Articles by "Wisata"
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Situs Megalitikum di Indonesia


Assalamu'alaikum Para Santri~ Taukah kamu Indonesia pernah mengalami dua kali zaman megalitikum, pertama pada tahun 2500-1500 SM. Pada zaman megalitikum Tua ini kebudayaan dari manusia sudah semakin tinggi dan meninggalkan benda-benda seperti menhir, punden berunak, dan arca yang bentuknya masih statis. Memasuki milenium pertama sebelum masehi muncullah zaman megalitikum muda ini kebudayaan sudah semakin maju dan mengenal adanya kepercayaan-kepercayaan. Zaman ini meninggalkan kubur baru, dolmen, sarkofagus, dan arca yang lebih dinamis.
Seiring dengan berjalannya waktu, dua zaman ini akhirnya hilang dan berganti kebudayaan baru dimulai dari munculnya kerajaan-kerajaan. Kawasan yang dulu digunakan untuk peradaban megalitikum ini akhirnya berubah menjadi sebuah situs sejarah yang tidak hanya indah tapi juga penuh misteri yang harus dipecahkan sesegera mungkin.
Berikut situs megalitikum termegah di Indonesia yang patut kamu kunjungi dan jelajahi seluruh isi di dalamnya.

Situs Gunung Padang – Cianjur, Jawa Barat

Situs Gunung Padang adalah sebuah kawasan purbakala terbesar di Asia Tenggara yang memiliki luas sekitar 900 meter persegi. Berada di ketinggian 885 mdpl, situs ini berisi batuan kuno yang berserakan. Beberapa peneliti yang memeriksa kandungan karbon mengatakan bawah bangunan ini berusia 4.700-10.900 tahun. Lebih tua dari piramida Giza yang ada di Mesri.

Situs Gunung Padang 
Para ilmuwan memperkirakan bahwa situs ini merupakan punden berundak yang sangat besar. Penggunaan bangunan ini belum diketahui hingga sekarang. Namun, satu fakta yang tidak bisa dielakkan adalah kawasan Indonesia memiliki peradaban kuno yang bahkan sejarah pun tidak mencatatnya. Bisa jadi peradaban itu jauh lebih maju di masa lalu sebelum akhirnya hancur dan ditemukan dalam bentuk reruntuhan.

Situs Lembah Bada – Poso, Sulawesi Tengah

Situs megalitikum Lembah Bada terletak di Taman Nasional Lore Lindu, Poso, Sulawesi Tengah. Di hamparan padang rumput yang ada di sini berdirilah beberapa batuan yang dipahat menyerupai manusia. Dari penelitian yang dilakukan, situs ini diperkirakan dibuat pada tahun 1.000 SM oleh penduduk di kawasan Semenanjung Malaka.

Lembah Bada
Siapa pembuat dari situs ini masih menjadi misteri hingga sekarang. Mengenai fungsinya, penduduk setempat mempercayai bahwa batuan dengan wujud manusia ini digunakan untuk pemujaan leluhur. Batu ini digunakan sebagai perantara antara leluhur, pencipta, dan mereka yang masih hidup di dunia. Oh ya, kawasan Lembah Bada sangatlah indah. Kamu bisa mengeksplorasi kawasan ini sembari menikmati pahatan masa lalu.

Situs Megalitikum di Pulau Nias, Sumatra Utara

Hingga sekarang, kebudayaan batu besar atau megalitikum masih ada di kawasan Pulau Nias. Hal ini terlihat dari kebiasaan penduduk yang masih menggunakan batu sebagai bagian dari tradisi. Misal lompat batu dan juga makam batu. Meski kebudayaan ini sudah mulai modern namun tradisi dari masa lalu masih dipertahankan dan terlihat sangat unik.

Situs Megalitikum Nias 
Oh ya, Nias memiliki banyak kawasan megalitikum yang unik dan indah. Kalau kamu ke sini coba jelajahi kawasan Kota Gunung Sitoli, situs di Hilimawaliwa’a di Desa Idano Gawo, situs Baladano Laina di Mandrehe, situs Tetegewo di Hilisawoete. Rata-rata situs megalitikum di sini memiliki menhir, patung osa-osa, neogadi, owo-owo, dan dudukan batu bernama daro-daro.

