Januari 2019
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka?" Para sahabat berkata, "Mau, wahai Rasulullah!"
Beliau menjawab: "(yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl." (HR. At-Tirmidzi & Ibnu Hibban, dishahihkan Al-Albani).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ”
انظر صَحِيح الْجَامِع: 3135 , صَحِيح التَّرْغِيبِ وَالتَّرْهِيب: 1747

▶1. Hayyin
Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Tidak labil dan gampang marah, penuh pertimbangan. Tidak mudah memaki, melaknat serta teduh jiwanya.

▶ 2. Layyin
Orang yang lembut dan santun, baik dalam bertutur-kata atau bersikap. Tidak kasar, tidak semaunya sendiri. Tidak galak, tidak suka memarahi orang yang berbeda pendapat dengannya. Tidak suka melakukan pemaksaan pendapat. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia.

▶ 3. Qarib
Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Wajah yang berseri-seri dan murah senyum jika bertemu serta selalu menebar salam.

▶ 4. Sahl
Orang yang tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan tidak membuat orang lain lari serta menghindar.
Inilah BINGKAI AKHLAK YANG MULIA !

Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum..

ditulis ulang oleh Pak Rt
#Islam, #BeritaIslami, #Sunnah, #Qur'anHadist, #Tuntunan
#Islamnusantara, #PIN, #BelaIslam, #Aqidah, # ASWAJA
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI


Assalamu'alaikum wahai para sahabat~

Habib Abdullah Zaky al-Kaff (Bandung) bercerita saat dirinya hendak mondok ke Mbah Maimun Zubair. Sebelum berangkat ke pondok, Habib Zaky dikasih tahu oleh pamannya, “Nanti kalau sudah di sana, jangan kasih tahu Mbah Maimun kalau kamu ini masih dzuriyah G (cucu Nabi) ya?!”
Sesampainya di sana, Habib Zaky sowan ke Mbah Maimun Zubair. Kemudian, ia ditanya oleh Mbah Maimun, “Nama kamu siapa?”

“Nama saya Zaky,” jawab Habib Zaky menutup-nutupi jati dirinya. Selain juga karena wajah Habib Zaky tidak begitu ke-Arab-an. Walhasil, saat perkenalan para santri usai mulailah aktifitas seperti biasanya. Semua kembali ke kamar masing-masing untuk tidur dan beristirahat.
Singkat cerita, saat waktu tengah malam, kamar Habib Zaky digedor-gedor. Para santri pun kaget, ternyata yang menggedor-gedor pintu kamar adalah Mbah Maimun Zubair. “Mana yang namanya Zaky? Kamu tidak ngaku ya, kalau kamu masih dzurriyah Nabi?! Saya barusan didatangi Rasulullah di dalam mimpi. Lalu, Rasulullah berpesan kepada saya untuk nitip cucunya.”
Kemudian Mbah Maimun Zubair melanjutkan, “Kalau kamu masih tidak mengaku dzurriyah Nabi, pilih mana mondok di tempat saya atau keluar dari pondok saya?!”

Mbah Yai Maimun Zubair terkenal sebagai tokoh ‘alim yang juga terkenal karena keta’dzimannya dan kecintaannya pada dzurriyah Rosulullah. Itulah contoh akhlaq Mbah Moen terhadap dzurriyah Nabi. Semoga kita bisa mencontoh dan mendapatkan berkah para habaib, ulama’ dan wali Allah. Amien. (red)

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber https://bangkitmedia.com/titipkan-dzurriyahnya-mondok-rasulullah-saw-datangi-mbah-moen-sarang/

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA
#PejuangIslamNusantara
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

*Jernihkan Hati dan Pikiran terkait Banser, Baca Ini!*



Assalamu'alaikum wahai para sahabat~

Viral video Banser membakar bendera HTI. Apa yang dilakukan oleh Banser tentu bukan tanpa alasan. Simak berbagai penjelasan soal HTI, Khilafah dan bendera HTI di link berikut ini. Sebarkan ke grup-grup WA agar banyak orang tercerahkan. Jangan berhenti di kamu. 😉

1. *Gus Nadir: Bendera ISIS dan HTI Bukan Bendera Islam Bukan Bendera Rasul*
👉 http://bangkitmedia.com/gus-nadir-bendera-isis-dan-hti-bukan-bendera-islam-bukan-bendera-rasul/

2. *Ini Jawaban KH Syarif Rahmat Terkait Banser Bakar Bendera HTI*
👉 http://bangkitmedia.com/ini-jawaban-kh-syarif-rahmat-terkait-banser-bakar-bendera-hti/

3. *Dosakah Membakar Bendera HTI?*
👉 http://bangkitmedia.com/dosakah-membakar-bendera-hti/

4. *Meluruskan Pembakaran Bendera HTI*
👉 http://bangkitmedia.com/meluruskan-pembakaran-bendera-hti/

5. *Soal Bendera Tauhid, Ayo HTI Ngaji Lagi Saja Biar Tidak Ngawur*
👉 http://bangkitmedia.com/soal-bendera-tauhid-ayo-hti-ngaji-lagi-saja-biar-tidak-ngawur/

6. *Waspada! Ada Bughot dengan Bertopeng Kalimat Tauhid*
👉 http://bangkitmedia.com/waspada-ada-bughot-dengan-bertopeng-kalimat-tauhid/

7. *HTI Menilai Hari Santri Bid’ah dan Tradisi Thoghut, Ini Jawaban Saya!*
👉 http://bangkitmedia.com/hti-menilai-hari-santri-bidah-dan-tradisi-thoghut-ini-jawaban-saya/

8. *Banser Sebagai Garda Depan Kewarasan Islam Moderat di Indonesia*
👉 http://bangkitmedia.com/banser-sebagai-garda-depan-kewarasan-islam-moderat-di-indonesia/

9. *Ini Penjelasan Mutiara Sanad Hadis “Cinta Bangsa”*
👉 http://bangkitmedia.com/ini-penjelasan-mutiara-sanad-hadis-cinta-bangsa/

10. *Khilafah ala ex-HTI Itu Ajaran/Paham Terlarang? Ini Jawabannya*
👉 http://bangkitmedia.com/khilafah-ala-ex-hti-itu-ajaran-paham-terlarang-ini-jawabannya/

11. *Ini Tentang Pertarungan NKRI versus HTI*
👉http://bangkitmedia.com/ini-tentang-pertarungan-nkri-versus-hti/

12. *Prof Yudian: Pembubaran HTI Sudah Tepat! (Bag. I)*
👉http://bangkitmedia.com/prof-yudian-pembubaran-hti-sudah-tepat-bag-i/

13. *Prof Yudian: HTI Gagal Paham Khilafah (Bag. II-habis)*
👉 http://bangkitmedia.com/prof-yudian-hti-gagal-paham-khilafah-bag-ii-habis/

14. *Ini Naskah Akademik Kiai Ishom Tentang Bahaya HTI (Bag. I)*
👉 http://bangkitmedia.com/ini-naskah-akademik-kiai-ishom-tentang-bahaya-hti-bag/

