Assalamu'alaikum Para Santri~Cirebon adalah salah satu kota tertua di Pulau Jawa. Anda dapat mengunjungi sejumlah tempat wisata di Cirebon dengan kekayaan historis dan pesona kebudayaan masa lampaunya yang menarik. Sebagai salah satu kota tua di Pulau Jawa yang berdiri sejak 2 April 1482 ketika Sunan Gunung Jati menyatakan bahwa Cirebon lepas dari kerajaan Sunda Pajajaran, Cirebon pernah menjadi pusat peradaban Islam di Nusantara.
Secara geografis, Cirebon terletak di jalur sibuk antara wilayah Barat dan Timur pulau Jawa. Inilah potensi geografis yang menjadikan Cirebon sebagai jalur distribusi ekonomi dan pertanian yang strategis. Cirebon saat ini berkembang dengan pesat, dengan kondisi infrastruktur yang memadai dan membaik hari demi hari. Anda akan sangat mudah menjangkau berbagai tempat wisata Cirebon yang menarik untuk dikunjungi. Tersedia banyak taksi, angkot, hingga becak yang siap mengantarkan Anda untuk mengelilingi kota Cirebon.
Tempat Wisata di Cirebon
Ada banyak tempat-tempat menarik di Cirebon. Dihimpun dari berbagai
sumber, berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Cirebon paling
menarik dan patut Anda kunjungi tatkala berada di Cirebon.
1. Keraton Kasepuhan
Inilah keraton paling megah di Cirebon, kondisinya sangat terawat. Keraton Kasepuhan ini dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati). Terdapat museum di dalamnya, berisi aneka benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Dahulu, nama keraton ini adalah Keraton Pakungwati sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Mas Mochammad Arifin yang juga bergelar Panembahan Pakungwati I.
Sebagai sebuah tempat wisata di Cirebon yang sarat akan nilai sejarah, Anda akan dibawa pada suasana Cirebon tempo dulu tatkala menginjakkan kaki di Keraton Kasepuhan ini. Akulturasi budaya yang begitu kental dapat Anda temukan di berbagai lokasi dalam keraton, tidak saja antara kebudayaan Jawa dengan Sunda, melainkan juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti Cina, India, Arab, dan Eropa.
Keberadaan dua patung macan putih di gerbang keraton melambangkan bahwa Kesultanan Cirebon merupakan penerus Kerajaan Padjajaran serta memperlihatkan pengaruh agama Hindu pada masa itu. Gerbang yang menyerupai pura di Bali, ukiran daun pintu gapura yang bergaya Eropa, pagar Siti Hingilnya dari keramik Cina, serta tembok bata merah khas Jawa yang mengelilingi keraton merupakan fakta akulturasi tersebut.
Di halaman belakang, Anda dapat melihat taman istana dan beberapa sumur dari mata air yang dianggap keramat dan membawa berkah. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Keraton Kasepuhan sebesar Rp 8 ribu per orang.
2. Keraton Kanoman
Keraton Kanoman pada awalnya adalah pusat peradaban Kesultanan
Cirebon yang dalam perjalanan kesultanan akhirnya terpecah menjadi
Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton
Keprabon. Dibangun oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran
Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada tahun 1588, Keraton
Kanoman ini adalah salah satu tonggak sejarah kota Cirebon dan
perkembangan Islam di Cirebon.
Di keraton ini, terdapat museum yang menyimpan berbagai benda
bersejarah, seperti Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana.
Kereta Paksi Naga Liman memiliki dua sayap di kanan kiri. Inilah simbol
paksi atau burung atau buroq yang mewakili kebudayaan Islam. Badan serta
wajah kereta mirip naga bertanduk (China), tetapi memiliki belalai
seperti gajah (Hindu). Di keraton ini, juga akan Anda jumpai
piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding. Di
masa lampau, akulturasi kebudayaan dunia terjadi di Cirebon.
Untuk sampai di tempat wisata Cirebon yang satu ini, Anda harus
menyusuri pasar kanoman hingga akhirnya menemukan keraton. Anda akan
dikenakan biaya masuk Keraton Kanoman sebesar Rp 5 ribu per orang.
3. Taman Sari Gua Sunyaragi
Tempat wisata Cirebon yang satu ini adalah sebuah kawasan cagar
budaya dengan luas area 1.5 hektar yang dibangun pada tahun 1703 oleh
Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon. Di sinilah tempat bertapa
dan beristirahat Sultan Cirebon dan keluarganya. Oleh karenanya,
terkenal dengan sebutan Sunyaragi. Sunya artinya sepi, Ragi artinya
raga, atau tempat untuk bermeditasi (menyepi).
Di area objek wisata Cirebon ini, terdapat sekitar 18 bangunan kuno
yang secara arsitektural adalah perpaduan antara Indonesia klasik dan
China pada setiap ornamen bangunan. Inilah daya tarik tempat wisata di
Cirebon yang satu ini. Selain para penyuka tempat-tempat bersejarah,
para pecinta fotografi juga menyukai kawasan Taman Sari
Gua
Sunyaragi dengan kondisi yang artistik. Untuk dapat masuk, Anda harus
membayar tiket masuk Taman Sari Gua Sunyaragi sebesar Rp 10 ribu per
orang, terbuka untuk umum sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore.
4. Banyu Panas Palimanan
Banyu Panas Palimanan adalah tempat pemandian air panas di Cirebon
yang ramai dikunjungi, terlebih di saat akhir pekan dan hari libur.
Tempat wisata di Cirebon yang satu ini berada dalam wilayah sebuah
pabrik semen, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa. Oleh sebab itu, Anda
harus melewati pos penjagaan yang ada di pabrik tersebut untuk dapat
masuk. Warna hijau pepohonan dan abu-abu batuan kapur Gunung Kromong
cukup dominan di kawasan pemandian air panas ini.
Banyu Panas Palimanan dikenal masyarakat Cirebon dengan sumber air
yang memiliki kandungan belerang cukup tinggi, sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Tersedia berbagai jenis kolam mandi, dengan
ketersediaan kamar bilas, kamar ganti, dan toilet. Untuk dapat masuk ke
lokasi pemandian, Anda harus membayar tiket masuk Banyu Panas Palimanan
sebesar Rp 4.500 per orang. Untuk berendam air panas, Anda akan dikenai
tarif sebesar Rp 6 ribu per orang.
5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Inilah masjid agung di Cirebon, terletak di dalam kompleks Keraton
Kasepuhan, persis bersebelahan
dengan alun-alun keraton. Masjid agung
ini pada awalnya bernama Masjid Pakungwati, mengikuti nama keraton yang
dahulu bernama Keraton Pakungwati. Inilah juga masjid yang dibangun oleh
para wali pada masa Sunan Gunung Jati memerintah sebagai sultan pertama
di Kesultanan Cirebon. Pada lokasi mihrab, terdapat tiga buah batu
tegel lantai khusus yang dulu dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan
Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah landmark yang menarik di Cirebon,
dengan sembilan pintu yang menyimbolkan Wali Songo. Pintu masuk ke
bangunan utamanya yang sungguh kecil membuat Anda harus membungkuk untuk
masuk, inilah filosofi penghormatan untuk masuk ke rumah Allah. Konon,
Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah pasangan dari Masjid Agung di Demak.
Di masa ketika pembangunan Masjid Agung Demak dilakukan, Sunan Gunung
Jati meminta izin untuk membangun pasangannya di Cirebon.
Dan masih banyak tempat2 yang menarik di kota ini.....
ditulis oleh Pak Rt
sumber : dari berbagai sumber