Situs Megalitikum Kampung Bena, NTT

Kampung Bena adalah sebuah kawasan pemukiman megalitikum yang masih bertahan hingga sekarang. Seperti halnya pemukiman yang ada di Nias, penduduk di sini masih mempraktikan kebudayaan dari masa lalu, misal untuk pembuatan bangunan dan penggunaan batu untuk sebuah makam dan juga tempat persembahan.
Kampung Bena 
Saat ini kawasan di Kampung Bena memiliki 40 rumah. Semua rumah berjajar dan mengelilingi sebuah bangunan yang terbuat dari batu. Setiap hari turis dari dalam dan luar negeri datang ke sini untuk menyaksikan kebudayaan masa lalu yang masih bisa bertahan hingga sekarang. Kamu haru datang ke sini jika mengunjungi NTT.
Baca Juga : 

Mengkaji IMAN DAN KAFIR


Inilah situs megalitikum termegah yang ada di Indonesia. Di tempat ini, peninggalan zaman batu besar terlihat begitu memukau meski tidak semuanya masih utuh. Yuk, mbolang ke sini saat liburan nanti, guys
ditulis Ulang oleh Pak Rt
sumber bombastis
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Jelajahi Teluk Cendrawasih Bersama Hiu Paus


Assalamu'alaikum Para Santri~  Berenang di lautan atau divingdengan menikmati terumbu karang mungkin sudah biasa dilakukan oleh banyak orang. Namun, bagaimana jika berenang dengan kawasan hiu paus yang panjangnya bisa mencapai puluhan meter? Yang jelas kamu akan merasa ngeri-ngeri seru dan ketagihan untuk terus berada di kedalaman laut bersama mereka.

Hiu paus adalah spesies hiu yang memiliki ukuran terbesar di dunia. Meski ukuran sangat besar, hiu ini bukanlah karnivora yang ganas. Makhluk ini justru memakan plankton dan juga ikan kecil sejenis teri. Saat ini keberadaan dari hiu paus sangat dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Kalau kamu ingin berenang dengan makhluk terbesar di lautan, yuk coba datang ke Teluk Cendrawasih.
Sekilas tentang Hiu Paus di Indonesia

Hiu paus adalah hiu yang cara makannya tidak dengan menggigit mangsanya. Mereka akan membuka mulut dan menyaring sekitar 6.000 liter air untuk diambil plankton dan juga ikan kecilnya. Mereka biasanya hidup di kawasan laut berarus hangat yang banyak memiliki kandungan makanan. Saat makanannya habis, mereka akan berpindah hingga ribuan kilometer menjelajahi samudera.

Sekilas tentang hiu paus

Di Indonesia sendiri, hiu paus bisa ditemukan di beberapa kawasan seperti Sabang dan Situbondo. Ikan ini hidup dengan berkelompok dan suka menyelam di kedalaman laut. Ikan yang masih kecil biasanya bersembunyi di dasar laut hingga kedalaman ratusan meter. Setelah dewasa mereka akan naik ke permukaan dan melakukan interaksi dengan manusia terutama di kawasan Teluk Cendrawasih.
Hiu Paus Awalnya Diburu Penduduk


Hiu paus awalnya diburu oleh penduduk lokal di kawasan Teluk Cendrawasih. Seperti halnya di kawasan Lamalera, makhluk besar di lautan ini diburu untuk diambil daging dan juga organ tubuh dalam lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, populasi dari hiu paus ini semakin menurun dengan tajam. Akhirnya pemerintah melakukan pelarangan untuk memburu ikan besar ini.

hiu paus diburu 
Larangan ini diberikan melalui Kementerian Kehutanan dan juga WWF yang merupakan NGO yang berfokus pada penyelamatan alam termasuk faunanya. Buntut dari pelarangan ini, pemerintah pusat dan daerah akhirnya mengembangkan sebuah kawasan konservasi berbasis wisata di Kwantisore. Di sini, pengunjung bisa menikmati indahnya laut Teluk Cendrawasih dan berkesempatan untuk melihat hiu paus.
Perilaku Hiu Paus yang Ramah Kepada Penyelam

Sedikit berbeda dengan saudaranya, hiu paus yang masih dalam kategori ikan ini tidak melakukan penyerangan kepada siapa saja. Jika hiu kebanyakan sangat sensitif dengan benda bergerak atau yang berdarah, hiu ini akan adem ayem. Yang mereka inginkan hanyalah menyerap banyak air lalu menyaringnya dengan sempurna. Aktivitas ini dilakukan setiap hari hingga mereka merasa kenyang.


perilaku hiu paus

Oh ya, kebiasaan yang tidak sama dengan saudaranya ini membuat hiu ini dikenal cukup ramah dengan manusia. Bahkan mereka kerap mendekati kapal-kapal nelayan meski tidak melakukan apa-apa. Bagi hiu paus, di mana kapan nelayan itu berada, di sana ada banyak makanan berupa ikan kecil. Akhirnya, setiap ada kapal berlayar, mereka kerap mengikutinya.
Hiu Paus Menjadi Teman dalam Penyelaman

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, hiu paus adalah ikan yang ramah dengan manusia. Saat ada manusia melakukan penyelaman di dekatnya, mereka tidak akan menjadi agresif. Hiu paus akan tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa tanpa merasa terganggu. Penyelam yang mengetahui keadaan ini akhirnya mau mendekat dan melihat ikan terbesar di dunia ini dari dekat.