15. *HTI Menyimpangkan Makna Khalifah (Bag. II)*
👉 http://bangkitmedia.com/hti-menyimpangkan-makna-khalifah-bag-ii/

16. *HTI Mengkhianati Konsensus Kebangsaan NKRI (Bag. III)*
👉 http://bangkitmedia.com/hti-mengkhianati-konsensus-kebangsaan-nkri-bag-iii/

17. *Kiai Ishom: HTI Anti Demokrasi (Bag. V)*
👉 http://bangkitmedia.com/kiai-ishom-hti-anti-demokrasi-bag-v/

18. *Bahaya! HTI Mengharamkan Cinta Tanah Air (Bag. VI)*
👉 http://bangkitmedia.com/bahaya-hti-mengharamkan-cinta-tanah-air-bag-vi/

ditulis ulang oleh ~ Pak Rt
sumber Berbagai sumber
#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA
#pejuangislamnusantara
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Kalau ada yang bilang " Saya NU, tapi NU nya Mbah Hasyim  Bukan NU seperti SEKARANG " kui bocah keblinger



Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
KH. Marzuki Mustamar Bungkam Gerombolan Kelompok yang Tuduh Liberal kepada Gus Dur, Kyai Sa'id dan NU.
Saat tabayyun di Lirboyo, Kyai Said menjelaskan semua tuduhan yang dialamatkan kepada Kyai Said di hadapan Mbah Idris, Mbah Anwar Mansur, Gus Imam dan Masyayikh Lirboyo lainnya.
Mulai tuduhan Syi’ah, tuduhan makelar Seminari, tuduhan liberal, tuduhan antek Wahabi, semuanya dijelaskan dihadapan para masyayikh Lirboyo saat itu, dan clear bahwa tuduhan itu adalah fitnah yang keji

Kyai Marzuki mengajak dialog para hadirin :
"Saiki aku tak tekon sampean kabeh!
Kalau guru-guru Kyai Said wis ridho, wis iso nompo penjelasane Kyai Said, njur sampean kabeh sing dudu guru lan dudu sopo-sopo kok gak percoyo Kyai Said, opo sampean luwih alim dari Mbah Idris Lirboyo?
Luwih pinter dari para masyayikh Lirboyo?
yen sampean luwih pinter lan luwih alim, yo sak karepmu (pungkas Kyai Marzuki).
Saiki masalah NU, banyak orang yang bilang :
”Saya NU nya mbah Hasyim yang lurus, bukan NU ala Gus Dur yang liberal bukan pula NU yang dipimpin Kyai Said”
Sing muni ngunu iku mesti wong gak faham
Muktamar 33 di Jombang yang oleh Ahlul Halli Wal Aqdi(AHWA) secara defacto dan de jurro menyatakan Kyai Said dan Kyai Ma’ruf Amin adalah Rois Aam dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’
AHWA kui sopo wae?
Ada Mbah Maimun Zubair Sarang, Kyai Ma’ruf Amin Jakarta, Kyai Nawawi Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan, Kyai Mas Subadar Pasuruan, Tuan Guru Turmudzi NTB, Kyai Maktum Hanan Cirebon, Kyai Ali Akbar Maimun Medan, Kyai Dimyati Rois Jawa Tengah, dan Kyai Kholilurrahman Kalimantan Selatan
Semuanya sudah "ACC" bahwa Rais Aam dan Pimpinan PBNU periode 2015-2020 adalah Kyai Ma’ruf Amin dan Kyai Said Aqil Sirajd

Lha opo sing ngomong :
” Saya NU Asli Ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur”
kui luwih ngalim tinimbang mbah Maimun Zubair?
Luwih ngalim dari mbah Nawawi Abdul Jalil Pondok Sidogiri Pasuruan?
dan lebih ngalim dari para anggota AHWA yang sudah menetapkan PBNU yang Syah?
Sak karepmu wis.

Kemudian, kalau ada alumni Lirboyo. alumni Sidogiri atau alumni pondok manapun yang tidak percaya pada Kyainya, gurunya, sampean delok nek kitab ngumaryotho (عمريطى) (sebutan ngumaryotho adalah sindiran Kyai Marzuki kepada yang ngaku ustafz tapi gak bisa baca kitab gundul sehingga tulisan arab yang haruse dibaca Imrithi malah dibaca ngumaryotho) nadhoman unine “idzil fata Hasba’ tiqoodihi rufi’, wa kullu man lam yantaqid lam yantafi'” (setiap murid yang punya cita-cita tinggi tapi kok gak punya keyakinan pada gurunya, maka murid tersebut tidak akan mendapat ilmu manfaat”.

Dadi santri kok suudzon dengan gurunya, ya susah mendapat kemanfaatan. Oleh karenanya, mari kita husnudzon kepada para Kyai-Kyai kita, lha kalau gak bisa, gak ngalim, apalagi bukan ahli ibadah, lebih baik diam, jangan kebanyakan tanya dan ngritisi tanpa nandhangi gawean. Jelas semuanya?(tanya Kyai Marzuki kepada hadirin).

Sak iki masalah Gus Dur, kalau ada yang bilang Gus Dur liberal, Gusdur antek Asing, iku mesti wong sing durung teko pikirane. Gus Dur kontroversi, betul. Tapi kontroversi tersebut adalah siasat, tak-tik, strategi untuk mencapai tujuan kemaslahatan dan mengurangi kemadharatan. Lha kok gak seperti mbah Hasyim? karena situasi dan jaman yang berbeda, maka butuh tak-tik dan strategi yang berbeda pula. Misalnya, Gus Dur berpelukan dengan Romo Mangun Jogja Selatan, seorang misionaris handal. Menurut Kyai Mahfudz Jogja, rangkulan Gus Dur dengan Romo Mangun adalah untuk mengurangi gerakan Kristenisasi di Jogja. Lha kok bisa? ya bisa saja. Kalau Gus Dur akrab dan dekat dengan Romo Mangun, pastilah saat kegiatan sosial, bagi sembako, pengobatan, pastilah sang Romo ngajak Gus Dur. Lha saat kegiatan bareng Gus Dur, sang Romo Mangun gak berani melakukan dan menjalankan misi Kristenisasi seperti biasa. Inilah cerdasnya Gus Dur.

