Agustus 2016
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Mukidi...SORGA ATAU TENTARA


Assalamu'alaikum Para Santri~ nyatai dulu sedulur...sambil ngopi mari kita simak cerita mukidi

Di ruang kelas yang damai....
Guru bertanya:"Anak-anak... Siapa yg mau masuk surga..?
"Serempak anak-anak menjawab "Sayaaaa..!"
Mukidi yang duduk di belakang diam saja..

Bu guru bertanya lagi : "Siapa yang mau masuk neraka..??
"Anak-anak : "Tidak mauuuu....!!!"
Mukidi tetap diam saja.

Bu guru mendekat : "Mukidi, kamu mau msk surga atau neraka...?
Mukidi: "Tidak kedua- duanya bu guru...
"Bu guru: "Kenapa..?
"Mukidi: "Habis wkt ayah saya mau meninggal, beliau berpesan, 'Mukidi, Apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA...!"

jiakakakaka...mukidi mukidi mukelu jauuuh,

ditulis oleh Pak Rt

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

MUKIDI LAGI..OH... MUKIDI


Assalamu'alaikum Para Santri~ nyatai dulu sedulur...kita bercanda


MUKIDI yang asli madura, sedang berlibur ke Jakarta.
Dia keliling Jakarta dg naik metromini.
Dia mengamati sgala yg terjadi di dlm metromini.
Termasuk kernet & penumpang bus tsb.
Tak lama kemudian si kernet bilang: "Dirman.. Dirman.. Dirman.." (tanda bahwa bus sampai di jl sudirman) Lalu seorang penumpang laki-laki teriak: "kiri..!"
Dan turunlah penumpang tersebut..
Selang berapa lama kernet teriak: "Kartini.. Kartini.. Kartini.."
Seorang cewek muda nyeletuk: "kiri..!",
lalu cewek tsb pun turun..Beberapa lama kernet itu teriak lagi: "Wahidin.. Wahidin.. Wahidin.."
Adalagi cowok yg bilang: "Kiri!"
Tak selang lama si kernet teriak lagi: "Gatot Subrotooo! Gatot Subrotooo!"
Seorang pemuda ganteng berkumis tebal menjawab: "Kirii..!!"
Maka turunlah si kumis itu.

Maka....Tinggallah seorang diri MUKIDI dalam bus.
Dgn hati jengkel dia colek si kernet, dg nada marah MUKIDI bilang:"Korang ajjar sampiyan ya... Daari tadi rang-orang sampiyan panggil.
Lhaaa nama saya ndak sampiyan nggil panggil! Kalo begini, kaaapan saya toron?!!!"

Untung si kernet tanggap.."Siapa nama bapak..?""
Namaku MUKIDI", jawabnya.Si kernet langsung teriak: "MUKIDI. MUKIDI.. MUKIDI.. !!!"MUKIDI pun lega dan berkata: "Naaaah.. Beggiitu..!! Kirri...!"
Maka turunlah MUKIDI di jalan tol.

Bagi yg menemukan MUKIDI harap menghubungi keluarganya di Sumenep.

ditulis ulang oleh Pak Rt

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA


Assalamu'alaikum Para Santri~

"ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA". Banyak sekali orang yang cara membacanya tegesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya.
Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.
Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah Subhanahu Wata'ala ber-Firman:
"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."

■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.”

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Bapak/Ibu.... jika Artikel Ini bermanfaat silahkan dibagikan, sampaikan walau satu ayatSabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."(HR. Muslim)

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Rada Bule
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

GAGAL FAHAM


Assalamu'alaikum Para Santri~ myantai dulu lur.......ngopi sambil udut, biar otot gak tegang...
 
