Juli 2016
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

KH MUDZIR, Kyai Karismatik Kediri


Assalamu'alaikum Para Santri~KH. Mundzir adalah pengasuh pondok pesantren “Tahfidzul Qur’an Ma’unah Sari” Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur.
Sebagai Kyai kharismatik atau di segani oleh masyarakat, KH Mundzir mempunyai karomah antara lain :
1. Si kecil yang perkasa
Perilaku masa kecil Kyai Mundzir wajar-wajar saja, sebagaimana anak kecil pada umumnya, walau kadang memperlihatkan pola tingkah yang tidak lumrah atau
nganeh-nganehi, yang di dunia pesantren bisa di istilahkan dengan kata khorikul ‘adah, pernah suatu ketika Kyai Mundzir memainkan gentong / mengangkat-angkat gentong dengan santainya, tentu hal ini mengundang keheranan dan rasa takjub bagi siapapun yang melihatnya. Rasa heran dan takjub itupun semakin menjadi tatkala gentong tersebut penuh dengan air yang bagi satu orang dewasapun umumnya belum kuat untuk mengangkatnya, namun ternyata Kyai Mundzir yang masih anak-anak itu bukan sekedar mengangkat, malah memainkanya dengan santai laksana seorang “pendekar atau jagoan kungfu” yang sedang memperlihatkan keahlianya.
2. Bisa terbang
Polah tingkah yang tidak wajar terjadi sampai Kyai Mundzir tumbuh dewasa. Dikisahkan oleh seorang teman dekat beliau yang saat nyantri di pesantren semelo perak jombang, yaitu seorang santri yang sekarang tinggal di dusun Sido Warek Jombang. Kyai Mundzir seorang santri yang gemar ziarah ke makam-makam para wali, sebagai teman dekat santri tadi di ajak ziarah ke pesarean Mojo Agung, Jombang. Seperti biasanya perjalanan itu dilakukan dengan berjalan kaki. Namun kiranya ada yang luar biasa dalam perjalanan kali ini, karena sebelum berangkat Kyai Mundzir berpesan kepada teman akrabnya tersebut untuk tidak tolah toleh dan selalu melihat punggung beliau selama perjalanan nanti. Setelah beberapa saat dalam perjalanan, teman Kyai Mundzir merasa seakan akan melewati suatu kawasan yang banyak di tumbuhi rerumputan yang tinggi dan lebat, kang santri pun penasaran, tumbuhan apakah yang kiranya kadang menyambar di tubuhnya itu. saking penasarannya, sambil berjalan kang santri tadi sesekali memetik beberapa helai daun atau rumput, dan ia sempat memasukan daun itu ke dalam saku bajunya. Perjalananpun akhirnya sampai, setelah keperluan ziarah dan lainya selesai, Kyai Mundzir mengajak pulang seperti biasanya. Setelah sampai di kamar santri tadi segera mengambil daun yang ada dalam sakunya untuk dilihat. Namun alangkah terkejutnya kang santri tadi, karena ternyata bukan rumput yang di temukan dalam sakunya melainkan daun kelapa yang masih muda. Setelah menyadari apa yang baru saja terjadi, sambil menerawang, santri tersebut bergumam “lha aku iki la’ diajak gus mundzir lewat duwure wit klopo”.
3. Memanggil pucuk pohon bambu
Di suatu daerah Jombang, saat Kyai Mundzir sedang melaksanakan riyadhoh, dan sebagaimana biasa, hari itupun diisi dengan terus menerus sholat. Kebetulan di tempat itu, ada seorang santri yang bisa di bilang nakal, dan ia mengetahui bagaimana disiplinya Kyai Mundzir menjaga kebersihan. Di saat beliau sedang menunaikan sholat, santri tadi sengaja berniat ngerjai/njarag, dengan cara pakaian beliau yang di jemur di depan mushola sebagai lap. Hal itu ternyata di ketahui oleh beliau, karena itu setelah salam, beliau langsung mencuci pakaian tersebut dan kembali menjemurnya lagi, melihat hal itu, santri tadi ternyata mengulangi lagi perbuatan tersebut, lagi-lagi beliau tahu, dan mencuci serta menjemurnya lagi, dan selanjutnya kembali sholat. Namun saking nakalnya santri tadi belum puas, lalu mengulanginya sekali lagi. Saat itulah, setelah sholat, beliau mencuci pakaian tersebut, namun kali ini di jemur dengan cara yang ” nyleneh”, bagaimana tidak, usai mencuci pakaian tadi, beliau melambaikan tangan seakan memanggil pucuk pohon bambu yang berada di depan mushola, dan anehnya pula bambu itu seolah paham, karena tiba-tiba bambu itu merunduk dan selanjutnya berdiri tegak kembali, setelah jemuran pakaian beliau di titipkan pada pucuknya.
4. Mengetahui barang yang tidak halal
Pada saat berdirinya sebuah pesantren dan jumlah santrinya masih sedikit, hubungan antara pengasuh dan santri sangat dekat dan akrab. Terlebih lagi hubungan antar santri, sehingga yang namanya masak bersama adalah suatu kebiasaan yang paling digemari. Tidak jauh berbeda dengan kondisi ma’unah sari tempo dulu, suatu ketika dalam acara masak bersama, kyai mundzir di aturi untuk kerso dahar/makan bersama, masakan “karya” bersama yang di komandani kang sarwan, saat itu di lengkapi dengan lauk ikan lele, sungguh sebuah menu yang cukup istimewa bagi santri tempo dulu, pada saat makan bersama itu, tampak para santri menikmati masakan itu dengan nikmatnya, namun lain halnya dengan yang di rasakan kyai mundzir, karena beliau merasakan ikan lele tersebut sangat pahit sekali. Kemudian kyai mundzir bertanya kepada kang santri “kok rasanya begini, kenapa? Pasti ada yang gak beres!” dawuh kyai mundzir. Setelah diusut ternyata ikan lele yang dimakan tadi berasal dari kubangan yang airnya mengalir dari rumah tetangga dan kemungkinan ikan subhat itu berasal dari sana pula.
5. Mengetahui apa yang di kerjakan santrinya
Lain lagi cerita pada masa awal berdirinya pesantren ma’unah sari. Kegiatan yang ditekankan bukanlah mengaji kitab atau pelajaran-pelajaran yang bersifat teori, akan tetapi amalan amalan sholat sunnah dan wiridan. Sementara itu aturan pondok pun belum tersusun secara rapi, pokoknya “ opo dawuhe yai” itulah aturan. Sehingga keluyuran malam termasuk agenda harian para santri awal, salah satunya adalah seorang santri dari nganjuk. Si santri ini, saat itu tergolong santri yang “sedengan” selain senang dengan keluyuran malam, terkadang juga masih di tambah dengan acara “ njaraki” anak perempuan atau melakukan hal-hal lain khas anak muda dalam “tuornya” yang terkadang tidak cocok dengan etika santri, istilahnya sembrono dan biasanya setelah larut malam rombongan santri ndableg itu melakukan agenda harianya dan seperti biasanya sampai larut malam. Anehnya ketika mereka kembali ke pondok dengan diam-diam, kyai mundzir sudah mapak di samping masjid seakan akan sudah tahu apa yang baru saja mereka lakukan. Sambil terus memperhatikan santri-santrinya yang habis keluyuran itu, kyai mundzir dawuh “ayo kang wudhu” kang santripun menjawab “ inggih yai” dengan rasa takut dan heran kepada kyainya itu. kemudian dengan bijaksananya, beliau memerintahkan kepada santrinya yang terkenal dengan sebutan baduine bandar kidul beserta rombonganya itu untuk sholat sunnah dan membaca istighfar sampai ribuan kali, bahkan terkadang tiada batasan.hingga nanti kalau di suruh berhenti barulah selesai hukumanya.
KH. Mundzir adalah pengasuh pondok pesantren “Tahfidzul Qur’an Ma’unah Sari” Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur.
Sebagai Kyai kharismatik atau di segani oleh masyarakat, KH Mundzir mempunyai karomah antara lain :
1. Si kecil yang perkasa
Perilaku masa kecil Kyai Mundzir wajar-wajar saja, sebagaimana anak kecil pada umumnya, walau kadang memperlihatkan pola tingkah yang tidak lumrah atau
nganeh-nganehi, yang di dunia pesantren bisa di istilahkan dengan kata khorikul ‘adah, pernah suatu ketika Kyai Mundzir memainkan gentong / mengangkat-angkat gentong dengan santainya, tentu hal ini mengundang keheranan dan rasa takjub bagi siapapun yang melihatnya. Rasa heran dan takjub itupun semakin menjadi tatkala gentong tersebut penuh dengan air yang bagi satu orang dewasapun umumnya belum kuat untuk mengangkatnya, namun ternyata Kyai Mundzir yang masih anak-anak itu bukan sekedar mengangkat, malah memainkanya dengan santai laksana seorang “pendekar atau jagoan kungfu” yang sedang memperlihatkan keahlianya.
2. Bisa terbang
Polah tingkah yang tidak wajar terjadi sampai Kyai Mundzir tumbuh dewasa. Dikisahkan oleh seorang teman dekat beliau yang saat nyantri di pesantren semelo perak jombang, yaitu seorang santri yang sekarang tinggal di dusun Sido Warek Jombang. Kyai Mundzir seorang santri yang gemar ziarah ke makam-makam para wali, sebagai teman dekat santri tadi di ajak ziarah ke pesarean Mojo Agung, Jombang. Seperti biasanya perjalanan itu dilakukan dengan berjalan kaki. Namun kiranya ada yang luar biasa dalam perjalanan kali ini, karena sebelum berangkat Kyai Mundzir berpesan kepada teman akrabnya tersebut untuk tidak tolah toleh dan selalu melihat punggung beliau selama perjalanan nanti. Setelah beberapa saat dalam perjalanan, teman Kyai Mundzir merasa seakan akan melewati suatu kawasan yang banyak di tumbuhi rerumputan yang tinggi dan lebat, kang santri pun penasaran, tumbuhan apakah yang kiranya kadang menyambar di tubuhnya itu. saking penasarannya, sambil berjalan kang santri tadi sesekali memetik beberapa helai daun atau rumput, dan ia sempat memasukan daun itu ke dalam saku bajunya. Perjalananpun akhirnya sampai, setelah keperluan ziarah dan lainya selesai, Kyai Mundzir mengajak pulang seperti biasanya. Setelah sampai di kamar santri tadi segera mengambil daun yang ada dalam sakunya untuk dilihat. Namun alangkah terkejutnya kang santri tadi, karena ternyata bukan rumput yang di temukan dalam sakunya melainkan daun kelapa yang masih muda. Setelah menyadari apa yang baru saja terjadi, sambil menerawang, santri tersebut bergumam “lha aku iki la’ diajak gus mundzir lewat duwure wit klopo”.
3. Memanggil pucuk pohon bambu
Di suatu daerah Jombang, saat Kyai Mundzir sedang melaksanakan riyadhoh, dan sebagaimana biasa, hari itupun diisi dengan terus menerus sholat. Kebetulan di tempat itu, ada seorang santri yang bisa di bilang nakal, dan ia mengetahui bagaimana disiplinya Kyai Mundzir menjaga kebersihan. Di saat beliau sedang menunaikan sholat, santri tadi sengaja berniat ngerjai/njarag, dengan cara pakaian beliau yang di jemur di depan mushola sebagai lap. Hal itu ternyata di ketahui oleh beliau, karena itu setelah salam, beliau langsung mencuci pakaian tersebut dan kembali menjemurnya lagi, melihat hal itu, santri tadi ternyata mengulangi lagi perbuatan tersebut, lagi-lagi beliau tahu, dan mencuci serta menjemurnya lagi, dan selanjutnya kembali sholat. Namun saking nakalnya santri tadi belum puas, lalu mengulanginya sekali lagi. Saat itulah, setelah sholat, beliau mencuci pakaian tersebut, namun kali ini di jemur dengan cara yang ” nyleneh”, bagaimana tidak, usai mencuci pakaian tadi, beliau melambaikan tangan seakan memanggil pucuk pohon bambu yang berada di depan mushola, dan anehnya pula bambu itu seolah paham, karena tiba-tiba bambu itu merunduk dan selanjutnya berdiri tegak kembali, setelah jemuran pakaian beliau di titipkan pada pucuknya.
4. Mengetahui barang yang tidak halal
Pada saat berdirinya sebuah pesantren dan jumlah santrinya masih sedikit, hubungan antara pengasuh dan santri sangat dekat dan akrab. Terlebih lagi hubungan antar santri, sehingga yang namanya masak bersama adalah suatu kebiasaan yang paling digemari. Tidak jauh berbeda dengan kondisi ma’unah sari tempo dulu, suatu ketika dalam acara masak bersama, kyai mundzir di aturi untuk kerso dahar/makan bersama, masakan “karya” bersama yang di komandani kang sarwan, saat itu di lengkapi dengan lauk ikan lele, sungguh sebuah menu yang cukup istimewa bagi santri tempo dulu, pada saat makan bersama itu, tampak para santri menikmati masakan itu dengan nikmatnya, namun lain halnya dengan yang di rasakan kyai mundzir, karena beliau merasakan ikan lele tersebut sangat pahit sekali. Kemudian kyai mundzir bertanya kepada kang santri “kok rasanya begini, kenapa? Pasti ada yang gak beres!” dawuh kyai mundzir. Setelah diusut ternyata ikan lele yang dimakan tadi berasal dari kubangan yang airnya mengalir dari rumah tetangga dan kemungkinan ikan subhat itu berasal dari sana pula.
5. Mengetahui apa yang di kerjakan santrinya
Lain lagi cerita pada masa awal berdirinya pesantren ma’unah sari. Kegiatan yang ditekankan bukanlah mengaji kitab atau pelajaran-pelajaran yang bersifat teori, akan tetapi amalan amalan sholat sunnah dan wiridan. Sementara itu aturan pondok pun belum tersusun secara rapi, pokoknya “ opo dawuhe yai” itulah aturan. Sehingga keluyuran malam termasuk agenda harian para santri awal, salah satunya adalah seorang santri dari nganjuk. Si santri ini, saat itu tergolong santri yang “sedengan” selain senang dengan keluyuran malam, terkadang juga masih di tambah dengan acara “ njaraki” anak perempuan atau melakukan hal-hal lain khas anak muda dalam “tuornya” yang terkadang tidak cocok dengan etika santri, istilahnya sembrono dan biasanya setelah larut malam rombongan santri ndableg itu melakukan agenda harianya dan seperti biasanya sampai larut malam. Anehnya ketika mereka kembali ke pondok dengan diam-diam, kyai mundzir sudah mapak di samping masjid seakan akan sudah tahu apa yang baru saja mereka lakukan. Sambil terus memperhatikan santri-santrinya yang habis keluyuran itu, kyai mundzir dawuh “ayo kang wudhu” kang santripun menjawab “ inggih yai” dengan rasa takut dan heran kepada kyainya itu. kemudian dengan bijaksananya, beliau memerintahkan kepada santrinya yang terkenal dengan sebutan baduine bandar kidul beserta rombonganya itu untuk sholat sunnah dan membaca istighfar sampai ribuan kali, bahkan terkadang tiada batasan.hingga nanti kalau di suruh berhenti barulah selesai hukumanya.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber... Yulfa fadllillah
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Konferensi Ulama Dunia di Tutup, Habib Lutfi Ukir Sejarah Baru Bagi Islam di Dunia'