                                                      teman penyelam

Di Kwantisore, kamu bisa melakukan aktivitas penyelaman dengan hiu paus. Mereka suka muncul di permukaan sehingga kamu bisa melihatnya dengan dekat. Oh ya, meski hiu paus bisa didekati, lebih baik jangan menyentuhnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya luka pada tubuh hiu yang bisa membahayakan kehidupannya.

Bagaimana berani uji nyali dengan berenang bersama hiu paus. Kalau kamu penasaran bagaimana sensasinya, yuk coba terbang ke Papua dan menikmati wisata alam yang super unik ini.

ditulis Ulang Oleh Pak Rt

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI


Assalamu'alaikum Para Santri~


KH.Ibrohim Maja.Banten
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.
Tokoh dibalik Taman makam Pahlawan seribu Serpong.

Jalur kereta Rangkasbitung – Tanah abang telah ada sejak zaman Belanda. Jalur ini menjadi jalur yang menghubungkan Jakarta menuju wilayah Banten selatan. Keberadaan jalur ini sangatlah strategis karena bukan saja menghubungkan Jakarta dengan kota Rangkasbitung tapi jalur ini juga menghubungkan  pelabuhan Merak. Jalur ini terintegrasi dengan moda penyebarangan laut. Di era tahun 70 hingga awal 80 an. PJKA (Perusahan Jasa Kereta Api) –ketika itu , juga menyediakan fasilitas kapal penyeberangan menuju pulau Sumatra. Cerita ini saya dapatkan langsung dari almarhum ayah saya.  Walau akhirnya peran jalur kereta api Jakarta-Merak ini kalah pamor ketika jalan bebas hambatan Jakarta-Merak mulai beroperasi. Saat ini walaupun masih ada kereta yang menuju Merak tapi tak lagi menjadi pilihan utama. Karena jadwal keberangkatan menuju dan ke Jakarta tidak tersedia setiap saat. Jadwal keberangkatan yang berselang cukup jauh membuat penumpang lebih memilih moda darat lainnya seperti bus. Jalur Perjuangan Namun tak banyak yang tahu bila jalur kereta ini menjadi jalur pertempuran yang cukup menentukan ketika zaman perang kemerdekaan. Jalur ini malah pernah menjadi jalur penghambat bagi pergerakan pasukan sekutu yang terus bergerak menuju arah Banten. Pertempuran yang terjadi di Serpong menjadi saksi sejarah bagaimana para pejuang kemerdekaan dengan semangat berani mati itu menyerang pertahanan Sekutu yang memiliki persenjataan modern dan lengkap. Pertempuran Serpong terjadi pasca jatuhnya Jakarta ke tangan Sekutu, pihak Nica yang membonceng pasukan sekutu mulai melakukan aksi penguasaan terhadap wilayah Tangerang . Kekuatan sekutu yang dikomandani pasukan inggris terus bergerak hingga perbatasan Serpong. Pada tanggal 16 Mei 1946 , pasukan Inggris memberikan ultimatum kepada seluruh kekuatan militer Indonesia untuk mundur hingga 4 Km dari sungai Cisadane. Ultimatum ini diberikan melalui pamflet yang disebarkan melalui udara agar dibaca seluruh tentara dan laskar Indonesia. Pihak pemerintah pusat ketika itu meminta agar tentara dan pejuang kemerdekaan Indonesia mengikuti ultimatum pasukan Inggris tersebut. Karena Perdana Menteri Syahril ketika itu lebih memilih jalur diplomasi ketimbang menggunakan kekuatan senjata yang tentunya sangat tidak berimbang. Selain menghindari jatuhnya korban yang terlalu banyak di pihak pejuang kemerdekaan. Keputusan itu memang diterima dengan dua pendapat berbeda. Sebagian pejuang yang bergabung pada laskar laskar perjuangan tetap bersikukuh untuk melakukan perlawanan hingga titik darah penghabisan sedang pihak Tentara Rakyat Indonesia (TRI)-kini TNI- yang terikat dengan hirarki kemiliteran tentu harus mematuhi keputusan atasan yang memutuskan untuk bergerak mundur. Maka dilakukan rapat gabungan yang melibatkan pihak TRI, kepolisian dan wakil wakil rakyat yang dilakukan pihak pemerintahan kabupaten Tangerang yang ketika itu dipimpin Patih R. Akhyad Penna. Rapat itu memutuskan, pasukan TRI akan mundur mengikuti perintah pemerintah pusat tapi para laskar dan rakyat Banten khususnya rakyat Tangerang memilih akan melakukan perlawanan.  Walaupun memilih mundur TRI tetap memberikan bantuan persenjataan, berupa beberapa granat dan beberapa bahan bahan peledak untuk membantu perlawanan rakyat. TRI yang mundur sambil mengamankan dan melakukan evakuasi terhadap pemerintahan sipil kabupaten Tangerang. Untuk sementara pusat pemerintah kabupaten Tangerang dipindahkan ke Balaraja. TRI juga membangun pertahanan di wilayah Jatiuwung yang berada 5 Km dari sungai Cisadane. Satu hari setelah ultimatum , pada tanggal 17 Mei 1946 tentara sekutu bergerak lebih dulu dan langsung memasuki wilayah Tangerang. Serangan ini memicu perlawanan sporadis dari rakyat yang dikomandoi para laskar pejuang. Gugur pada peristiwa ini Akhmad Dimyati, kepala laskar rakyat pasar baru. Di sektor perlawanan Cipondoh gugur H. Ali berikut 21 orang anak buahnya. Perlawanan yang tidak seimbang ini tentu dimenangkan pihak sekutu pada tanggal 22 Mei 1946. Kantor pemerintah kabupaten Tangerang berhasil diduduki selain itu pihak Nica menurunkan bendara merah putih dan mengibarkan bendera Belanda. Tindakan demonstrtif ini tentu mengundang kemarahan rakyat Banten secara keseluruhan. Jatuhnya Tangerang membuat terjadinya gelombang pengungsian rakyat menuju arah pedalaman Banten. Ketakutan rakyat akan kebengisan