Trus masalah Gus Dur meresmikan Kong Hu Cu dan Tahun baru Imlek sebagai agama sah orang China serta Imlek sebagai libur nasional. Sesungguhnya, ini adalah tak-tik dan strategi Gus Dur untuk membebaskan Muslim di China untuk bebas menjalankan agama Islam dan bisa melaksanakan Haji ke Baitullah. Karena sebelumnya, seluruh muslim yang ada di China ditekan dan diawasi serta dilarang menjalankan kegiatan beragama, termasuk larangan berhaji. Alhamdulillah, Marzuki menjadi saksi pada tahun 2000 untuk pertama kali ada jama’ah haji dari China, setelah Gus Dur melakukan lobi dan negoisasi dengan perdana menteri China saat Gus Dur menjabat Presiden RI. Genah ora? tanya Kyai Marzuki kepada para hadirin yang disambut tepuk tangan dan shalawat nabi.
Gus Dur iku, lek wulan poso ngaji kitab Hikam, Fathul Mungin yo nglonthok, Thariqohe Syadziliyah, wiridan yo sregep, Tirakate luar biasa, Ahlussunnah wal Jama’ah Asy ‘ariyah wal Maturidiyah, Hizbnya juga Josh, NU patlikur karat. Ora ono bedhane dengan Abahe K.H Wahid Hasyim, pun pula gak ada nylewengnya dengan NU yang di dirikan mbah Hasyim Asy’ ari. Sampean rungokne, Gus Dur iku, cucu laki-laki pertama dari anak pertama. Sampean pikir lan mbayangke “kepriye tresnane simbah maring putu lanang dari anak pertama sing pinter sisan”. Saya yaqin, Gus Dur pasti ada di hati kakeknya. Dadi lek ono sing wani-wani ngino Gus Dur, iku podo ngino mbah Hasyim. Paham blok? blok lor blok kidul.

Lha njur kok ada yang bilang NU ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur bukan pula NU Kyai Said. Ini sebenarnya adalah strategi kelompok di luar NU untuk memecah NU dan menghancurkan NU.
Mangkane dulur, monggo kito husnudzan kalian Kyai kito, lek sampean bingung, tekon, lek gak bisa ya diam, gak usah kokean omongan. Ingat cerita nabi Musa yang banyak bertanya saat mengikuti nabi Hidr untuk belajar kepada nabi Hidr. Gara-gara kebanyakan bertanya, nabi Musa harus berpisah dengan Hidr A.S.

Kalau ditanyakan bagaimana cara meyakini kebenaran pendapat para Kyai kita? Caranya adalah dengan menghormati dan mengikuti dawuh-dawuhnya. Ojo sampek ono crito, warga NU luwih percaya dengan orang diluar NU. Jangan pula orang NU justru separuh Wahabi utowo ISIS.
Sopo kui Wahabi? Di dalam kitab An Nushus al Islamiah al Rad ‘ala Madzhabil Wahabiyyah Karya Kyai Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang Gresik Wakil Rais Akbar dan Pendiri NU. Dalam kitab ini juga ada tulisan Mbah Maimun Zubair dan Kyai Aziz Mashuri Denanyar. Disana dijelaskan siapa itu Wahabi ;
" وقد اعد هذه الفرقة اعداء الاسلام واطلقوا عليها الحركه السلفيه لتحارب الاسلام باسم الاسلام. اما شيخهم محمد ابن عبد الهاب فقد تخرج على يد جاسوس المستعمرات البريطانيه، جيفري همفر”
Dan musuh-musuh Islam telah mempersiapkan sebuah sekte/firqah yang diberinama gerakan kelompok salafi dengan maksud dan tujuan untuk memerangi dan menghancurkan Islam menggunakan nama Islam. Adapun pendiri Wahabi yang juga disebut salafi adalah Muhammad bin Abdul Wahab yang telah berlutut dibawah kendali inteljen tentara Britania (CIA) yang bernama Jefri Hampher. Jadi musuh-musuh Islam sengaja menghancurkan Islam dengan nama dan sebutan Islam juga. podo karo arep menghancurkan NU dengan Nama NU juga, makane ono NU garis-garisan kui, sing kemana-mana selalu nggaris kancane.

Kadang juga, akeh wong NU sing kapusan mbi pakaian sing digawe ” Serbane gedhe, gamisan klimis, lek ngomong sitik-sitik “kher-kher alhamdulillah” ternyata akhir-akhirane ngajak musuhi tokoh NU, ragu dengan amaliyah NU, ragu dengan Kyai, karena kyai gak ngarab-ngarab blas, mung tampilane yo sarungan, irunge yo gak mbangir, bajune pakai hem, kopyahan ireng. Sampean eling-eling ;
" ابغض العبد الى الله ثوبه الانبياء و عمله جبالين”

hamba yang paling dibenci oleh Allah adalah hamba yang berpenampilan ala nabi tapi amalnya katrok kayak orang pelosok pegunungan(jauh dari peradaban). Hormat Habib iya, ta’dzim Kyai juga harus. Senajan jenenge Paijo lek memang ‘alim, lan nglonthok kitab kuning, akhlaqe luhur terpuji, iku wajib dihormati ketimbang sing jenenge ndek KTP Hadrotus syekh bin syekh as Syekh. tapi gak iso moco kitab kuning lan gak gelem ngaji lan gak gelem ngamalne ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW
.
Iki diwoco ben manfaat🙏🙏🙏

ditulis ulang oleh Pak Rt

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
# ASWAJA
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

ILMU SEMAR MESEM


Assalamu'alaikum wahai para sahabatDibawah ini percakapan imajiner yang dilakukan punokawan, abdi dari para kesatria pembela kebenaran, yang terkadang kehidupannya jauh dari kemewahan...mencermikan kondisi rakyat kecil.

*Gareng :
"Romo pernah dicaci-maki seseorang?"

*Semar :
Pernah....!"

*Petruk :
Pernahkah dimusuhi seseorang, Mo..?"

*Semar :
Pernah....!"

*Bagong :
"..apa pernah dibenci seseorang, Mo?"

*Semar :
"Pernah....!"

*Gareng :
Sampeyan juga pernah dihujat seseorang, Mo..?"

*Semar :
 "Pernah....!"

*Petruk :
 "Apakah semua itu dilakukan secara terang²an, Mo..?"

*Semar :
"Ada yang dilakukan secara terang²an, ada juga yang hanya dilakukan secara diam² dari belakang.."

*Bagong :
"Lantas apa yang Romo perbuat terhadap orang² itu..?"

*Semar :
 "Thole, nggèr anak²ku cah bagus, podo dirungokno yo..! Aku tidak balik mencaci-maki dia, aku pun tidak merasa harus memusuhinya, tidak pula akan membencinya dan aku juga tidak berpikir akan membalas hujatannya.."

*Gareng (penasaran) :
 "Kenapa bisa demikian, Mo..?"

*Semar (sambil membetulkan duduknya) :
 "Itu karena pikiran serta hatiku tidak terfokus pada siapa yang mencaci-maki, siapa yang memusuhi, siapa yang membenci dan siapa yang menghujat.

Pikiran dan hatiku hanya terfokus pada siapa yang menggerakkan lidah mereka sehingga mencaci-maki aku,

siapa yang menggerakkan jiwanya sehingga memusuhi aku, siapa yang menggerakkan hatinya sehingga membenci aku dan siapa yang menggerakkan pikirannya sehingga membuat mulutnya menghujat aku..."

*Petruk :
 "Dia itu siapa, Mo..?"

*Semar :
"Dialah GUSTI YANG Maha Pencipta. DIA-lah sebagai Maha yang berkuasa atas segala sesuatu yang sudah, belum, sedang dan yang akan terjadi.

Ya hanya DIA-lah satu²nya yang memberi kemampuan dan kekuatan pada orang² itu sehingga lidahnya bisa mencaci maki, jiwanya bisa memusuhi, pikirannya bisa membenci dan bibirnya bisa menghujat diri ini.