asalamualaikum Para Santri- PEKALONGAN, mediakita.co –Konferensi Internasional Bela Negara Ulama sedunia resmi ditutup siang ini, Jumat 29 Juli 2016. Di Inisiasi Habib Lutfi, para ulama dari berbagai belahan dunia berbagi gagasan dan komitmen dalam dakwah Islam yang penuh kasih dan membangun.

Dalam kesempatan ini, Habib Lutfi bin Yahya selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya acara ini. Habib juga mengajak hadirin untuk mengikrarkan kembali apa yang menjadi spirit dalam konferensi ini. Yakni semangat Bela Negara sebagai bentuk implementasi ajaran Islam.

“Kita berharap majlis ini tidak hanya di dunia. Semoga selalu dipandang oleh Nabiyyuna Muhammad. Semoga menjadi kebahagiaan bagi Nabi Muhammad saw. Apakah kita akan selalu menyusahkan Nabi Muhammad saw. Kapan kami akan membahagikan Nabi Muhammad? Sekarang kita menjawab pertanyaan ini, di antara salah satu caranya ialah dengan Bela Negara!” tegas Habib Luthfi.

Wahai anak bangsa, Seru Habib Lutfi melanjutkan, relakah negerimu terpecah belah? Buktikan kalau tidak!

” Dan apakah kalian rela apabila negara yang mendukung Bela Negara dalam keadaan pecah belah? Mari kita bersama ikrar! Saya tidak akan menyebutkan nama negara karena peserta konferensi ini datang dari berbagai negara” lanjutnya.

Dikesempatan yang sama, Habib Lutfi  mengajak hadirin untuk bersama-sama berikrar,  “Kami berikrar! Kami berikrar! Kami berikrar! Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib!”

Syaikh Muhammad Rajab Dib, dalam kalimat perpisahan menyampaikan kekagumannya atas penyelenggaraan konferensi ini. ” Banyak sudah konferensi digelar di Timur Tengah, namun tidak ada hasilnya. Nihil sebab tidak adanya keterikatan hati para tokohnya dengan ikatan spiritual mendalam. Hal ini jauh berbeda dengan konferensi di Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, Indonesia berhasil menjadi pionir dalam gerakan penggeloraan Bela Negara di dunia Islam saat ini. Suatu hal yang sangat dibutuhkan kaum muslimin melihat betapa ramainya kabar tentang pertikaian, pertentangan, perpecahan, dan terorisme atas nama Islam.

Sementara,  Syaikh Umar Hadrah asal Sudan menyatakan apresiasinya atas upaya Habib Luthfi bin Yahya sebagai satu-satunya mursyid thariqah yang beliau kenal mampu merangkul seluruh elemen bangsa. Tidak hanya di dalam negeri, namun mampu menginisiasi jaringan internasional para ulama sufi dalam menanggapi problem yang dihadapi umat Islam saat ini.

Konferensi Internasional Bela Negara yang diselenggarakan oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah  di Pekalongan, berlangsung dari tanggal 27-29 Juli 2016.

Selain diikuti dari berbagai daerah dalam negeri, ulama dari luar negeri yang sudah hadir di antaranya dari negara Suriah, Libanon, Sudan, Checny, Syaikh Inggris, India, Malaysia, Bangladesh, Yordania, Palestina, Bahrain, Maroko, Kuwait, Libia, Pakistan, California.



Ditulis ulang oleh Pak Rt
Sumber : jatmanevent.id
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Abuya Uci Turtusi.
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.
H.Jusuf Kalla.Wapres RI.
Mencari Guru Ahli Thoriqoh.