tentara Nica yang bertindak kejam ini akhirnya menimbulkan perlawanan sengit dari laskar yang masih tersisa. Jalur kereta antara Serpong-Parung Panjang hingga Maja menjadi jalur perlawanan. Mendengar Tangerang berhasil diduduki membuat pasukan laskar yang berada diperbatasan Tangerang-Banten melakukan penghimpunan kekuatan. Maka sepanjang jalur kereta api dari Maja hingga Serpong menjadi medan pertempuran. Pada tanggal 23 Mei 1946, seorang ulama K.H Ibrahim asal desa Sampureun , Maja yang termasuk wilayah Kabupaten Lebak mengumumkan perlawanan . Tak kurang 400 orang bersedia ikut serta untuk menyerang pasukan sekutu yang berada di Serpong. Maka berangkatlah KH Ibrahim bersama 400 orang pengikutnya bersenjatakan golok, pedang , bambu runcing . Ketika rombongan sampai di Tenjo maka bergabung pula Abuya Tenjo yang dipimpin oleh K.H Harun bersama 300 orang pengikutnya. Rombongan ini terus bergerak melalui jalur kereta api menuju arah utara . Pada tanggal 24 Mei, rombongan pejuang rakyat ini tiba di Parung Panjang dan beristirahat semalam untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya . Perjalanan pejuang rakyat ini menunjukan rasa patriotisme yang luar biasa dari masyarakat Banten untuk mempertahankan kemerdekaan . Kecintaan rakyat Banten ini mungkin tak tercatat dalam sejarah emas perjuangan kemerdekaan nasional Indoensia. Sepanjang perjalanan yang tidak pendek itu semakin banyak rakyat yang ikut bergabung untuk menyerang kedudukan pasukan Nica yang berada di Serpong. Pada tanggal 25 Mei 1946 sampailah rombongan pejuang rakyat ini di wilayah Serpong. Rombongan besar ini terus bergelora untuk segera menyerang pertahan pasukan Nica. Dalam suasana penuh semangat yang luar biasa. Dua pemimpin laskar, K.H Ibrahim dan K.H Harun mengatur siasat. Dua rombongan besar ini bersiasat untuk memecah menjadi dua kelompok. Satu kelompok menyerang dari arah belakang dan satu kelompok menyerang dari arah depan. Maka disepakati esok hari tanggal 26 Mei sebagai hari H penyerangan. Untuk sementara waktu dua pasukan mengambil posisi masing masing. K.H Ibrahim beserta pengikutnya akan menyerang langsung dari arah depan melalui jalan raya Serpong. Sedang K.H Harun beserta pengikutnya menyerang dari arah belakang. Pertempuran yang Tidak Seimbang Pagi hari sekali, para laskar rakyat itu dengan gagah berani seraya mengumandangkan seruan Allahu Akbar terus merangsek maju. Seorang jaro asal kampung Sengkol bernama Tiking dengan gagah berani membawa panji yang tak lain bendera merah putih. Para laskar yang tak takut mati itu terus merangsek walau ratusan peluru dimuntahkan dari dalam markas. Senjata modern yang dimiliki pasukan Nica memang bukan tandingan golok, klewang, tombak dan bambu runcing. Satu per satu para laskar gugur sebagai pahlawan. Tindakan berani ini bukan saja menunjukan rasa patriotisme tapi rasa kebanggaan gugur dalam mempertahankan kemerdekaan. Dalam peristiwa ini lebih dari 189 laskar pejuang gugur termasuk, K.H Ibrohim asal Maja dan Jaro Tiking sang pembawa panji. Penyerangan ini menjadi momentum sejarah. Korban yang jatuh mungkin lebih dari 200 orang tapi semangat perjuangan ini akan selalu dikenang sebagai pengorbanan sejati dari rakyat Banten. Usai penyerangan. Walau tidak mendapatkan kemenangan. Pertempuran ini menjadi tonggak bersejarah dengan dijadikannya Taman Makam Pahlawan Seribu yang letaknya berada di Serpong.Dimana seluruh jasad pejuang yang gugur dikuburkan sebagai pahlawan kemerdekaan. Gagalnya penyerangan di Serpong ternyata tak membuat ciut nyali para pejuang.Perlawanan terus dilakukan. Walau akhirnya para pejuang mundur hingga Parung panjang. Front Parung Panjang menjadi medan pertempuran penting dalam menyumbat pergerakan pasukan Nica agar tidak terus maju ke arah selatan Banten. Hampir setiap hari terjadi baku tembak yang sengit antara pasukan laskar pejuang dengan pasukan Nica. Jalur kereta api Parung panjang ke arah Rangkas Bitung dikuasai para pejuang Indonesia sedang Cisauk hingga Sepong dikuasai pasukan Nica. Gerbong Kesehatan Pertempuran yang terjadi di front Parungpanjang sering kali meminta korban. Entah karena tertembak pihak musuh atau kecelakaan ketika menggunakan bahan peledak seperti granat atau bahan peledak lainnya. Maklum saja pejuang kemerdekaan ketika itu tak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahan peledak. Pernah ketika akan meledakkan jalur kereta api para pejuang tak memasang detonator . Alhasil bahan peledak itu tak berfungsi sama sekali dan membuat komandan pertempuran geleng geleng kepala sambil marah marah. Bila ada korban jatuh dipihak pejuang maka korban  akan segera dilarikan menggunakan sebuah lori menuju  sebuah gerbong kesehatan yang berada di stasiun Tenjo. Didalam gerbong itu beberapa tenaga kesehatan akan berusaha mengobati semua korban luka akibat pertempuran. Bahkan upaya operasi juga dilakukan didalam gerbong yang telah disulap secara khusus menjadi rumah sakit bergerak. Walau peralatan medis yang dimiliki terbatas namun usaha penyelamatan korban perang tetap dilakukan . Selain korban perang di Stasiun Tenjo juga sudah dibuka sebuah klinik untuk masyarakat umum yang membutuhkan pengobatan. Tidak adanya