 Tanpa-NYA tentu mustahil bisa terjadi.
Sehingga aku beranggapan, sebenarnya cacian, kebencian, permusuhan​ dan hujatan itu sengaja dihadirkan GUSTI ALLAH SWT agar jiwaku menjadi kuat melewati rintangan dan hatiku menghebat tatkala menghadapi ujian.

Jadi, adalah SALAH BESAR jika aku menyalahkan orang² itu apalagi membalasnya.
Oh... Bagiku itu tidak perlu, bahkan aku berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan ini tidak mungkin terjadi secara tiba²,

semua sudah diatur sedemikian rupa oleh NYA, maka apapun kenyataan yang aku terima kemarin, hari ini atau suatu hari nanti, tidak ada kata sia², bahkan dibalik semua itu, pasti ada hikmah terbaik yang bisa merubah kehidupanku agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku tahu, sesungguhnya GUSTI  ALLAH itu MAHA BAIK.

Anak²ku,  kowe kabeh jangan terpengaruh kalau dihina.

Jangan Hati Melambung kalau Dipuji.

Tidak Penting Dianggap Baik, yang Penting terus belajarlah menjadi orang yang Baik dan Bertanggung Jawab".

Itu lah 👆 perbinjangan imajiner punokawan, bagaimana pandangan sang semar mengenai kehidupan. itulah ilmunya kyai  'Semar Mesem' yang mudah disampaikan namun sulit diamalkan🌷

 ..
ditulis ulang oleh ~
sumber
#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA
#pejuangislamnusantara
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Assalamu'alaikum wahai para sahabat~

Dalam kitab-kitab nahwu, seperti Jurumiyah, ‘Imrithi, Alfiyah dan lain-lain, nama Zaid dan ‘Amr bisa dikatakan sebagai selebiriti. Bagaimana tidak keduanya sering disebutkan dalam berbagai contoh masalah-masalah Nahwiyah. Seperti “Ja’a Zaidun” atau “Dlaraba Zaidun ‘Amran”. Ada pertanyaan menggelitik, mengapa harus Zaidun dan Amrun yang sering dijadikan contoh? Jawabannya jelas bahwa ini hanya sekadar contoh untuk lebih memberikan pemahaman yang mendalam terhadap para pemula dalam belajar tata bahasa Arab ini.

Ada cerita unik mengenai hal ini. Dalam kitab An-Nadharat karya Syaikh Musthafa Luthfi bin Muhammad Luthfi Al-Manfalti (w=1343) Juz 1 hlm 307, disebutkan bahwa konon ada salah seorang menteri dalam pemerintahan Daulah Utsmaniyah yaitu Daud Basya ingin belajar Bahasa Arab. Lalu dia mendatangkan salah seorang ulama untuk mengajarinya. Setiap kali sang guru menjelaskan I’rab Rafa’ dan Nashab atau fa’il dan maf’ul, ia mencontohkan dengan lafadz “Dharaba Zaidun ‘Amran”, yang berarti Zaid memukul Amr. Sang menteri lalu bertanya:

“Apa kesalahan Amr sampai-sampai Zaid memukulnya tiap hari?, Apakah Amr punya kedudukan lebih rendah dari pada Zaid sehingga Zaid bebas memukulnya, menyiksanya dan Amr tidak bisa membela dirinya?”

Sang menteri menanyakan ini sambil menghentakkan kakinya ke tanah dengan marah-marah.

Gurunya menjawab :"Tidak ada yang memukul dan tidak ada yang dipukul!. Ini hanya contoh saja yang dibuat ulama nahwu untuk lebih memudahkan untuk belajar kaidah-kaidah nahwu”.

Rupanya jawaban ini tidak memuaskan hati sang menteri. Dia marah, lalu ia penjarakan ulama yang telah mengajarinya itu.

Kemdian ia menyuruh orang mencari ulama nahwu lain. Ia menanyakan pertanyaan tersebut kepada mereka. Jawabannya sama, hingga banyak di negerinya terpenjara akibat jawaban yang tidak dapat memuaskan hatinya. Penjara penuh dengan para ulama dan madrasah-madrasah semakin sunyi.

Kejadian ini menjadi pembahasan di mana-mana, hingga sang menteri mengutus anak buahnya untuk menjemput para ulama-ulama ahli Nahwu dari Bagdad. Mereka datang menghadiri udangan menteri dipimpin seorang ulama yang paling alim, cerdas, cakap, dan cerdik.

Di hadapan para ahli Nahwu Baghdad ini, Daud Basya bertanya lagi: “Apa kesalahan Amr hingga ia selalu dipukul Zaid?”

Ulama itu menjawab: “Kesalahan Amr adalah karena ia telah mencuri huruf wawu yang seharusnya itu milik Anda”.

Ia menunjuk adanya huruf wawu dalam lafadz Amr setelah huruf ro’. Ia melanjutkan jawabannya: “Dan huruf wawu ini lah yang saharusnya ada dalam lafadz Daud. Lihat! Wawu lafadz Daud hanya satu, yang seharusnya ada dua!”.

Selanjutnya ia berkata: “Oleh sebab itu, para ulama nahwu memberikan wewenang kepada Zaid untuk selalu memukul Amr, sebagai hukuman atas perbuatannya itu!”.
Mendengar jawaban itu, Sang menteri benar-benar puas dan memuji ulama tersebut. Ia menawarkan hadiah, apa saja yg kamu kehendaki. Namun ulama itu menjawab: “Aku hanya memohon agar para ulama yang anda penjarakan segera dibebaskan”.

Sang Menteri mengabulkannya dan memberikan hadiah kepada para ulama Bagdad tersebut.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber

#SantriNUIndonesia
#ayomondok
#santrikeren
#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
# ASWAJA
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

INI ALASAN KENAPA PARA SANTRI SUKA MENATA SANDAL




التبرُّكُ بالنَّعلين من الوليِّ أفضلُ منه بغيرهما لأنهما يَحمِلانِ الجُثَّةَ كلَّها . ( الفوائد المختارة : ٥٧٠ )

Assalamu'alaikum wahai para sahabatNgalap berkah melalui sandal seorang wali labih utama dari pada dengan selainnya. Karena sandal di gunakan untuk membawa jasad seutuhnya.

Satu hal unik yang sudah menjadi ciri khas santri adalah mereka suka berebutan menata sandal kyainya. Menata sandal kyai adalah bentuk kepatuhan yang tulus dan keta'dziman kepada sosok guru atau kyai dan diyakini didalamnya ada keberkahan. Santri menyebutnya sebagai upaya ngalap berkah.

Perbuatan menata sandal ini juga melibatkan 2 kyai besar Indonesia yaitu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari saat mereka bersama berguru pada Kyai Sholeh Darat Semarang.

Keduanya selalu berebutan dan bersaing untuk dapat menata sandal kyainya. Sebagai ganjarannya, karena perbuatannya itu dimata Kyai keduanya dipandang sangat istimewa.