Beberapa Tahun yg silam saat pensiun H.Jusuf Kalla berkunjung kekediaman Abuya,,Beliau berniat silaturahmi sambil meminta doa agar dapat menjadi pemimpin yg baik karna saat itu mendekati waktu pemilihan ketua Umum Golkar tapi bukannya didoakan Abuya justru balik bertanya,,,
Abuya: Soal begitu mah gak kudu didoain,,tinggal bertanya ke diri sendiri saja,,,kalo kuat Bagus kalo nggak kuat jangan diterusin,,,Mimpin Indonesia ini sebenernya gampang tinggal kitanya saja yg milih kalo nambahin satu sen saja itu amalnya ke hampir 300jt orang tapi kalo nyolong satu sen saja itu berdosa ke hampir 300jt orang,,,,hehehe jadi tinggal milih kalo kuat Bagus kalo nggak kuat jangan.
Lalu H.Jusuf Kalla meminta di ijazah Thoriqoh kpd Abuya,,dia bercerita bahwa dia telah meminta Thoriqoh kpd seorang Ulama Besar tapi dikasih syarat Puasa Putih selama 40 hari tapi sudah dia coba berkali" selalu gagal,,H.Jusuf Kalla memohon kpd Abuya Agar di ijazah Thoriqoh.
Abuya: Wah saya belum bisa berthoriqoh & juga bukan ahli Thoriqoh masih sekedar bersyareat saja tapi begini,kalau menurut saya nggak usah repot" berpuasa,,,nih dengerin kata saya,,,buat bapak cukup sering" baca sholawat terus meja kerjanya dihadapin ke arah kiblat,,,gitu aja dulu,,,nanti kalo sudah ISTIQOMAH SHOLAWATnya,sudah ngeresep akan timbul perasaan lain atau beda,,dada & hati akan terasa lebih lapang,,nanti baru kesini lagi,,,,gak usah repot" pake puasa mutih segala,,,hehehe,,,yg begitu mah kerjaannya kyai & Ustad,,Santri saja dikasih wiridan bisa sampai terkentut"  apalagi orang yg kerja,,,,Orang yg kerja itu wiridannya yaa kerjaannya itu,,,,wiridan itu suatu pekerjaan yg dilakukan berulang",,,jadi kerja ya wiridan,,tidur ya...wiridan,,,sudahlah semua ada garisnya masing" jangan dibolak balik,,,yg penting luruskan niat & Tujuannya buat ibadah untuk mendapatkan RIDHO ALLAH SWT.,,,Tapi terserah bapak ya..mau dipake silahkan nggak juga nggak apa".begitu Abuya menjelaskan panjang lebar.
Beberapa waktu setelah kunjungan tsb H.Jusuf kalla mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketua Umum Golkar,,,Lalu Beliau menjadi ketua Umum PMI(Palang Merah Indonesia),,Beberapa tahun kemudian Beliau kembali mencalonkan diri menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi,,saat kampanye Beliau berniat datang ke Pengajian Cilongok tapi ditolak Abuya Uci sama seperti Hatta Rajasa juga ditolak Abuya.
Abuya Uci tidak anti dgn politik & Pemerintah,,Beliau cuma anti kemunafikan dalam perpolitikan & anti kepada kemunafikan dalam Pemerintahan,,,Tapi walaupun begitu beliau selalu menerima pejabat yg datang karena Tugas beliau sbg Ulama adalah mengingatkan Umaro.
Satu"nya Presiden yg didukung Beliau adalah Gusdur. selain tentunya IR.SOEKARNO.






ditulis oleh...Doni Hasan alfakir aldhoif albahlul
sumber...Abuya Uci Turtusi-Cilongok-Banten

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Bagi yang suka Ceramah Gus Nuril Arifin, berikut ada

semoga bermanfat

ditulis oleh Pak Rt
sumber Youtube
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Berikut ini Mauidhoh Hasanah

abah  KH UCI TURTUSI DI RUMPAK SINANG Mei 2016, 

Dalam rangka acara tahlil ke seratus hari di pesantren KH QOHHAR


ditulis Ulang oleh Pak Rt
sumber Youtube



Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Abuiya Uci Turtusi.
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.
Haul





ditulis oleh...Doni Hasan alfakir aldhoif albahlul
sumber...Youtube.
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
KH.Zhaqee el Yamanie.
Menantu Abuya Uci Turtusi.
Ulama Akherat Pembela NKRI.


ditulis oleh...Doni Hasan alfakir aldhoif albahlul
sumber..You tube.

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

 Suro Diro Joyonirat Lebur Dening Pangastuti


Assalamu'alaikum Para Santri~ Suro Diro Joyonirat Lebur Dening Pangastuti merupakan suatu ungkapan bahasa Jawa yang mempunyai makna filosofis yang amat dalam.

Penggalan kalimat ini merupakan tuntunan bagi para pemimpin secara khusus dan umat manusia pada umumnya ketika menghadapi suatu masalah besar yang menghadang.

Ungkapan tersebut bisa dijadikan suatu motivasi bagi kita dalam menapaki jenjang spiritual yang agung sebagai wacana dalam mengarungi samudera kehidupan.

Dari uraian kata perkataan "Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" dapat diartikan sebagai berikut:

Sebelum mengulas arti kalimat secara utuh, mari kita kaji makna kata satu per satu:

Suro = Keberanian. Bahwa dalam diri manusia sudah tersimpan benih-benih sifat keberanian, terkadang sifat ini bermakna positif dan negatif. Ketika sifat berani lepas dari kendali, maka seseorang bisa terpengaruh melakukan kejahatan, kesewenang-wenangan dan angkara murka.

Diro = Kekuatan. Seiring dengan keberanian, ada pula kekuatan yang dianugerahkan Yang Maha Kuasa pada diri manusia, baik kekuatan lahir maupun kekuatan batin yang luar biasa.

Sama halnya dengan keberanian, jika potensi kekuatan tidak terarah, maka akan lahirlah sikap angkara murka dan kedurjanaan.

Joyo = Kejayaan. Kejayaan adalah hasil dari keberanian dan kekuatan, baik dalam arti positif dan negatif. Manakala manusia sudah mencapai puncak kejayaannya dan lepas dari kendali nurani yang terjadi adalah manusia tersebut menjadi sombong, congkak , angkuh atau jauh dari nilai-nilai moral atau pun agama.

Ningrat = Terpandang atau bergelimang dengan kenikmatan duniawi.  Ningrat disini bisa diartikan sebagai gelar kebangsawanan atau seorang pejabat yang serba kecukupan dan senantiasa hidup dalam gelimang harta.

Lebur = Hancur. Bisa juga diartikan sebagai hancur, sirna, tunduk atau menyerah dan kalah.

Dening = Dengan. Kata sambung.

Pangastuti = Kasih Sayang. Yaitu benih-benih kebaikan, baik dalam arti ibadah kepada kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataupun berbuat baik kepada sesama manusia.

Dengan demikian, maka secara umum kalimat “Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti" memiliki arti dan pengertian sebagai berikut:

"Semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia akan dapat dihilangkan dengan sifat sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan"

Atau juga dapat diartikan: segala kekuatan jahat akan dapat dihilangkan dengan kebaikan dan kebenaran.

Bahwa semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia, akan sirna dengan sifat lembut, kasih sayang yang didasari dengan menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Artinya, angkara murka tidak dapat dihilangkan dengan angkara murka. Dengan kata lain, api tidak dapat dipadamkan dengan api. tapi api dapat dipadamkan dengan air.

Membalas suatu kejahatan dengan kejahatan lain tidak akan menyelesaikan masalah, justru yang timbul adalah masalah yang lebih hebat dan lebih besar.

ditulis ulang oleh PAk Rt
sumber putramelayu
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~Cirebon adalah salah satu kota tertua di Pulau Jawa. Anda dapat mengunjungi sejumlah tempat wisata di Cirebon dengan kekayaan historis dan pesona kebudayaan masa lampaunya yang menarik. Sebagai salah satu kota tua di Pulau Jawa yang berdiri sejak 2 April 1482 ketika Sunan Gunung Jati menyatakan bahwa Cirebon lepas dari kerajaan Sunda Pajajaran, Cirebon pernah menjadi pusat peradaban Islam di Nusantara.

Secara geografis, Cirebon terletak di jalur sibuk antara wilayah Barat dan Timur pulau Jawa. Inilah potensi geografis yang menjadikan Cirebon sebagai jalur distribusi ekonomi dan pertanian yang strategis. Cirebon saat ini berkembang dengan pesat, dengan kondisi infrastruktur yang memadai dan membaik hari demi hari. Anda akan sangat mudah menjangkau berbagai tempat wisata Cirebon yang menarik untuk dikunjungi. Tersedia banyak taksi, angkot, hingga becak yang siap mengantarkan Anda untuk mengelilingi kota Cirebon.

 Tempat Wisata di Cirebon

Ada banyak tempat-tempat menarik di Cirebon. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Cirebon paling menarik dan patut Anda kunjungi tatkala berada di Cirebon.

1. Keraton Kasepuhan

Inilah keraton paling megah di Cirebon, kondisinya sangat terawat. Keraton Kasepuhan ini dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati). Terdapat museum di dalamnya, berisi aneka benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Dahulu, nama keraton ini adalah Keraton Pakungwati sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Mas Mochammad Arifin yang juga bergelar Panembahan Pakungwati I.

Sebagai sebuah tempat wisata di Cirebon yang sarat akan nilai sejarah, Anda akan dibawa pada suasana Cirebon tempo dulu tatkala menginjakkan kaki di Keraton Kasepuhan ini. Akulturasi budaya yang begitu kental dapat Anda temukan di berbagai lokasi dalam keraton, tidak saja antara kebudayaan Jawa dengan Sunda, melainkan juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti Cina, India, Arab, dan Eropa.

Keberadaan dua patung macan putih di gerbang keraton melambangkan bahwa Kesultanan Cirebon merupakan penerus Kerajaan Padjajaran serta memperlihatkan pengaruh agama Hindu pada masa itu. Gerbang yang menyerupai pura di Bali, ukiran daun pintu gapura yang bergaya Eropa, pagar Siti Hingilnya dari keramik Cina, serta tembok bata merah khas Jawa yang mengelilingi keraton merupakan fakta akulturasi tersebut.

Di halaman belakang, Anda dapat melihat taman istana dan beberapa sumur dari mata air yang dianggap keramat dan membawa berkah. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Keraton Kasepuhan sebesar Rp 8 ribu per orang.

2. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman pada awalnya adalah pusat peradaban Kesultanan Cirebon yang dalam perjalanan kesultanan akhirnya terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon. Dibangun oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada tahun 1588, Keraton Kanoman ini adalah salah satu tonggak sejarah kota Cirebon dan perkembangan Islam di Cirebon.
Di keraton ini, terdapat museum yang menyimpan berbagai benda bersejarah, seperti Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana. Kereta Paksi Naga Liman memiliki dua sayap di kanan kiri. Inilah simbol paksi atau burung atau buroq yang mewakili kebudayaan Islam. Badan serta wajah kereta mirip naga bertanduk (China), tetapi memiliki belalai seperti gajah (Hindu). Di keraton ini, juga akan Anda jumpai piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding. Di masa lampau, akulturasi kebudayaan dunia terjadi di Cirebon.
Untuk sampai di tempat wisata Cirebon yang satu ini, Anda harus menyusuri pasar kanoman hingga akhirnya menemukan keraton. Anda akan dikenakan biaya masuk Keraton Kanoman sebesar Rp 5 ribu per orang.

3. Taman Sari Gua Sunyaragi


Tempat wisata Cirebon yang satu ini adalah sebuah kawasan cagar budaya dengan luas area 1.5 hektar yang dibangun pada tahun 1703 oleh Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon. Di sinilah tempat bertapa dan beristirahat Sultan Cirebon dan keluarganya. Oleh karenanya, terkenal dengan sebutan Sunyaragi. Sunya artinya sepi, Ragi artinya raga, atau tempat untuk bermeditasi (menyepi).
Di area objek wisata Cirebon ini, terdapat sekitar 18 bangunan kuno yang secara arsitektural adalah perpaduan antara Indonesia klasik dan China pada setiap ornamen bangunan. Inilah daya tarik tempat wisata di Cirebon yang satu ini. Selain para penyuka tempat-tempat bersejarah, para pecinta fotografi juga menyukai kawasan Taman Sari Gua Sunyaragi dengan kondisi yang artistik. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Taman Sari Gua Sunyaragi sebesar Rp 10 ribu per orang, terbuka untuk umum sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore.

4. Banyu Panas Palimanan

Banyu Panas Palimanan adalah tempat pemandian air panas di Cirebon yang ramai dikunjungi, terlebih di saat akhir pekan dan hari libur. Tempat wisata di Cirebon yang satu ini berada dalam wilayah sebuah pabrik semen, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa. Oleh sebab itu, Anda harus melewati pos penjagaan yang ada di pabrik tersebut untuk dapat masuk. Warna hijau pepohonan dan abu-abu batuan kapur Gunung Kromong cukup dominan di kawasan pemandian air panas ini.
Banyu Panas Palimanan dikenal masyarakat Cirebon dengan sumber air yang memiliki kandungan belerang cukup tinggi, sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tersedia berbagai jenis kolam mandi, dengan ketersediaan kamar bilas, kamar ganti, dan toilet. Untuk dapat masuk ke lokasi pemandian, Anda harus membayar tiket masuk Banyu Panas Palimanan sebesar Rp 4.500 per orang. Untuk berendam air panas, Anda akan dikenai tarif sebesar Rp 6 ribu per orang.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Inilah masjid agung di Cirebon, terletak di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, persis bersebelahan
dengan alun-alun keraton. Masjid agung ini pada awalnya bernama Masjid Pakungwati, mengikuti nama keraton yang dahulu bernama Keraton Pakungwati. Inilah juga masjid yang dibangun oleh para wali pada masa Sunan Gunung Jati memerintah sebagai sultan pertama di Kesultanan Cirebon. Pada lokasi mihrab, terdapat tiga buah batu tegel lantai khusus yang dulu dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah landmark yang menarik di Cirebon, dengan sembilan pintu yang menyimbolkan Wali Songo. Pintu masuk ke bangunan utamanya yang sungguh kecil membuat Anda harus membungkuk untuk masuk, inilah filosofi penghormatan untuk masuk ke rumah Allah. Konon, Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah pasangan dari Masjid Agung di Demak. Di masa ketika pembangunan Masjid Agung Demak dilakukan, Sunan Gunung Jati meminta izin untuk membangun pasangannya di Cirebon.

Dan masih banyak tempat2 yang menarik di kota ini.....

ditulis oleh Pak Rt
sumber : dari berbagai sumber
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

KHR. Abdul Majid Bata-Bata WALAUPUN SUDAH MENINGGAL TAPI TETAP MENGAJAR


Assalamu'alaikum Para Santri ~ Alkisah, terdapat seorang kiai bernama KH. Abd Bari, suatu saat beliau ke Mekah berangkat bersama KH. Abd Hamid Baqir bin KH Abd Majid menggunakan kapal laut. pada saat itu tidak ada penumpang yang mengenal sosok KH. Abd Hamid Baqir bin KH Abd Majid sebagai ulama terkemuka di Madura.

Dalam perjalanan itu terdapat seseorang yang dikenal sebagai ulama / orang ‘alim dalam rombongan kapal laut tersebut (sebutlah beliau dengan si kiayi ‘alim dalam tulisan ini). Setelah ditengah perjalanan si kiayi ‘alim tersebut diajukan suatu permasalahan agama oleh beberapa orang dalam rombongan itu, karena adanya pertanyaan dari anggota rombongan, maka serta merta si kiayi ‘alim mencari jawaban, namun tidak menemukan jawaban yg pasti. Hingga beliau menawarkan kepada rombongan agar diadakan diskusi untuk memecahkan masalah tersebut, tak terkecuali KH. Abd Hamid Baqir yang memang berada dalam rombongan tersebut. maka berjalanlah diskusi dalam rombongan itu yang akhirnya, jawaban KH. Abd Hamid Baqir-lah yang mampu memutuskan permasalahn keagamaan tersebut. KH. Abd Bari selaku orang yang mendampingi beliau (KH. Abd Hamid Baqir) dibuat penasaran dengan kemampuan menjawab beliau tentang masalah tersebut, karena penasaran KH Abd Bari bertanya kepada KH Abd Hamid Baqir, “dari mana Ajunan mendapat jawaban sebagus itu” Maka beliau menjawab “Dul waktu aku diskusi tadi, aku dihadiri K. Majid (maksudnya RKH Abd Majid, pendiri PP. Bata-Bata) hingga aku bisa menjawab semua permasalahan tersebut”. Riwayat diatas diceritakan oleh KH. Rowatib pengasuh
PP.Nurul Islam pesanggar saat menyampaikan sambutan di pertemuan IKABA KorDes Pesanggar, Tanjung dan Palengaan daya, tepatnya di kediaman R Majid Tanjung, pada hari Ahad 01 Mei 2016. KH. Rowatib menjelaskan bahwa sosok KH. Abd Bari tak lain adalah Pamannya sendiri.

KH Rowatib kemudian mengkorelasikan riwayat di atas dengan cerita lain, bahwa pada saat belau mengikuti kajia tafsir al-Qur’an kepada RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi (pengasuh PP Bata-Bata ketiga). RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi bercerita; Bahwa ada seorang pengasuh pondok pesantren di Suger, jika saat mengajar ada kajian yang beliau tidak fahami, maka beliau tidur, lalu Setelah bangun beliau bisa mengajar lagi dengan sempurna dan dapat memahami semua yang sebelum tidur tidak faham. suatu saat ada yang menanyakan tentang kejadian ini kepada beliau, Maka beliau menjawab “saat saya tidur itu, saya didatangi guru saya yaitu KH. Abd. Majid”.

Demikian cerita yang disampaikan KH Rowatib, semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini dan senantiasa dialiri barokah Allah dengan sebab Syaikhina RKH Abd. Majid bin RKH Abd. Hamin dan para guru-guru kita yang lain, Aamiiiin


ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Saiful Arifin

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

BERTIKAI TERUS? KITA MALU KEPADA ALLAH DAN RASULULLAH!
Oleh: Habib Lutfi bin Yahya

 Assalamu'alaikum Para Santri ~ Strategi dakwah di setiap negeri-negeri Islam jelas berbeda. Terikat pada jenis mazhab yang dipegang oleh tiap negara tersebut. Tiap negara punya kekurangan dan kelebihan. Di antara negara itu sendiri terdiri dari suku-suku dan bangsa-bangsa, adat istiadat yang berbeda.

Peranan apa yang harus kita lakukan di dalam dakwah bagi negeri masing-masing? Apakah bisa kita mampu membangun intelektualitas, terutama berdasar Quran dan hadits yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masa kekinian.

Kalau kita bicara tentang khilafiyah, tentu akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Kita melulu bertikai tentang Hanafi, Hanbali, Syafii. Sampai kapan? Kita berputar-putar dalam perdebatan sementara negeri lain sudah maju. Baik dalam ilmu kedokteran, pertanian, nuklir, teknologi, belum lain-lainnya. Padahal semua ilmu tersebut ada di dalam kitab suci kita sendiri, Al-Quran.

Betapa lucunya, ketika kita minum obat, kita baca bismillah. Sedangkan yang membuat obat tersebut mungkin tidak paham apa itu bismillah. Apa upaya kita agar yg membuat obat tersebut mengucap dan memahami Basmalah. Bagaimana kita bisa demikian? Lalu sampai kapan kita akan terus menerus bertengkar tentang perbedaan?

Saya berharap, fakultas terbesar dalam kedokteran harusnya ada di Indonesia, Suriah, atau dimanapun negara kaum muslimin. Sampai kita harus paham ilmu atom, ilmu-ilmu sains lain, yang semuanya sebenarnya ada di dalam Quran. Saya selalu saja sedih jika mendengar pertikaian pendapat umat Islam atas hal-hal khilafiyah. Kita malu. Malu kepada siapa? Kepada Allah dan Rasulullah!

Ini suatu pukulan yang harus kita sadari.