fasilitas kesehatan membuat klinik ini menjadi tumpuan masyarakat sekitar. Gerbong kesehatan ini berada dijalur rel paling luar. Stasiun kecil ini menjadi sangat penting dalam memberikan dukungan logistik dan kesehatan pasukan. Di halaman stasiun terdapat beberapa rumah yang difungsikan sebagai dapur umum dan ruang kesehatan. Saat ini masih dapat dilihat sisa sisa bangunan yang sudah tidak terawat lagi. Maka ketika terjadi agresi militer Belanda pertama pada Juli 1947. Front Parungpanjang menjadi sangat penting. Sebagai komandan saat itu Mayor Sachra. Dengan kekuatan dua kompi pasukan. Kompi Toni dan Kompi Adjat Sudrajat. Tugas pasukan adalah menghambat laju pasukan Belanda. Maka taktik bumi hangus dan peledakan jalur kereta Serpong-Parungpanjang menjadi siasat pasukan. Rusaknya jalur kereta api antara serpong dan Parungpanjang membuat pasukan Belanda tidak bisa memasuki wilayah Banten selatan. Saat itu Rangkasbitung sudah memiliki sebuah rumah sakit yang bisa dihandalkan.Korban pertempuran yang terjadi di front Jasinga bogor juga akan dilarikan ke rumah sakit di Rangkasbitung. Sebenarnya di wilayah Cigudeg sudah ada sebuah rumah sakit kecil. Namun sayang rumah sakit tersebut hancur diserang pihak Belanda. Peran rumah sakit Rangkas bitung sangat penting selain membantu front Parungpanjang juga membantu front Jasinga, Bogor. Jadi bila pengobatan atau tindakan operasi tidak bisa dilakukan di Gerbong kesehatan Tenjo sang korban akan segera dilarikan ke rumah sakit Rangkasbitung. Begitu pula pos kesehatan yang berada di Cikande yang juga tergantung dengan rumah sakit Rangkasbitung. Selama masa perang kemerdekaan rumah sakit Rangkasbitung memiliki peran penting bagi dukungan kesehatan para pejuang kemerdekaan. Saat inipun bila ada orang Tangerang sakit keras akan teringat rumah sakit Rangkasbitung. Apalagi masyarakat yang tinggal di perbatasan Tangerang –Lebak. Entah karena nostalgia masalalu atau karena faktor lain. Tetap Beroperasi Walau dalam keadaan perang berkecamuk pihak Djawatan Kereta Api (DKA) –saat itu- masih mengoperasikan kereta api Rangkasbitung-Parungpanjang. Hanya saja berhubung jalur Parungpanjang-Serpong dirusak oleh pihak pejuang sebagai upaya siasat pertempuran. Maka para penumpang akan berjalankaki hingga stasiun Serpong guna melanjutkan perjalanan kereta api menuju Tanah abang. Hal ini memang nampak menyulitkan masyarat Banten tapi demi sebuah perjuangan tak ada orang yang protes atas tindakan para pejuang merusak jalur kereta api. Ketika sedang pecah pertempuran , penumpang harus bertahan terlebih dahulu di stasiun parungpanjang atau stasiun Serpong hingga pertepuran berhenti. Geliat ekonomi memang harus tetap berjalan. Perang tetap berjalan namun usaha tak boleh berhenti. Maka bila diperhatikan pasar pasar di Jakarta seperti pasar Palmerah, pasar Kebayoran hingga pasar Tanah abang sangat dipengaruhi oleh orang orang Banten khususnya orang Rangkas. Banyak barang dan hasil bumi dari wilayah Banten selatan yang dijual di Jakarta. Begitu juga sebaliknya. Sarana tranportasi kereta api Tanah abang –Rangkasbitung menjadi urat nadi perekonomian yang penting . Sejak zaman Belanda, Jepang hingga zaman sekarang. Sayangnya , kereta api zaman sekarang sudah lebih tertib sehingga barang barang hasil bumi tak boleh lagi dinaikkan ke dalam gerbong kereta api. Sebagian besar merasa senang karena lebih bersih dan nyaman namun sebagian pedagang menjadi sulit memasarkan barang dagangannya. Fatmawati Masuk Jakarta Pada tahun 1942 ketika Jepang baru saja menduduki Indonesia dan mengalahkan sekutu pada perang Asia Raya. Bung Karno ketika itu baru saja mempersunting gadis belia asal Bengkulu, Fatmawati. Keadaan yang genting tak menyurutkan niat Bung Karno untuk meminta Fatmawati datang ke Jakarta untuk menemani dirinya sebagai salah satu tokoh pergerakan yang diterima pihak Jepang. Bung Karno ketika itu baru diangkat sebagai ketua PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Dari Bengkulu Fatmawati diantar menggunakan mobil ke pelabuhan Panjang di dekat kota Bandarlampung. Di pelabuhan Panjang Fatmawati menginap semalam sambil menunggu kapal yang akan menuju pelabuhan Merak di pulau Jawa. Keesokan hari dengan menumpang kapal dagang Fatmawati menuju pelabuhan Merak, Banten.  Setibanya di pelabuhan Merak, Fatmawati dibawa ke kota Rangkasbitung dan bermalam di rumah seorang camat Rangkasbitung sahabat baik Bung Karno. Sambil menunggu kereta api  menuju Tanah Abang keesokan harinya. Fatmawati masuk ke Jakarta pertama kali menggunakan jalur kereta api Rangkasbitung-Tanah Abang. Kedatangan Fatmawati ke Jakarta sebagai istri baru setelah Bung Karno bercerai dengan istri sebelumnya, Inggit Ganarsih.  Fatmawati kelak menjadi saksi sejarah bagaimana Republik ini diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Dan setelah Bung Karno terpilih sebagai Presiden RI maka Fatmawati menjadi Ibu negara pertama kali. Melalui tangannyalah bendera merah putih dijahit.
Jalur kereta api Rangkasbitung-Tanah Abang  penuh dengan kenangan. Pertempuran kemerdekaan yang terjadi dari  1946 hingga 1949 menjadi saksi sejarah. Lalu terngianglah ucapan Bung Karno "Jangan pernah melupakan sejarah ".