Kegiatan menata sandal ini terlihat sepele, namun ternyata ada dasar kisah dibalik perbuatan yang melibatkan 2 ulama besar Indonesia itu. Ceritanya adalah sebagai berikut :

Di zaman Rasulullah Saw ada seorang bocah berumur belasan tahun bernama Salman. Ia selalu datang lebih dulu ke Mesjid sebelum nabi Muhammad saw datang. Setelah nabi Muhammad saw masuk mesjid, Salman kemudian bergegas merapikan dan membalik posisi sandal Rasulullah. Hal itu dilakukan setiap hari sehingga membuat Rasulullah saw penasaran untuk mengetahui siapa yang melakukan itu.

Suatu kali saat masuk Mesjid, Rasulullah saw sengaja bersembunyi untuk melihat siapa orang yang merapikan dan mengubah letak sandalnya. Saat itulah dilihatlah Salman yang melakukannya.

Nabi Muhammad saw kemudian mendoakan Salman agar menjadi orang yang alim dalam ilmu Fiqh. Setelah dewasa dikalangan ulama Salman dikenal kemudian sebagai ahli Fiqh sesuai nabi saw doakan terhadapnya.
.

ditulis ulang oleh ~
sumber buku : kebiasaan2 ulama besar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
# ASWAJA
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

MEWASPADAI JALAN KEKERASAN POLITIK ISLAM VERSI TIMUR TENGAH

oleh Khariri Makmun 
Peneliti Institute Hasyim Muzadi (IHM)
Direktur Moderation Corner



Assalamu'alaikum wahai para sahabat~

1. Sejak masuknya agenda islam politik trans nasional ala Timur Tengah yang bertumpu pada perjuangan politik merebut kekuasaan dengan menggunakan simbol-simbol agama untuk memanipulasi umat, maka wacana dan wawasan dalam memahami islam menjadi semakin sempit, rigid dan kaku.

2. Di media sosial yang menjadi medan pertempuran politik dunia maya diwarnai dengan ekspresi kebencian, permusuhan, hasutan, fitnah dan hoax.

3. Setidaknya ada 4 strategi yang dilakukan oleh kelompok islam politik trans nasional menghadapi tahun politik 2019.

4. Strategi pertama yang ditempuh oleh islam politik tran nasional adalah membenci pemerintah, menjadikan alat negara sebagai musuh, seluruh kebijakan penguasa dianggap keliru, partai-partai koalisi pendukung pemerintah dianggap penjilat. Sikap ini setiap hari digelorakan kepada umat dan dipublikasi melalui media sosial dengan bumbu ayat dan hadis.

5. Strategi kedua, adalah menurunkan tingkat kredibilitas ulama yang betul-betul ulama, tapi tidak sepaham dengan perjuangan politik mereka. Siapapun ulama yang tidak mengikuti arus pemikiran politik mereka maka dianggap ulama su' (ulama jahat), ulama yang harus di jauhi dan diserang dengan berbagau macam hoax.

6. Sedangkan orang-orang biasa yang tingkat keilmuan agamanya rendah bisa dinobatkan sebagai ulama atau ustadz selama mereka memiliki pandangan yang sama dengan garis perjuangan politik mereka.

7. Ketika ulama yang benar-benar memiliki kapabilitas dan akhlak sebagai seorang ulama dihancurkan karakternya, maka para aktivis islam politik ini akan mudah menguasai opini publik dan mengontrol umat melalui fatwa-fatwa agama yang disesuaikan dengan kepentingan politik mereka.

8. Strategi ketiga adalah meminta bantuan kekuatan asing untuk melakukan manuver dan intervensi disaat terjadi kekacauan. Bantuan asing bisa berupa pendanaan (finansial) dan pengiriman milisi atau kelompok sipil bersenjata.

9. Strategi keempat adalah memecah umat dalam dua arus, pertama umat yang mendukung kepentingan politik islam trans nasional dan kedua umat yang tidak mendukung kepentingan politik islam.

10. Pembelahan umat dalam dua kubu dimaksudkan untuk mengukur kekuatan pendukung dan kekuatan lawan.

11. Jika kristalisasi dukungan terhadap islam politik semakin besar maka mereka akan menempuh dua cara, pertama, cara konstitusional dengan cara melakukan perubahan rezim melalai pemilu dan kedua, menempuh cara revolusi atau menggulingkan kekuasaan melalui kekerasaan.

12. Konsekwensi dari kekerasan politik adalah perang saudara, chaos, negara hancur, ancaman pemisahan (sparatis),  jatuhnya korban sipil serta munculnya berbagai macam problem sosial serta kemanusian.

13. Bagi kelompok islam politik trans nasional menegakkan sistem pemerintahan islam dan penerapan syariat islam merupakan suatu kewajiban. Dua tujuan politik ini harus diperjuangkan meskipun ambisi tersebut harus berakhir dengan kehancuran negara.

14. Inilah barangkali catatan mengerikan yang bisa kita lihat dari perkembangan Islam politik di negara-negara Timur Tengah seperti Irak, Libia, Syria dan Yaman.

15. Kecurigaan mengenai masuknya elemen islam politik trans nasional ditengah perhelatan pilpres 2019 sangat terasa. Aura kebencian dan perpecahan yang didesain untuk membuat gangguan stabilitas dan kekacaun begitu dekat kita rasakan.

16. Jika tidak diwaspadai, kondisi gerakan islam politik trans nasional di Indonesia akan melaju kencang tanpa kontrol dan perlahan-lahan menabrak apa saja termasuk menabrak konstitusi, menabrak, falsafah bernegara, menabrak sistem politik serta menabrak islam sendiri, sebagai agama dan norma yang moderat.

17. Ditengah kekeringan wacana keagamaan yang moderat dan humanis, maka tak ada salahnya bagi kita untuk kembali pada cara pandang guru bangsa kita yaitu Gus Dur dalam mengharmoniskan hubungan antara agama dan negara.

18. Gus Dur membawa agama melalui tiga pendekatan yang sangat luas dan fleksibel.
Pertama, Pendekatan filosofis, makna dari agama itu sendiri. Tidak sekedar teks dari agama itu.
Kedua. Etis, agama ditampilkan sebagai nilai-nilai kesopanan universal.
Ketiga, Humanis:  menghadirkan agama sebagai persaudaraan kemanusian yang utuh.

19. Ketiga pendekatan ini mengalahkan pendekatan legal formal atau hukum-hukum fikih, tetapi selalu mencari alternatif apa yg sebaiknya baik utuk manusia.

20. Gus dur bertumpu pada esensi agama bukan pada hukum legal formal agama.

21. Yang tidak dilepas oleh gus dur adalah teologi. Tapi wujud dari teologi itu harus tampil dalam bentuk etika, humanisme dan folosofi.

22. Jika 3 Pendekatan yang dilakukan oleh Gus Dur ini diletakkan pada konsepsi hubungan antara agama dan negara atau antara islam dan politik, maka hubungan keduannya akan harmonis dan tidak menimbulkan ketegangan.