Maka kami harapkan konferensi ini menghasilkan manfaat, berupa kesadaran dan gerakan tentang hal ini, yang bisa kita bawa kembali ke tempat masing-masing. Karena hal tersebut merupakan bentuk bela negara.

----------
[Kalimat penutup dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya dalam Konferensi Internasional Bela Negara hari pertama, Pekalongan 27 Juli 2016]
-----------

ditulisUlang Oleh Pak Rt
sumber https://www.facebook.com/zulfa.fadllillah?fref=nf
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Hafiz Al Qur'an Tapi Mati Su'ul Khatimah


Assalamu'alaikum Para Santri ~ Kisah ini sudah ada sejak zaman dahulu, yang memang oleh Allah SWT agar dijadikan renungan dan pembelajaran umat manusia di muka bumi ini.

Pada masa tabi'in dahulu, ada seseorang yang gagah berani menjadi mujahid dalam perang melaewan Romawi. Dia disebut-sebut sebagai seorang yang memiliki hafalan Al Qur'an bagus.

Siapakah dia?
Dia bernama Abdah bin Abdurrahim.

Kenapa bisa sampai terjadi hal yang buruk pada pemuda ini. Dia meninggal dunia dengan tidak membawa iman islamnya seperes pun. Berikut kisahnya.

Petaka ini terjadi bermula dari saat ia menjadi tentara, dimana ia dan tentara lainnya sedang mengepung kampung romawi. Ketika itu, mata Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi yang ada di dalam benteng.

Kecantikan dan pesona wanita berambut pirang itu begitu dahsyat hingga meluluhkan hatinya. Tanpa buang waktu lagi, Abdah segera menulis surat cinta ditujukan kepada wanita tersebut.
Isi suratnya adalah sebagai berikut,
"Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai kepangkuanmu?" begitu sebagian kalimat yang tertulis.
"Kakanda, masuklah agama Nasrani, lalu kamu naiklah menemuiku, maka aku jadi milikmu," tulis wanita cantik itu.

Karena setan dan nafsu yang lebih kuat, seakan sudah tak terbendung lagi yang masuk memenuhi relung hati Abdah, hingga ia lupa diri, imannya dia tinggalkan dan naik menemui wanita itu.

Hatinya telah benar-benar mati dari cahaya Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 7,
"Allah telah mengunci mati hati dan pendegaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."

Astaghfirullah....
Ternyata pesona dari wanita tersebut telah mengubur keimanan Abdah. Demi bisa memiliki tubuh cantik itu, ia rela meninggalkan yang sudah benar yaitu Islam.

Sudah sepatutnya sebagai sesama umat Islam saling mengingatkan. Begitu juga kawan-kawannya sesama tentara. Mereka mengingatkan agar tidak keluar dari Islam.

Beberapa kawan dekatnya mencoba untuk membujuknya agar segera bertobat. Mereka menemui Abdah dan berkata,

"Di manakah Al Qur'anmu yang dulu? Apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apakag yang dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang dikerjakan jihadmu terhadapmu? Dan apa yang telah diperbuat salatmu terhadapmu?"

Astaghfirullah...
Allah SWT benar-benar meengunci mati hatinya. Dengan congkak ia mengatakan,
"Aku telah lupa semua isi Al Qur'an, kecuali hanya dua ayat saja."

Lalu Abdah membaca dua ayat Al Qur'an tersebut yaitu Surat Al Hijr ayat 2 samapi 3. Seolah-olah ayat ini adalah hujah, kutukan sekaligus peringatan Allah SWT yang terakhir kalinya. Namun hal tersebut tidak digubrisnya sama sekali.

Dalam kehidupan ini, seolah bisa bahagia dengan harta berlimpah serta bersama keturunan Nasrani. Akhirnya Abdah meninggal pada tahun 278 Hijriyah.

Celakanya lagi, saat nyawanya dicabut Malaikat Izrail, Abdah belum mau bertobat dan berakhir dengan Su'ul Khatimah (akhir hidup yang jelek).

Semoga kita dilindungi dari hal yang demikian dan dimatikan dalam keadaan yang baik atau Khusnul Khatimah. Amiiin...

ditulis Ulang Oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~ Ulama2 besar yang kita cintai sekarang ini telah berkumpul di pekalongan dalam acara INTERNATIONAL CONFERENCE Bela Negara: Konsep dan Urgensinya dalam Islam.
ulama-ulama tersebut diantaranya :

Syaikh Usamah Abdurrazzaq Ar-Rifa’i (Libanon)

“Ada lima faktor persatuan bagi umat Islam saat ini. Pertama, dengan mengedepankan aspek-aspek ushul, dan tidak sibuk dalam perkara-perkara khilafiyah. Kedua, menumbuhkan rasa cinta tanah air. Ketiga, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam berbangsa. Keempat, semangat kebersamaan bersama Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai kelompok terbesar umat Islam. kelima, meninggalkan kebiasaan menghakimi mereka yang berbeda paham dan aliran. Selain itu, saya mengusulkan agar kita selektif dalam penyiapan para dai (penyeru agama Islam). Harus ada kriteria yang jelas, berkompeten, terkualifikasi dengan sanad keilmuan yang sahih. Jangan sampai semua orang bebas bicara menyampaikan isi Al-Qur’an dan hadits Rasulullah tanpa ilmu.”
 

Syaikh Musthafa Abu Shway dari Palestina (kanan) dan Dr. Othman Shibly dari Amerika Serikat (kiri)

"Umat Islam menjadi pelopor dalam meletakkan asas kebangsaan, yakni ketika Rasulullah mengakui peran umat Yahudi dan Nasrani di Madinah sebagai satu bangsa, bersama-sama dengan umat Islam. Maka kita pahami bahwa peradaban Islam sangat terbuka bagi seluruh umat manusia. Kita harus menegaskan bahwa kaum muslimin adalah umat yang penuh kebaikan, kedamaian, kasih sayang, yang diperuntukkan bagi seluruh manusia, binatang, dan tumbuhan. Maka kita juga akan intensif melakukan dialog tidak hanya dengan yang sesama pemahaman, tetapi juga terbuka dengan pihak-pihak lain. Keyakinan kita bahwa agama yang kita anut adalah agama yang benar, tidak kemudian memungkiri eksistensi agama lain, sehingga tidak menjadikan kita mudah menumpahkan darah umat yang lain."

Syaikh Abdul Malik Abdurrahman As-Sa'di (Irak)

 "Ada banyak hal yang bisa menjadi faktor persatuan umat. Ada banyak juga yang bisa menjadi faktor perpecahan umat, di antaranya ialah fanatisme golongan. Mazhab apapun yang menggunakan kekerasan untuk memaksakan orang lain untuk mengikuti mazhabnya tersebut, maka ini adalah bukti bahwa mazhab tersebut gagal membuktikan kedamaian. Dan Islam tentu menolak hal tersebut."





 Syaikh Umar Hadrah, Sudan

"Muhammad Abduh mengatakan bahwa ketika pergi ke Eropa, ia tidak menemukan muslim namun menemukan Islam di sana. Sementara saya ke Indonesia ini menemukan muslim sekaligus menemukan Islam di sini. Saya bersaksi belum pernah menemukan seorang ulama sufi seperti Habib Luthfi di belahan bumi ini, yang bisa mengumpulkan para ulama dalam sebuah pertemuan untuk membela negara, dan berhasil mempererat kembali hubungan Indonesia-Sudan yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya." 


Syaikh Abdul Malik Abdurrahman As-Sa'di (tengah) dari Irak dan Syaikh KH Maimun Zubair (kiri) 


Dua ulama yang tak lagi muda, Syaikh Abdul Malik Abdurrahman As-Sa'di (tengah) dari Irak dan Syaikh KH Maimun Zubair (kiri) dari Rembang nampak sedang beramah-tamah. Meskipun harus dipapah dan menggunakan tongkat untuk berjalan, namun kedua ulama sepuh ini nampak sangat bersemangat ketika membincangkan ilmu, kondisi bangsa, dan umat Islam saat ini. Beliau berdua merupakan tamu dalam Konferensi Internasional Bela Negara yang akan diselenggarakan besok, Rabu-Jumat (27-29 Juli)

dan masih banyak lagi ulama-ulama besar dan habib habib yang datang pada acara ini, semoga acarani menjadikan barokah bagi bangsa indonesia, dan umat islam pada khususnya.

Semoga ALLAH SWT memberikan Hidayah, Keselamata, Kesehatan, dan Umur yang panjang bagi beliau beliau semuanya, sehingga dapat menentramkan dan menjadikan panutan umat. amin ya robal alamin


ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Jatman Event.
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Pidato sambutan menteri pertahanan jenderal Ryamizard Konferensi Bela Negara

ditulis oleh...doni hasan alfakir aldhoif al bahlul
sumber...youtube
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~
Zaed VS Manusia Mesin Waktu.
Suatu Hari Zaed sedang berjalan menuju Masjid diperjalanan ketemu seOrang yg mengaku Ustadz.
Lalu mereka berdua jalan bersama" menuju Masjid.
Ustadz:Ente baru Masuk Islam ya?,sudah berapa lama?
Zaed: baru 5tahunan tadz..
Ustadz:Sudah Belajar Sholat?
Zaed: Alhamdulillah Sudah Ustadz...
Ustadz:Hati" ya..Sholat itu harus seperti Rosul.
Zaed: ya...bener Ustadz...itu yg dikatakan Guru Sholat saya.
Ustadz : nggak..nggak begini maksudnya sholat bukan menurut kata guru tapi harus menurut Rosul.
              Sholat saya seperti Rosul,,bukan menurut orang selain Nabi Muhammad.
              Kita harus hati" kalau mengikuti orang,,orang itu bisa salah karena lupa atau ada motif                         tertentu,,Kyai atau Ustadz bisa juga lalai/lupa itu karena mereka manus+ia biasa.
              Ingat dik,Manusia itu tdk pernah lepas dari dosa & salah.
Zaed: Jadi Ustadz belajar langsung sama Rosul?
Ustadz : Iya,Kita harus kembali kepada Qur'an & Hadits,,kita harus memurnikan Islam & Tauhid.
Zaed:Wah hebat banget Ustadz kalo kita bisa belajar langsung sama Rosul.,Emang Ustadz pernah                 ketemu langsung sama Rosul?
Ustadz terdiam sesaat menjawab: Panjang kalo mau diceritain nanti habis Jum'ah maen kerumah aja.
Zaed : Ya terima kasih Ustadz tapi kalo saya,sholat saya menurut guru saya saja sudah lebih dari                     cukup..Saya sangat tdk Pantas utk berguru secara langsung sama Rosul,,terlalu ketinggian                   Ustadz.,,
Ustadz sedikit merah mukanya: Kamu ini dibilangin ngebantah,tahu apa kamu tentang Islam?
Zaed : Hehehe,Maafin ya Ustadz...sambil masuk kedalam masjid.
Semenjak itu si Ustadz mukanya selalu masam kalo bertemu sizaed,,,si Ustadz ini Punya sekolah taman kanak" & disebelah rumahnya ada Musholla kecil,,tapi lingkungannya sangat esklusif pagarnya selalu dirantai & tdk menerima sembarang orang buat sholat disitu,,hanya orang" yg mengaji disitu yg boleh sholat disitu.
Zaed & orang" sekampungnya sdh paham akan hal ini,,Bagi Zaed dia tdk berani atau tdk pantas berguru sama Ustadz tersebut karena Ustadz itu terlalu mulia bagi zaed karena seakan" pernah bertemu langsung dg Rosul berarti dia sama saja seperti Para sahabat Rosul yg mulia itu,,,,,atau jangan" si Ustadz Punya MESIN WAKTU,,,,ALLAHU A'LAM,,,,semenjak saat itu Zaed lebih mendekatkan diri kpd Ulama" ahlussunnah wal jamaah yg meneruskan perjuangan Wali Songo.
Zaed sdh merasa cukup beruntung bisa Sholat seperti gurunya,,,karena Sholat Gurunya mempunyai Sanad yg Jelas,,,seperti contoh sbb:Dari gurunya belajar sholat dari KH.Thohawi cilongok dari Abuya Yusuf Caringin Dari KH.Mama Suhaemi Padarincang dari Syekh Kholil Banjar dari Syekh Kholil Bangkalan dari Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatho dari Syekh Nawawi Tanara dari Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dst sampai ke Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Walaupun sdh mendapatkan Cara Sholat yg mempunyai Sanad keilmuan yg Jelas sampai ke Rosul inipun tdk otomatis membuat Sholatnya sizaed sdh benar tapi itu karena kebodohan sizaed bkn gurunya,apalagi kalo tidak jelas pastinya tambah runyam si zaednya..
Zaed...Zaed....Zaed ente emang Bahlul...,hehehe     


ditulis oleh...Doni Hasan alfakir al Dhoif al majnun al bahlul
sumber...Cing Gobang Gocir
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~ Zaed VS Manusia Mesin Waktu.

Suatu Hari Zaed sedang berjalan menuju Masjid diperjalanan ketemu seOrang yg mengaku Ustadz.
Lalu mereka berdua jalan bersama" menuju Masjid.
Ustadz:Ente baru Masuk Islam ya?,sudah berapa lama?
Zaed: baru 5tahunan tadz..
Ustadz:Sudah Belajar Sholat?
Zaed: Alhamdulillah Sudah Ustadz...
Ustadz:Hati" ya..Sholat itu harus seperti Rosul.
Zaed: ya...bener Ustadz...itu yg dikatakan Guru Sholat saya.
Ustadz : nggak..nggak begini maksudnya sholat bukan menurut kata guru tapi harus menurut Rosul.
              Sholat saya seperti Rosul,,bukan menurut orang selain Nabi Muhammad.
              Kita harus hati" kalau mengikuti orang,,orang itu bisa salah karena lupa atau ada motif                         tertentu,,Kyai atau Ustadz bisa juga lalai/lupa itu karena mereka manus+ia biasa.
              Ingat dik,Manusia itu tdk pernah lepas dari dosa & salah.
Zaed: Jadi Ustadz belajar langsung sama Rosul?
Ustadz : Iya,Kita harus kembali kepada Qur'an & Hadits,,kita harus memurnikan Islam & Tauhid.
Zaed:Wah hebat banget Ustadz kalo kita bisa belajar langsung sama Rosul.,Emang Ustadz pernah                 ketemu langsung sama Rosul?
Ustadz terdiam sesaat menjawab: Panjang kalo mau diceritain nanti habis Jum'ah maen kerumah aja.
Zaed : Ya terima kasih Ustadz tapi kalo saya,sholat saya menurut guru saya saja sudah lebih dari                     cukup..Saya sangat tdk Pantas utk berguru secara langsung sama Rosul,,terlalu ketinggian                   Ustadz.,,
Ustadz sedikit merah mukanya: Kamu ini dibilangin ngebantah,tahu apa kamu tentang Islam?
Zaed : Hehehe,Maafin ya Ustadz...sambil masuk kedalam masjid.
Semenjak itu si Ustadz mukanya selalu masam kalo bertemu sizaed,,,si Ustadz ini Punya sekolah taman kanak" & disebelah rumahnya ada Musholla kecil,,tapi lingkungannya sangat esklusif pagarnya selalu dirantai & tdk menerima sembarang orang buat sholat disitu,,hanya orang" yg mengaji disitu yg boleh sholat disitu.
Zaed & orang" sekampungnya sdh paham akan hal ini,,Bagi Zaed dia tdk berani atau tdk pantas berguru sama Ustadz tersebut karena Ustadz itu terlalu mulia bagi zaed karena seakan" pernah bertemu langsung dg Rosul berarti dia sama saja seperti Para sahabat Rosul yg mulia itu,,,,,atau jangan" si Ustadz Punya MESIN WAKTU,,,,ALLAHU A'LAM,,,,semenjak saat itu Zaed lebih mendekatkan diri kpd Ulama" ahlussunnah wal jamaah yg meneruskan perjuangan Wali Songo.
Zaed sdh merasa cukup beruntung bisa Sholat seperti gurunya,,,karena Sholat Gurunya mempunyai Sanad yg Jelas,,,seperti contoh sbb:Dari gurunya belajar sholat dari KH.Thohawi cilongok dari Abuya Yusuf Caringin Dari KH.Mama Suhaemi Padarincang dari Syekh Kholil Banjar dari Syekh Kholil Bangkalan dari Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatho dari Syekh Nawawi Tanara dari Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dst sampai ke Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Walaupun sdh mendapatkan Cara Sholat yg mempunyai Sanad keilmuan yg Jelas sampai ke Rosul inipun tdk otomatis membuat Sholatnya sizaed sdh benar tapi itu karena kebodohan sizaed bkn gurunya,apalagi kalo tidak jelas pastinya tambah runyam si zaednya..
Zaed...Zaed....Zaed ente emang Bahlul...,hehehe     


ditulis oleh...Doni Hasan alfakir al Dhoif al majnun al bahlul
sumber...Cing Gobang Gocir
no image
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

INTERNATIONAL CONFERENCE
Bela Negara: Konsep dan Urgensinya dalam Islam

Pekalongan, 27 - 29 Juli 2016



Assalamu'alaikum Para Santri~ Pagelaran akbar para alim ulama sudah dimulai sedikit Wawancara dengan KH.Maimun Zubair dalam Konferensi ulama Internasional "BELA NEGARA" dengan tema: Konsep dan Urgensinya dalam Islam di Pekalongan, 27-29 Juli 2016.


ditulis oleh ulang Oleh Pak Rt
sumber...www.facebook.com/jatmanevent
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

 NASIHAT IMAM AL-GHAZALI TENTANG REZEKI

Assalamu'alaikum Para Santri~Kita memang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berikhtiar, berusaha dan bekerja untuk mencari nafkah. Namun, seberapa besar rezeki yang kita peroleh sudah ditentukan dan telah dijamin oleh Allah. Maka, penting bagi kita untuk memahami konsep tawakal kepada Allah dan meyakini tentang jaminan Allah untuk makhluk-Nya.

Imam Al-Ghazali mengatakan, “Hendaklah engkau tahu bahwa rezeki manusia itu telah dibagikan oleh Allah sebelum kita dilahirkan. Hal ini telah disebut secara jelas dalam Al-Kitab dan Hadis-hadis Rasulullah SAW. Bahkan, engkau pun tahu bahwa apa yang dibagikan-Nya tidak dapat diganti dan tidak pula diubah. Jika engkau menolak pembagian tersebut dan berharap agar diubah, maka berarti engkau mendekati kekufuran. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari pikiran semacam itu.”


Jika engkau mengetahui pembagian rezeki dari Allah itu benar adanya dan tidak mungkin berubah karena suatu hal, lalu mengapa kita menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki, hingga lupa halal dan haram? Bahkan, melupakan kewajiban untuk beribadah.

Rasulullah SAW bersabda, “Sudah tertulis di punggung ikan dan banteng tentang rezeki si fulan. Maka, orang yang tamak tidak akan mendapatkan tambahan selain dari kepayahannya sendiri.”
Gurunya Imam Al-Ghazali memberi nasihat, “Sesungguhnya apa yang ditakdirkan sebagai makanan yang engkau kunyah, maka tidak akan dikunyah oleh orang lain. Karena itu, makanlah bagian rezekimu itu dengan mulia, janganlah engkau memakannya dengan hina!”

--Disarikan dari Imam Al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Badra Alamsyah
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

 KH. Bisri Musthofa(Ayah Gus Mus) Mengoreksi Karyanya Setelah Wafat


Assalamu'alaikum Para Santri~ Suatu hari K.H. Musthofa Bisri, putra Kiai Bisri Musthofa, pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah, kedatangan seorang tamu dari Cirebon, Jawa Barat.