ditulis oleh doni hasan alfakir aldhoif albahlul
sumber kompasiana.com
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Abuya Dimyati Cilongok.
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.
Khodam Harimau.

Seberapa Besar Karomah tergantung kepada seberapa Tinggi KeikhlasanMu.

Ziarah ke Makam Abuya Dimyati Cilongok 7 kali berturut".
Katanya apabila IKHLAS maka akan bertemu Khodam Abuya Berupa Harimau Raksasa.
Ada yg melakukannya setiap hari,ada yg melakukannya setiap minggu,yg jelas ISTIQOMAH 7 kali berturut turut,,
Akan tetapi bila itu yg dikejar malah kita tdk akan berhasil menemuinya,maksudnya bila kita berniat hanya untuk bertemu maka tdk akan bertemu.
Belum lagi apabila kita juga belum khusuk secara batin maka juga tdk akan bertemu.
Insya Allah yg benar" berniat mencari RIDHO ALLAH baru akan bertemu Khodam tsb.
Khodam tsb cuma sbg salah satu Hiburan hanyalah sbg penanda naiknya iman kita.
Hal ini tentunya juga harus kita rahasiakan.
Khodam Harimau adalah jelmaan dari pada Prabu Siliwangi & para Pengawalnya,,yg pastinya akan mengawal seluruh keturunan Sang Prabu.
Ayo kita tingkatkan Ziarah ke makam" WALI ALLAH utk mencari RIDHO ALLAH.
Bersihkanlah tujuan duniamu saat engkau mendatangi AHLI" ALLAH yg anti dunia.
Bila Engkau telah Mengenal Sang Pencipta maka engkau akan Meninggalkan Ciptaannya.