23. Kultur politik Indonesia tidak sama dengan kultur politik Timur Tengah, meski pengaruh pemikiran politik islam sama-sama kuat di kedua wilayah ini, akan tetapi perbedaan budaya dan karakter masyarakat menjadi alasan kenapa politik di Timur Tengah berbeda dengan politik di Indonesia.

24. Berkaca dari pengalaman negara-negara Timur Tengah yang dihancurkan oleh prilaku politik yang berlandaskan pada penafsiran teks-teks agama yang sempit, kaku dan menghalalkan kekerasan maka saatnya seluruh komponen bangsa menyadari bahwa bekerjasama dengan kelompok ini akan mengakibatkan Indonesia menuju pada masa depan yang suram serta jatuh dalam jurang kehancuran.

Wallahu a'lam.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber http://www.muslimedianews.com/2018/10/mewaspadai-jalan-kekerasan-politik.html

#Islam, #BeritaIslami, #Sunnah, #Qur'anHadist, #Tuntunan
#Islamnusantara, #PIN, #BelaIslam, #Aqidah, # ASWAJA
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

MENGENANG KISAH TURUNNYA SIMTHUD DURAR

Buku biografi Habib Ali Al Habsy.



Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad wa aalihi washohbihi wassalim
Mawlid Simtud Duror merupakan kitab maulid yang cukup agung yang dibaca oleh umat muslim di seluruh dunia khususnya yang dibawa dari bani alawy yaitu para habaib yang berdakwah menyebar keseluruh dunia.
Banyak keistimewaan dan keberkahan alam Mawlid ini.
Berikut dikisahkan dari buku biografi Habib Ali Al Habsy tentang penulisan kitab mulia ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika usia Habib 'All menginjak 68 tahun, ia menulis kitab maulid yang diberinya nama Simtud Durar.

Pada hari Kamis 26 Shafar 1327 H, Habib 'All mendiktekan paragraf awal dari Maulid Simtud Durar setelah memulainya dengan bacaan basmalah:

"Alhamdulillahil qowiyyi Sultonuh,Alwadlihi Burhanuh(u)"

sampai dengan ucapan beliau:

"Wa Huwa Min Fawqi 'Ilmi ma Qodroathuuu,Rif'atan fi syuuwnihi wa Kamalaa.."

Ia kemudian memerintahkan agar tulisan itu dibacakan kepada beliau. Setelah pendahuluan yang berupa khutbah itu dibacakan, beliau berkata, "Insya Allah aku akan segera menyempurnakannya. Sudah sejak lama aku berkeinginan untuk menyusun kisah maulid. Sampai suatu hari anakku Muhammad datang menemuiku dengan membawa pena dan kertas, kemudian berkata kepadaku, 'mulailah sekarang.' Aku pun lalu memulai-nya."

Kemudian dalam majelis lain beliau mendiktekan maulidnya

"Fasubhanalladzi Abroza Min Hadrotil Imtinan,Wa Yuktabu Biha Bi'inayatillahi Hizbih..."

Pada hari Selasa, awal Rabi'ul Awwal 1327 H, ia memerintahkan agar maulid yang telah beliau tulis dibaca. Beliau membukanya dengan Fatihah yang agung. Kemudian pada malam Rabu, 9 Rabi'ul Awwal, beliau mulai membaca maulidnya di rumah beliau setelah maulid itu disempurnakan. Beliau berkata, "Maulid ini sangat menyentuh hati, karena baru saja
selesai diciptakan."

Pada hari Kamis, 10 Rabi'ul Awwal beliau menyempurnakan-nya lagi. Pada malam Sabtu, 12 Rabi'ul Awwal 1327 H, ia membaca maulid tersebut di rumah muridnya, Sayyid 'Umar bin Hamid as-Saggaf. Sejak hari itu Habib 'Ali kemudian membaca maulidnya sendiri: Simtud Durar. Sebelumnya ia selalu membaca maulid al-Haftdz ad-Diba'i.

Maulid Simtud Durar yang agung ini kemudian mulai tersebar luas di Seiwun, juga di seluruh Hadhramaut dan tempat-tempat lain yang jauh. Maulid ini juga sampai ke Haramain yang mulia, Indonesia, Afrika, Dhafar dan Yaman. Disebutkan bahwa maulid Simtud Durar pertama kali dibaca di rumah Habib 'Ali, kemudian di rumah muridnya, Habib 'Umar bin Hamid. Para sahabat beliau kemudian meminta agar Habib 'All membaca maulid itu di rumah-rumah mereka. Ia berkata kepada mereka, "Selama bulan ini, setiap hari aku akan membaca Maulid Simtud Durar di rumah kalian secara bergantian.

Tanggal 27 Sya'ban 1327 H, Sayyid Hamid bin 'Alwi al-Bar akan pergi ke Madinah al-Munawwarah membawa satu naskah maulid Simtud Durar yang akan dibacanya di hadapan Nabi shallalldhu 'alaihi wa sallam. Nabi shallalldhu (alaihi wa sallam akan merasa sangat senang.

Habib 'All radhialdhu 'anhu berkata:
Dakwahku akan tersebar ke seluruh wujud. Maulidku ini akan tersebar ke tengah-tengah masyarakat, akan mengumpul-kan mereka kepada Allah dan akan membuat mereka dicintai Nabi shallalldhu 'alaihi wa sallam.

Jika seseorang menjadikan kitab maulidku ini sebagai salah satu wiridnya atau menghafalnya, maka rahasia (sir) al-Habib shallalldhu 'alaihi wa sallam akan tampak pada dirinya. Aku yang mengarangnya dan mendiktekannya, namun setiap kali kitab itu dibacakan kepadaku, dibukakan bagiku pintu untuk berhubung-an dengan Nabi shallalldhu 'alaihi wa sallam. Pujianku kepada Nabi shallalldhu 'alaihi wa sallam dapat diterima oleh masyarakat.

1ni karena besarnya cintaku kepada Nabi shalldlahu alaihiwa sallam. Bahkan dalam surat-suratku, ketika aku menyifatkan Nabi shallaltdhu 'alaihi wa sallam, Allah membukakan kepadaku susunan bahasa yang tidak ada sebelumnya. Ini adalah ilham yang diberikan Allah kepadaku. Dalam surat menyuratku ada beberapa sifat agung Nabi shallaahu 'alaihi wa sallam andaikan Nabhani membacanya, tentu ia akan memenuhi kitab-kitabnya dengan sifat-sifat agung itu.

Munculnya Maulid Simtud Durar di zaman ini akan menyempurnakan kekurangan orang-orang yang hidup di zaman akhir. Sebab, tidak sedikit pemberian Allah kepada orang-orang terdahulu yang tidak dapat diraih oleh orang-orang zaman akhir, tapi setelah maulid ini datang, ia akan menyempurnakan apa yang telah terlewatkan. Dan Nabi shallaltdhu 'alaihi wa sallam sangat menyukai maulid ini.