“Assalamu ‘alaikum. Anda Gus Mus?” tanya si tamu yang namanya tidak tercatat dalam ingatannya.

“Ya, benar, saya Musthofa,” jawab tuan rumah, yang dikenal egaliter.

“Saya dari Cirebon,” kata si tamu. “Saya ingin menyampaikan pesan Kiai Bisri. Beliau berpesan kepada saya agar menemui Anda, dan meminta agar Anda mengoreksi cetakan Al-Quran Menara Kudus. Karena pada cetakan itu, dalam surah Al-Fath, di situ ada kesalahan kecil.”

Tentu saja Kiai Musthofa kaget. Namun untuk tidak mengecewakan tamunya, ia menahan diri untuk mengatakan yang sebenarnya. “Kapan Anda ketemu beliau?” tanya Gus Mus, panggilan Kiai Musthofa

“Kemarin di Cirebon,” jawab si tamu datar.

Gus Mus kemudian tidak terlalu memikirkan hai ihwal tamunya. Pesannya itulah yang lebih istimewa. Kepada tamunya itu; Gus Mus mengungkapkan bahwa Kiai Bisri adalah ayahnya, tapi telah meninggal empat puluh hari sebelumnya

Tentu saja si tamu keheranan, namun ia juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena memang kedatangannya hanya untuk menyampaikan pesan singkat itu.

Sedang Gus Mus kemudian segera menemui K.H. Abu Amar dan K.H. Arwani di Kudus, keesokan harinya. Kedua kiai itu adalah penghafal Al-Quran yang dipercaya penerbit Menara Kudus untuk menerbitkan kitab Tafsir Al-lbriz, sebagai tashhih atau korektor. la ingin meyakinkan dirinya tentang pesan orang dari Cirebon itu kepada mereka.

Setelah berdiskusi mendalam, ternyata informasi tersebut benar. Kesalahan itu terdapat dalam ayat ke-16 surah Al-Fath (48). Ayat tersebut mestinya berbunyi radhiyallahu ‘anil, bukan radhi- yallahu ,alal.

Pengalaman yang sama juga dialami lagi oleh Gus Mus. Dalam kesempatan yang lain ia mendapat tamu, juga dari Cirebon.

“Anda diminta Kiai Bisri agar melanjutkan karya beliau yang belum selesai,” kata tamu itu.

“Kapan Anda ketemu beliau?” tanya Gus Mus.

“Kemarin di Cirebon,” jawab si tamu, juga dengan nada ringan dandatar.

Setelah mengucapkan terima kasih, kepada tamunya kali itu Gus Mus menjelaskan bahwa Kiai Bisri telah wafat beberapa waktu sebelumnya.

Reaksi si tamu pun sama, karena tujuannya ke Rembang tak lain hanyalah untuk menyampaikan pesan Kiai Bisri.

Pengalaman Gus Mus itu mempertegas kebenaran firman Allah seperti termaktub dalam surah Al-Hijr (15) ayat 9, yang maknanya, “Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al-Quran dan kami benar-benar memeliharanya.”

Mengenai Kiai Bisri Musthofa, beliau wafat pada hari Rabu 16 Februari 1977 pada usia 64 tahun, tepat seminggu menjelang pemilihan umum tahun tersebut. Sedangkan Gus Mus atau Musthofa Bisri adalah putra keduanya yang kini meneruskan memimpin Pesantren Pesantren Raudhatuth Thalibin, Rembang, peninggalannya.

Selain meninggalkan seorang istri dan delapan orang anak serta sekian cucu, almarhum juga meninggalkan karya berjumlah 25 judul buku, termasuk kitab tafsir Al-lbriz. Buku-bukunya banyak dibaca para santri, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tentang keikhlasan, ia pernah menyampaikan pesannya. Keikhlasan tidak lahir dengan sendirinya. Melainkan bersamaan dengan suatu kondisi ketika seseorang merasa ridha atas hasil ikhtiarnya. Inilah yang sering dilupakan seseorang dalam menuntut keikhlasan. Misalnya, seseorang diminta ikhlas setelah bekerja tanpa imbalan yang jelas. Ini, menurutnya, tidak lebih dari pemerkosaan terhadap makna ikhlas. Dalam hal ini Kiai Bisri tidak segan-segan memberi muatan ikhlas dengan perhitungan yang jelas dalam pengertian ekonomi

— Produk yang ditampilkan: Menolak Wahabi, Membongkar Penyimpangan Sekte Wahabi; dari Ibnu Taimiyah hingga , NU Menjawab Problematika Umat Jilid 2, dan Potret Ajaran Nabi MUHAMMAD Dalam Sikap Santun Tradisi & Amaliah NU" Buku 1 dan2.

ditulis ulang oleh Pak Rt
Sumber Khairul Rachayu

 
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Sayyidinna Ali Bin Abu Tholib.
Abuya Uci Turtusi & KH.Zhaqee el Yamanie.
ULAMA AKHERAT NUSANTARA PEMBELA NKRI.

 Preman bermotor CROSS.

Assalamu'alaikum Para Santri~ Alkisah diterminal kali deres jkt,Saat itu sedang macet"nya sizaed & teman"nya sedang ngumpul minum tuak.
Lalu didepan tempat mereka nongkrong ada seorang pemuda bercelana jeans belel,berjaket kulit Hitam bertuliskan Warior.
Pemuda ini kita namakan opoi,siopoi yg terjebak macet terus"an mengerung"kan gas motornya mengeluarkan suara sangat bising.
kelakuan siopoi menganggu sizaed & teman"nya,,lalu sizaed membentak siopoi utk tdk memainkan gas motornya.
tapi dijawab siopoi terus mengerung"kan motornya,kata siopoi terserah dia karena itu jalanan umum & motor itu miliknya.
sizaed & teman"nya merasa tertantang lalu mau mengeroyok siopoi,,,siopoi dgn tenang berkata kalo memang kalian jagoan jangan berani keroyokan & meminta sizaed utk berduel dgnnya.
sizaed tinggi besar sekaligus menjadi kepala rombongan tsb melayani tantangan siopoi yg berbadan sedikit lebih kecil dari dia.
Lalu mereka mencari tempat lapang buat berduel.
Saat memulai duel siopoi mengajukan Syarat berupa siapa yg kalah akan menjadi pengikut yg menang,,,apapun yg dilakukan sipemenang harus diikuti oleh yg kalah.
Syarat tersebut disanggupi oleh sizaed,,lalu siopoi menyuruh sizaed memukul dirinya duluan,,setelah melemparkan banyak Pukulan ke tubuh ke muka siopoi tanpa dibales siopoi sampai sizaed kelelahan padahal siopoi tdk bergeming sedikitpun malah tertawa.
sambil berkata "Hayo keluarkan lagi pukulan terbaikmu".
Teman" sizaed keder melihat hal ini karena sizaed yg memliki banyak susuk & ilmu kanuragan ini biasanya sekali memukul orang lgsg roboh sedangkan siopoi dipukul beberapa kali masih nyantai saja malah masih bisa tertawa.
"sudah Puas" kata siopoi yg langsung memukul perut sizaed.
Sizaed langsung tersungkur tak sadarkan diri saat mendapat satu pukulan dari siopoi.
Saat siuman sizaed dihina siopoi bahwa ilmunya nggak ada apa"nya,bahwa ilmunya ilmu kelas TK.
Lalu siopoi mengatakan 1thn lagi dia akan kembali datang ketempat itu,,siopoi memberi kesempatan buat sizaed utk mencari ilmu & berduel kembali dengannya.
Karena Penasaran & ingin balas dendam lalu sizaed berkeliling mencari Banten mencari Guru Kebatinan yg akhirnya dia temui akan tetapi Sang Kyai meminta syarat apabila mau ilmu islam sizaed harus terlebih dahulu masuk islam.
karena dendam membara akhirnya sizaed bersyahadat cuma kepingin mendapatkan ilmu Pamungkas.
setelah ajian tersebut diberikan,,Sang Kyai mengatakan ajian ini akan berfungsi apabila sizaed menjalankan Islam sebagaimana mestinya,lalu Sang Kyai menyuruh sizaed utk berguru ilmu Syareat kpd Kyai yg ada dipandeglang,.
semuanya dipatuhi sizaed,,sizaed masuk islam bukan karena telah beriman tetapi dia masuk islam hanya utk mengalahkan siopoi.
Lalu sizaed mondok ditempat Sang Kyai yg dirujuk Sang Kyai Kebatinan/ahli hikmah tadi.
Dia mulai belajar wudhu,sholat,quran,bahkan ikut pengajian kitab" tasawuf & Tauhid.
Yang awalnya sizaed cuma main" akhirnya mulai mengetahui apa itu Islam apalagi melihat keikhlasan Sang Kyai yg mau menerima dia Bahkan mencukupi kebutuhan dia saat mondok.
Mulailah sizaed tumbuh keyakinan akan Islam,malah dia benar" rajin & tekun mengikuti pengajian" yg diajarkan Sang Kyai.
walaupun dia cuma duduk mendengarkan,,,Jangan bahasa kitab kuning,Juz ammapun belum khatam.
Tapi anehnya Tiba" dia bisa mengerti Bahasa Kitab & Bahkan bisa merasakan Sholat Khusuk.
Sang Kyai tambah sayang ke sizaed karena rajin & cepat mengerti karena kesungguhannya.
Lalu Suatu malam Sang Kyai bermimpi bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW yg memerintahkan Sang Kyai utk menikahkan anaknya kpd sizaed,,yg lgsg dipatuhi Sang Kyai.
Saat ditawarin Sang Kyai,sizaed malah menangis & menolak karena dia merasa tdk layak menjadi menantu Sang Kyai.
Akhirnya sizaed mengakui awal perjalanan dia mondok tujuannya hanyalah buat mengalahkan siopoi yg bulan depan menunggu dia di kali deres utk berduel kembali karena genap setahun.
Terus Sang Kyai Bertanya apakah sekarang sizaed sudah yakin Ke ALLAH & ROSULnya?
"Sekarang ini saya telah Yakin" Jawab sizaed.
Lalu Sang Kyai Menyuruh Zaed bersyahadat,,,
Tiga hari kemudian Sizaed dinikahkan Sang Kyai.
Saat genap 1 Tahun sizaed menunggu siopoi di kali deres dgn hati yg senang.
Dia ingin berterimakasih kpd siopoi karena gara" siopoi dia menemukan keyakinan yg hakiki bahkan menemukan Nikmat" iman yg lainnya.
Tapi siopoi tdk datang".sampai 3hari zaed menunggu siopoi tdk juga datang".
Dengan hati yg Kecewa akhirnya sizaed pulang & menanyakan kpd Sang Kyai perihal siopoi.
Sang Kyai penasaran lalu Sholat Istikhoroh selama 3 hari.
Sang Kyai akhirnya bermimpi bertemu Baginda Nabi MUHAMMAD SAW yg memberitahu bahwa siopoi adalah jelmaan Sayyidinna Ali Bin Abu Tholib yg menginginkan sizaed masuk ISLAM.
Cerita ini kejadian nyata yg diceritakan Abuya Uci Kpd menantunya KH.Zhaqee el Yamanie.
Mudah"an bermanfaat bagi kita agar tdk berani meremehkan Makhluk Tuhan yg lainnya.