ditulis oleh...Doni Hasan alfakir aldhoif albahlul.
sumber...Dhoif
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~Cirebon adalah salah satu kota tertua di Pulau Jawa. Anda dapat mengunjungi sejumlah tempat wisata di Cirebon dengan kekayaan historis dan pesona kebudayaan masa lampaunya yang menarik. Sebagai salah satu kota tua di Pulau Jawa yang berdiri sejak 2 April 1482 ketika Sunan Gunung Jati menyatakan bahwa Cirebon lepas dari kerajaan Sunda Pajajaran, Cirebon pernah menjadi pusat peradaban Islam di Nusantara.

Secara geografis, Cirebon terletak di jalur sibuk antara wilayah Barat dan Timur pulau Jawa. Inilah potensi geografis yang menjadikan Cirebon sebagai jalur distribusi ekonomi dan pertanian yang strategis. Cirebon saat ini berkembang dengan pesat, dengan kondisi infrastruktur yang memadai dan membaik hari demi hari. Anda akan sangat mudah menjangkau berbagai tempat wisata Cirebon yang menarik untuk dikunjungi. Tersedia banyak taksi, angkot, hingga becak yang siap mengantarkan Anda untuk mengelilingi kota Cirebon.

 Tempat Wisata di Cirebon

Ada banyak tempat-tempat menarik di Cirebon. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Cirebon paling menarik dan patut Anda kunjungi tatkala berada di Cirebon.

1. Keraton Kasepuhan

Inilah keraton paling megah di Cirebon, kondisinya sangat terawat. Keraton Kasepuhan ini dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati). Terdapat museum di dalamnya, berisi aneka benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Dahulu, nama keraton ini adalah Keraton Pakungwati sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Mas Mochammad Arifin yang juga bergelar Panembahan Pakungwati I.

Sebagai sebuah tempat wisata di Cirebon yang sarat akan nilai sejarah, Anda akan dibawa pada suasana Cirebon tempo dulu tatkala menginjakkan kaki di Keraton Kasepuhan ini. Akulturasi budaya yang begitu kental dapat Anda temukan di berbagai lokasi dalam keraton, tidak saja antara kebudayaan Jawa dengan Sunda, melainkan juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti Cina, India, Arab, dan Eropa.

Keberadaan dua patung macan putih di gerbang keraton melambangkan bahwa Kesultanan Cirebon merupakan penerus Kerajaan Padjajaran serta memperlihatkan pengaruh agama Hindu pada masa itu. Gerbang yang menyerupai pura di Bali, ukiran daun pintu gapura yang bergaya Eropa, pagar Siti Hingilnya dari keramik Cina, serta tembok bata merah khas Jawa yang mengelilingi keraton merupakan fakta akulturasi tersebut.

Di halaman belakang, Anda dapat melihat taman istana dan beberapa sumur dari mata air yang dianggap keramat dan membawa berkah. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Keraton Kasepuhan sebesar Rp 8 ribu per orang.

2. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman pada awalnya adalah pusat peradaban Kesultanan Cirebon yang dalam perjalanan kesultanan akhirnya terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon. Dibangun oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada tahun 1588, Keraton Kanoman ini adalah salah satu tonggak sejarah kota Cirebon dan perkembangan Islam di Cirebon.
Di keraton ini, terdapat museum yang menyimpan berbagai benda bersejarah, seperti Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana. Kereta Paksi Naga Liman memiliki dua sayap di kanan kiri. Inilah simbol paksi atau burung atau buroq yang mewakili kebudayaan Islam. Badan serta wajah kereta mirip naga bertanduk (China), tetapi memiliki belalai seperti gajah (Hindu). Di keraton ini, juga akan Anda jumpai piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding. Di masa lampau, akulturasi kebudayaan dunia terjadi di Cirebon.
Untuk sampai di tempat wisata Cirebon yang satu ini, Anda harus menyusuri pasar kanoman hingga akhirnya menemukan keraton. Anda akan dikenakan biaya masuk Keraton Kanoman sebesar Rp 5 ribu per orang.

3. Taman Sari Gua Sunyaragi


Tempat wisata Cirebon yang satu ini adalah sebuah kawasan cagar budaya dengan luas area 1.5 hektar yang dibangun pada tahun 1703 oleh Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon. Di sinilah tempat bertapa dan beristirahat Sultan Cirebon dan keluarganya. Oleh karenanya, terkenal dengan sebutan Sunyaragi. Sunya artinya sepi, Ragi artinya raga, atau tempat untuk bermeditasi (menyepi).
Di area objek wisata Cirebon ini, terdapat sekitar 18 bangunan kuno yang secara arsitektural adalah perpaduan antara Indonesia klasik dan China pada setiap ornamen bangunan. Inilah daya tarik tempat wisata di Cirebon yang satu ini. Selain para penyuka tempat-tempat bersejarah, para pecinta fotografi juga menyukai kawasan Taman Sari Gua Sunyaragi dengan kondisi yang artistik. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Taman Sari Gua Sunyaragi sebesar Rp 10 ribu per orang, terbuka untuk umum sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore.