Maulid Hari Kamis Akhir Bulan Rabi'ul Awwal

Suatu hari Habib 'Abdul Qadir bin Muhammad bin 'Ali al-Habsyi, cucu penulis Simtud Durar berpidato:

"Wahai saudara-saudaraku. Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah atas nikmat yang agung dan karunia yang besar ini. Allah Jalla wa 'Ala bermurah kepada kita sehingga kita dapat mengadakan acara agung yang dahulu diselenggarakan sendiri oleh penulis kitab Maulid ini, pendiri acara yang agung ini sejak 90 tahun yang lalu. Acara itu dihadiri oleh masyarakat dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Hijaz, Dhafar, Sawahil dan negara-negara lainnya. Ada yang memperkirakan, jumlah orang yang menghadiri maulid tersebut sekitar 30.000 orang.

Habib 'Ali membiayai keperluan mereka semua. Dan beliau juga mengurus jamuan dan kendaraan mereka. Sebab, saat itu tidak ada mobil atau pesawat. Semua orang datang dengan mengendarai onta dan kendaraan lain. Beberapa orang dan pegawai pemerintah mengkhawatirkan hal ini, "Wahai Habib 'Ali, manusia berdatangan dari segenap penjuru, bagaimana pembiayaannya" Habib 'Ali menjawab, "Kalian sambut saja mereka, bukalah rumah kalian untuk mereka, Allah nanti yang akan memberi mereka rezeki, bukan aku atau kalian. Bukalah rumah kalian untuk mereka, aku akan menyediakan segala sesuatunya kepada kalian. Jika ada yang kekurangan, pergilah ke tempat fulan dan fulan." Beliau menyebutkan beberapa nama sehingga mereka dapat mendatangi orang-orang itu untuk mengambil semua yang diperlukan.

Maulid yang agung ini dihadiri oleh para munshib, dai dan ulama yang berasal dari berbagai daerah. Mereka semua berkumpul sehingga turunlah madad, kebaikan, keberkahan dan nafahat yang agung. Para munshib datang dengan rombongan hadhrah mereka: ada yang dari Syihr, Ghail dan dari berbagai tempat lain. Kota Seiwun dipadati oleh manusia sebagaimana dikatakan oleh Habib 'Ali:

Seiwun memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain.

Menjelang hari Kamis terakhir bulan Rabi'ul Awwal, para buruh meminta ijin dari majikan mereka untuk tidak masuk kerja. Pernah seorang buruh ditanya mengapa harus libur, ia menjawab: Wahai Habib, ketahuilah, waktuku setahun berlalu begitu saja; sia-sia. Sekarang yang kumiliki tinggal dua hari ini saja, yaitu hari-hari pembacaan maulid. Nanti, ketika manusia telah berkumpul di lembah itu, Habib 'Ali akan berdiri dan menyeru orang-orang ke jalan Allah, mengajak mereka bertobat dan mendoakan mereka, maka semua dosa dari orang-orang yang berkumpul di situ pasti diampuni.

'Ammi 'Umar bin Hasan al-Haddad berkata, "Perhatikanlah, bagaimana kaum awam dapat menemukan sir."
Sumber: Buku biografi Habib Ali Al Habsy.

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA
#pejuangislamnusantara
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Cinta Baginda Nabi kepada Negerinya
"Tinjauan Islam Nusantara"

oleh Gus Abdul Ghofur Maimoen



Assalamu'alaikum wahai para sahabat~ Cinta terhadap negeri adalah hal natural yang terpatrikan dalam tiap makhluk hidup. Tidak saja ada dalam diri manusia, akan tetapi juga dalam hewan-hewan lainnya. Berbagai makhluk hidup melakukan perjalanan jauh karena tuntutan hidupnya, namun pada ujungnya ia akan kembali jua ke haribaannya. Sejumlah makhluk hidup bahkan akan segera sirna jika dijauhkan dari habitatnya.

Manusia tanpa negeri seperti kehilangan sejarah. Negeri adalah tempat dia lahir, dan tempat dia tertatih-tatih belajar kehidupan, mengenal alam raya, mengisi perut, norma, spiritual dan intelektual. Ia menggerayangi itu semua itu dalam sebuh tanah negeri. Tanah air adalah sejarahnya dan media kehidupannya.

Nabi kita, Sayyidina Muhammad SAW. memberi contoh betapa mulianya mencintai negeri. Di pintu Makkah, saat ia dipaksa keluar darinya, ia menyampaikan pamitan kepadanya:

“Sungguh, engkau adalah negeri teramat indah. Betapa engkau adalah negeri tercinta! Jika tak dipaksa keluar oleh kaumku, sungguh aku tak akan menempati bumi lain darimu.”

Muhammad adalah guru kemanusiaan. Dalam soal mencintai negeri, ia tak ragu mengajarkan betapa cinta terhadap negeri adalah fitrah manusia. Ia tak menyampaikan pamitan yang menyayat ini jika tak benar-benar mengetahui bahwa mencintai negeri adalah bagian dari garis kehidupan yang diridhai Allah SWT. Atas itu, diceritakan Allah SWT merespon baik atas tautan hatinya, bahwa suatu saat dia pasti akan kembali jua. Di Juhfah, tempat yang tak jauh dari Mekkah, Allah berfirman kepadanya:

“Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an (diantaranya hijrah ke Madinah) benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali (Mekkah).

Sampailah Nabi Muhammad di Madinah. Ia mulai merasa bahwa Madinah adalah negerinya juga. Ia melihat sekelilingnya. Sahabat-sahabatnya sesama pehijrah mulia juga bergeliat menganggap Madinah sebagai tanah air. Madinah tak boleh dipandang nomer dua. Tak benar, sementara tinggal di Madinah akan tetapi hati dan jiwa masih menganggapnya negeri kedua. Ia pun berdoa:

“Allaahumma habbib ilainaa al-Madiinata kahubbinaa Makkata aw asyadda. Duh Gusti Allah, cintakanlah Madinah kepada kami sebagaimana cinta kami kepada Mekkah, atau bahkan melebihinya.”

“Allaahummma ij’al bil-Madiinati dhi’fai maa bi-Makkata minal-barakah. Duh Gusti Allah, ciptakanlah di Madinah dua kali lipat berkah yang ada di Makkah.”

Nabi kita benar-benar memberi contoh, bahwa mencintai negeri bagian dari risalah kemanusiaan. Oleh sebab itu ulama-ulama kita mengatakan “hubbul wathan minal iman,” cinta negeri bagian dari iman. Cinta terhadap negeri tak bolah dipertentangkan dengan keimanan, karena ia adalah bagian darinya. Petaka akan segera muncul saat keduanya mulai diberi garis jarak.

Inilah salah satu latar belakang kenapa muncul Islam Nusantara. Islam dan Nusantara sudah seharusnya harmonis dan selalu diharmoniskan.

ditulis ulang oleh Pak Rt

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA
#pejuangislamnusantara
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Mawlana Habib Luthfi Bin Yahya "Siroh Singkat Wali Sanga"   

Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
Sebenarnya Wali Sanga di Indonesia itu tidak hanya yang biasa dikatakan oleh ahli sejarah, Saya akan bercerita tentang Wali Sanga yang ini menyimpang dari para ahli sejarah. Ahli sejarah itu membuatnya berdasarkan kepentingan politik. Wali sanga itu ada lima generasi.