ditulis ulang Pak Rt
Sumber Doni Hasan
 
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Renungan Untuk KITA


Assalamu'alaikum Para Santri~ Seekor keledai berdebat dengan seekor serigala tentang warna daun bayam. Serigala berkata kalau daun bayam warnanya hijau, sedangkan keledai ngotot kalau daun bayam berwarna kuning.

Keduanya tetap gak mau mengalah untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing. Sampai-sampai, mereka membawa masalah itu ke pengadilan. Maka, ditemuilah sang raja hutan, singa untuk menentukan siapa yang benar dan salah.

Ketika bertemu singa, mereka lantas menceritakan masalahnya. Singa pun mengangguk lantas berkata, “Prajurit, kurunglah serigala ini!”

Serigala kaget, kenapa dirinya yang dihukum, bukankah pendapatnya itu yang memang benar. Ia pun kembali mengadu ke raja hutan, “Kenapa engkau memenjarakanku, bukannya daun bayam memang berwarna hijau?”

Raja hutan menjawab, “Iya, soal warna daun bayam, kamulah yang benar. Kesalahanmu adalah meladeni debat si keledai yang bodoh itu. Maka dari itu, aku hukum kamu.”

Kisah di atas mungkin hanya dialog imajiner, tentang seorang bodoh yang masih saja diladeni untuk berdebat. Setidaknya, hal itu dapat memberi pelajaran kepada kita, bahwa perdebatan dengan orang bodoh tidak akan menemukan jalan keluar. Kecuali kesia-siaan dan waktu yang terbuang percuma.

Subhaanallooh......

Semoga bermanfaat...
ditulis ulang Pak Rt
Sumber  =Abah Anom= https://www.facebook.com/lembayung.senja.180?fref=nf
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Kisah Inspirasi Islam : Anak Gadis & Ibunya Yang Cantik

Assalamu'alaikum Para Santri~ Yuuk kita simak sejenak
Suatu pagi seorang anak gadis berkata pada ibunya :
“Ibu, ibu selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti ibu, beritahu aku caranya“
“ Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang ibu menjawab:
“ Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik”
“ Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah
senyum ikhlas kepada siapapun”
“ Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain..”
“ Untuk tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan umtuk fakir miskin”
“ Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah di perbuat orang kepadamu.”
“ Untuk wajah putih bercahaya, bersihkan kekotoran batin…”
Anakku… Janganlah sombong akan kecantikan fisik, karena itu akan
pudar oleh waktu. Kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian….
Jika anda BENAR, maka anda tidak perlu marah
Jika anda SALAH, maka anda wajib minta maaf
Kesabaran dengan keluarga adalah KASIH
Kesabaran dengan orang lain adalah HORMAT
Kesabaran dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN
Kesabaran dengan Allah adalah IMAN
Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa AIR MATA
Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN
Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa
KECERIAAN
Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat anda pedih atau lebih baik. Setiap masalah yang timbul bisa menguatkan atau menghancurkan
Pilihan ada pada anda,apakah anda akan memilih menjadi korban atau pemenang
Carilah hati yang indah, bukan wajah yang cantik
Hal hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal hal yang baik akan selalu indah
Tahukah kita, mengapa Allah menciptakan ruang antar jari tangan kita?
Agar seseorang yang menurut kita special akan datang dan mengisi ruang tersebut, dengan memegang tangan kita selamanya
Selamat berjuang menyemai dan menanam bibit bibit kebajikan…
‪#‎Ingat‬!
kesempatan tidak selalu membuat hidup kita lebih baik, tapi perubahan diri kita yang mengubah segalanya
sc : Halimatussa'diyah Halimah
Semoga bermanfaat.
Salam santun selalu.

ditulis ulang Pak Rt
Sumber Fb Aam Sheamrullthea
 
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
Assalamu'alaikum Para Santri~ ISLAM mengajarkan utk menghargai Makhluk CiptaanNYA.

"Bila Engkau Telah Merasa Bahwa Engkaulah Orang Yg TerMulia Sebenarnya Kemungkinan Besar Engkau Telah menjadi Seburuk"nya Manusia".

Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si santri belajar .Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kepada masyarakat.
Sebelum kang Santri tersebut pulang, Kyai memberinya satu ujian untuk membuktikan bahwa si Santri benar-benar sudah matang ilmunya dan siap menghadapi kehidupan diluar Pesantren.
Pak Kyai kemudian berkata pada Kang santri.
"Sebelum kamu pulang, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yang lebih hina dan buruk dari kamu, “ujar sang Kyai.
“Tiga hari itu terlalu lama Kyai, hari ini aku bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk daripada saya,”jawab Santri penuh percaya diri.
Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seorang ataupun makhluk itu kehadapannya.
Santri keluar dari ruangan Kyai dengan semangat, ”hem, ujian yang sangat gampang!”
Hari itu juga, si Santri berjalan menyusuri jalanan ibu kota. Di tengah jalan, dia menemukan seorang pemabuk berat. Menurut pemilik warung yang dijumpainya, orang tersebut selalu mabuk-mabukan setiap hari. Pikiran si Santri sedikit tenang, dalam hatinya dia berkata,
“ähay.. pasti dia orang yang lebih buruk dariku, setiap hari dia habiskan hanya untuk mabuk-mabukan, sementara aku selalu rajin beribadah.”
Dalam perjalanan pulang Si santri kembali berpikir,
" kayaknya si pemabuk itu belum tentu lebih buruk dari aku , sekarang dia mabuk-mabukan tapi siapa yang tahu di akhir hayatnya Allah justru mendatangkan hidayah hingga dia bisa khusnul Khotimah, sedangkan aku yang sekarang rajin ibadah, kalau diakhir hayatku, Allah justru menghendaki Suúl Khotimah, bagaimana? “Huuh… berarti pemabuk itu belum tentu lebih jelek dari aku,”ujarnya bimbang.
Kang Santri kemudian kembali melanjutkan perjalanannya mencari orang atau makhluk yang lebih buruk darinya. Di tengah perjalanan, dia menemukan seekor anjing yang menjijikkan karena selain bulunya kusut dan bau, anjing tersebut juga menderita kudisan.
“Akhirnya ketemu juga makhluk yang lebih jelek dari aku, anjing tidak hanya haram, tapi juga kudisan dan menjijikkan, ”teriak santri dengan girang.
Dengan menggunakan karung beras, si Santri membungkus anjing tersebut hendak dibawa ke Pesantren, Namun ditengah jalan , tiba-tiba dia kembali berpikir,
“anjing ini memang buruk rupa dan kudisan, namun benarkah dia lebih buruk dari aku?” Oh tidak, kalau anjing ini meninggal, maka dia tidak akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya di dunia, sedangkan aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama di dunia dan bisa jadi aku akan masuk ke neraka.
Akhirnya si santri menyadari bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari anjing tersebut.
Hari semakin sore , Kang Santri msih mencoba kembali mencari orang atau makluk yang lebih jelek darinya. Namun hingga malam tiba, dia tak jua menemukannya. Lama sekali dia berpikir, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Pesantren dan menemui sang Kyai.
“Bagaimana Anakku, apakah kamu sudah menemukannya?”tanya sang Kyai.
“Sudah, Kyai,”jawabnya seraya tertunduk. “Ternyata diantara orang atau makluk yang menurut saya sangat buruk, saya tetap paling buruk dari mereka,”ujarnya perlahan.
Mendengar jawaban sang Murid, kyai tersenyum lega,
”alhamdulillah.. kamu dinyatakan lulus dari pondok pesantren ini, anakku,”ujar Kyai terharu.
Kemudian Kyai berkata "Selama kita hidup di Dunia, jangan pernah bersikap sombong dan merasa lebih baik atau mulia dari orang ataupun makhluk lain. Kita tidak pernah tahu, bagaimana akhir hidup yang akan kita jalani. Bisa jadi sekarang kita baik dan mulia, tapi diakhir hayat justru menjadi makhluk yang seburuk-buruknya. Bisa jadi pula sekarang kita beriman, tapi di akhir hayat, setan berhasil memalingkan wajah kita hingga melupakan_Nya.
Memang betul sebelum menilai orang lain nilailah diri sendiri karena kitalah yang tahu keburukan kita.Karena akhir hidup itulah nilai penentuannya, apakah akan berakhir dengan Khusnul khatimah atau dengan suul khatimah.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber https://www.facebook.com/groups/932329463547843/permalink/988283911285731/