4. Banyu Panas Palimanan

Banyu Panas Palimanan adalah tempat pemandian air panas di Cirebon yang ramai dikunjungi, terlebih di saat akhir pekan dan hari libur. Tempat wisata di Cirebon yang satu ini berada dalam wilayah sebuah pabrik semen, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa. Oleh sebab itu, Anda harus melewati pos penjagaan yang ada di pabrik tersebut untuk dapat masuk. Warna hijau pepohonan dan abu-abu batuan kapur Gunung Kromong cukup dominan di kawasan pemandian air panas ini.
Banyu Panas Palimanan dikenal masyarakat Cirebon dengan sumber air yang memiliki kandungan belerang cukup tinggi, sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tersedia berbagai jenis kolam mandi, dengan ketersediaan kamar bilas, kamar ganti, dan toilet. Untuk dapat masuk ke lokasi pemandian, Anda harus membayar tiket masuk Banyu Panas Palimanan sebesar Rp 4.500 per orang. Untuk berendam air panas, Anda akan dikenai tarif sebesar Rp 6 ribu per orang.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Inilah masjid agung di Cirebon, terletak di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, persis bersebelahan
dengan alun-alun keraton. Masjid agung ini pada awalnya bernama Masjid Pakungwati, mengikuti nama keraton yang dahulu bernama Keraton Pakungwati. Inilah juga masjid yang dibangun oleh para wali pada masa Sunan Gunung Jati memerintah sebagai sultan pertama di Kesultanan Cirebon. Pada lokasi mihrab, terdapat tiga buah batu tegel lantai khusus yang dulu dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah landmark yang menarik di Cirebon, dengan sembilan pintu yang menyimbolkan Wali Songo. Pintu masuk ke bangunan utamanya yang sungguh kecil membuat Anda harus membungkuk untuk masuk, inilah filosofi penghormatan untuk masuk ke rumah Allah. Konon, Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah pasangan dari Masjid Agung di Demak. Di masa ketika pembangunan Masjid Agung Demak dilakukan, Sunan Gunung Jati meminta izin untuk membangun pasangannya di Cirebon.

Dan masih banyak tempat2 yang menarik di kota ini.....

ditulis oleh Pak Rt
sumber : dari berbagai sumber
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~ Kawasan wisata alam Air Terjun Kali Pancur ini berada di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, sekitar 14 km sebelah barat Kota Salatiga. Untuk menuju ke lokasi obyek wisata ini tidak ada sarana transportasi umum, jadi harus membawa kendaraan sendiri. Jika terpaksa harus naek kendaraan umum bisa dapat mengambil jurusan Kopeng Salatiga dan jika telah sampai di Desa Wates Kec. Getasan lantas jalan kaki atau dengan naik ojek sekitar 3 km an. Kondisi jalan tergolong baik hanya beberapa ratus meter menjelang lokasi jalan agak sempit dan belum beraspal. Di sepanjang perjalanan pengunjung dapat melihat keindahan alam lereng gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu.

Tempat parkir di obyek wisata air terjun kali pancur ini cukup luas, berada pada koordinat 110, 25′ 21.37″BT 7, 21′ 41.5″LS. Tiket masuk seharga Rp 2.500 (Oktober 2010) per orang. Lokasi air terjun kalipancur ini sekitar 900m (dengan jumlah anak tangga lebih dari 800) dari pintu masuk, jalanan cukup terjal meski sudah ada tangga permanen. Jadi harus disiapka fisik yang cukup fit sebelum menuju lokasi air terjun ini.

Pemandangan Air Terjun
Hampir di sepanjang menuruni anak tangga, terdapat suara gemericik air pegunungan yang mengalir di samping anak tangga dengan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan ketinggian air terjun sekitar 150 meter. Selain dihiasi relief bebatuan alam, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet. Setelah menikmati keindahan alam Air Terjun Kali Pancur ini sebaiknya menghemat tenaga, karena untuk kembali pulang pengunjung harus menyusuri lagi satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.

Air terjun kali pancur memiliki ketinggian sekitar 100 meter, berada pada
punggungan gunung telomoyo yg mengarah ke danau rawa pening. Sepanjang punggungan gunung ini selain terdapat air terjun juga memiliki banyak tebing batu andesit dengan ketinggian bervariasi dari 20 meter sampai 100 meter.

ditulis ulang Pak Rt
sumber seputarsemarang.com