Generasi pertama dipimpin oleh Syaikh Jamaludin Husein atau Syeikh Jumadil Kubro yang membawahi delapan wali lainnya. Sebagian terpencar di Sumatera.

Generasi kedua dipimpin oleh Syaikh Maulana Al-Malik Ibrahim yang membawahi delapan wali lainnya diantaranya Sayyidina Imam Quthub Syarif bin Abdullah Wonobodro, Syaikh Muhammad Sunan Geseng, Sayyid Ibrahim, Sunan Gribig, Amir Rahmatillah Sunan Tembayen, Imam Ali Ahmad Hisamuddin (Cinangka, Banten lama), al-Imam Ahmad Zainul Alam.

Generasi ketiga dipimpin oleh Imam Maulana Ibrahim Asmoroqondi / Pandito Ratu (Tuban, Gresik) yang membawahi delapan sunan, diantaranya: Sunan Ali Al-Murtadlo (Genjang), Wali Lanang (Maulana Ishaq), Imam Ahmad Rahmatillah, Sayyid Jalal Tuban, Syaikh Datuk Kahfi / Dzatul Kahfi / Sayyid Mahdi Cirebon, Syaikh Muhammad Yusuf Parang Tritis Jogja, Syaikh Maulana Babullah (Belabenung).

Generasi keempat dipimpin oleh Imam Ahmad Rahmatillah (Sunan Ampel) yang membawahi delapan sunan diantaranya: Sultan Abdul Fatah, Sunan Drajat, Syaikh Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syaikh Maulana Utsman Haji, Syaikh Muhammad bin Abdurrahman (Sunan Mejagung), Syaikh Maulana Ja’far Shadiq (Sunan Kudus), Sayyid Abdul Jalil (Sunan Bagus Jeporo, Bukan Syaikh Siti Jenar).

Generasi kelima dipimpin oleh Sunan Bonang yang membawahi delapan wali, diantaranya Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijogo, Sultan Trenggono, Sunan Zainal Abidin / Qadli Demak, Sunan Muria.

Pada masa Syaikh Jamaluddin Husein perjuangan dititikberatkan pada keorganisasian, dedikasi, ekonomi. Kemudian dilanjutkan dalam dunia pendidikan dan pengkaderan pada masa Sayyid Malik Ibrahim, sehingga dapat memasuki wilayah kerajaan tanpa campur tangan politik dan (imbalan) ekonomi. Selanjutnya pada masa Syaikh Asmoroqondi, mulai dilakukan pengaturan struktur organisasi sebagai media dakwah serta memperkuat perekonomian dan spiritual. Selanjutnya pada masa Sunan Ampel dilanjutkan dengan pemetaan geografi dan antropologi, pembangunan ekonomi dan pertanian, pengelolaan tanah hadiah dari Hayam Wuruk dan Gajah Mada, sehingga bisa menghidupi dakwah dan pendidikan. Selain itu, kerapian organisasi lebih disempurnakan sehingga melahirkan ketatanegaraan/negarawan, ekonom, pertanian, yang diantaranya dipegang oleh putra beliau, Maulana Hasyim, seorang ulama, fuqoha, tasawwuf, ekonom, mampu memberdayakan ekonomi umat, sehingga fuqara, masaakin, aytam, dan para siswa terjamin hidupnya.

Sunan Bonang; merupakan seorang yang ‘allaamah, membidangi segala ilmu, guru besar dari para sultan/ratu, senopati, adipati, tumenggung, dan guru para wali dan ulama. Kedudukan beliau shulthaan al-auliyaa’ fii zamaanihi.

Imam Ja’far Shadiq; merupakan seorang muhaddits dan faqiih, mahir ilmu kelautan, ekonomi, dan pola pendidikan sehingga mampu mensejahterakan kerajaan dan lingkungan, serta seorang budayawan.

Sunan Kalijogo; merupakan seorang ‘alim yang sangat memahami budaya, sekalipun aliran-aliran dan agama lain, sehingga mampu mengendalikan segala aliran, dari situ beliau mendapat gelar Kalijogo (kalinya aliran-aliran). Disamping itu, beliau merupakan budayawan, seniman, pengarang gending dan lagu yang berbentuk puisi ataupun syair. Beliau juga seorang dalang yang mampu memadukan dari mahabharata menjadi carangan, dari carangan menjadi karangan dan karangan itu menjadi pakem para dalang. Media tersebut juga menjadi media dakwah.

Sunan Giri (Muhammad ‘Ainul Yaqin); merupakan seorang yang mahir hukum, mufti di zamannya dan fatwanya sangat ditaati, pengaruh beliau sampai pada anak cucunya, diantara keabsahan para sultan di jawa, beliaulah yang melantiknya.

Sultan Abdul Fatah; merupakan seorang ‘alim bijaksana, luas wawasannya dalam kebangsaan, seorang negarawan, seorang politisi yang sangat rapi dalam mengatur struktur pemerintahan di zamannya, pengaruh beliau sampai malaka bahkan Turki di zaman itu.

Syaikh Ali Zainal Abidin / Qadli Demak; merupakan orang yang ‘allamah, kebijakan-kebijakan beliau dalam syariat sangat dihargai pada waktu itu, beliau sangat sukses dalam menjaga pemerintahan, keamanan, dan pertahanan nasional.

Sunan Gunung Jati; merupakan orang yang sangat ‘allamah, negarawan, budayawan, ahli strategi, pengaruhnya sangat luar biasa di kalangan muslim maupun non muslim, disegani dan dicintai umat, serta menjadi pelindung umat dan bangsa.

Sunan Muria; merupakan shulthaan al-Auliyaa’ fii zamanihi, pembesar ahli thariqah, budayawan, seniman, ekonom. Pengaruh beliau sangat luar biasa dari semua kalangan menengah, atas, dan bawah. Pertumbuhan thariqoh di zamannya mekar. Beliau pendamai dan sangat disegani dan dicintai umat.

Sunan Bagus Jeporo (Syaikh Abdul Jalil); merupakan seorang sufi yang faqih, pengendali dari bentuk gejolak yang akan membawa perpecahan, sehingga tumbuh kedamaian dan ketentraman. Syaikh Abdul Jalil ini bukan Syaikh Abdul Jalil yang Syaikh Siti Jenar.

Demikianlah Siroh singkat Wali Songo yang disampaikan Habib Muhammad Luthfi Yahya di ndalem beliau pada hari jumat tanggal 13 April 2012, yakni ketika kami dari Idarah ‘Aliyah MATAN berkonsultasi terhadap pola pengkaderan di MATAN, lalu beliau memberi masukan agar pola pengkaderan di MATAN seperti kisah Wali Songo.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran, hikmah, dan menjadikan kisah di atas sebagai teladan untuk gerak dan perjuangan kita. Amien. Al-Fatihah


ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Suluk JATMAN

#Islam
#BeritaIslami
#Sunnah
#Qur'anHadist
#Tuntunan
#Islamnusantara
#PIN
#BelaIslam
#Aqidah
#ASWAJA