Sepulang sholat jum'at ayah & anak terlihat asyik ngobrol santai di ruang tamu...
Ayah : "kamu denger pak ustadz khutbah tadi"
Anak : "sangat jelas sekali yah...."
Ayah : "mantaps,sekarang ayah test kamu...? Kpd siapa kamu harus berbakti"
Anak : "ibu..."
Ayah : "terus...."
Anak : "ibu lagi...."
Ayah : "selanjutnya siapa lagi...."
Anak : "ibu lagi yah...."
Ayah : "kemudian kepada siapa....."
Anak : "ayah...."
Ayah : "berarti ibunya ada berapa nak...."
Anak : "tiga....."
Ayah : "bagus...ibumu ada berapa..."
Anak : "satu...."Ayah : "
klo satu berarti kurang berapa..."
Anak : "dua...."
Ayah : "cakep...bilangin sama ibu yah nak"
 
Si Anak pun mencari ibunya yg kebetulan lg di dapur...si anak menceritakan kpd ibunya apa yg di obrolin barusan sama ayahnya 
 
Anak : "bu ibu...bu ibu...kata ayah ibunya masih kurang dua...."
Ibu : "nak kamu tau sayur apa yg ibu pegang (sambil nunjukin mentimun)"
Anak : "mentimun bu....."
Ibu : "bagaimana caranya mentimun ini bisa dinikmati oleh tiga orang...."
Anak : "dipotong tiga bu....."
Ibu : "anak pintar...bilangin sama ayah ya..."
 
siayah yang mendengarkan dari balik pintu, bergumana....
Ayah : Blaik.....dipotong jadi tiga....(sambil lihat mentimunnya)

wkwkwkwkwk......
 
#jumatmubarokah....salam....#cengengesan
 
ditulis ulang Oleh Pak Rt

Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Rencana Tuhan luar biasa


Assalamu'alaikum Para Santri ~ sedikit renungan buat kita.....semoga bermanfaaat

Manusia : Tuhan, bolehkah aku bertanya kepada-Mu?
Tuhan : Tentu saja silahkan!
Manusia : Tapi janji ya, Engkau takkan marah?
Tuhan : ya, Aku janji.
Manusia : Mengapa Kau biarkan HAL BURUK terjadi padaku hari ini?
Tuhan : apa maksudmu?
Manusia : aku bangun terlambat.
Tuhan : ya, terus?
Manusia : mobil ku mogok&butuh waktu lama untuk menyalakan.
Tuhan : Oke, terus.
Manusia : Roti yang kupesan di buat tak seperti pesananku, hingga ku malas memakannya.
Tuhan : Hmm terus?
Manusia : Dijalan pulang, HPku tiba2 mati saat aku berbicara dengan bisnis besar!
Tuhan : Benar, terus?
Manusia : Dan akhirnya, saatku sampai dirumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dengan mesin pijat refleksi yang baru kubeli, tapi MATI kenapa tak ada yang LANCAR hari ini?
Tuhan : Biar KU perjelas. Ada malaikat kematian tadi pagi, dan Aku mengirimkan malaikat tuk berperang melawannya agar tak ada hal buruk terjadi padamu! KU biarkan kau tertidur saat itu.
Manusia : oh, tapi..
Tuhan : AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karena ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan dan akan menabrakmu...
Manusia : (merunduk)
Tuhan : pembuat burger mu sedang sakit, aku tak mau kau tertular, oleh karenanya kubuat salah bekerja.
Manusia : (tarik nafas)
Tuhan : HPmu KU buat mati, karena mereka PENIPU AKU tak mungkin membiarkanmu tertipu. Lagipula bisa mengacaukan KONSENTRASI mu dalam mengemudi bila ada yang menghubungi kala hp menyala.
Manusia : (mataku berkaca-kaca) Aku mengerti Tuhan...
Tuhan : Soal mesin pijat refleksi, KU tahu kau belum beli voucher listrik, bila mesin itu dinyalakan maka akan mengambil banyak daya listrikmu. Ku yakin, kamu tak ingin berada dalam kegelapan di tengah malam.
Manusia : (menangis tersedu) Maafkan aku Tuhan...
Tuhan : Tak apa, tak perlu minta maaf. Belajarlah tuk percaya PADAKU. karena rencanaKU padamu JAUH lebih baik..


ditulis oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Ajimat, Tahukan artinya ini??


Assalamu'alaikum Para Santri~
Huruf ‘ha’ di tengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan “Darakaah Yaa Ahlal Madiinah”, di bawahnya bertuliskan “Yaa Tariim Wa Ahlahaa”, di samping kanannya bertuliskan lafdzul jalalah yang berbunyi “Yaa Fattaah” dan di samping kirinya “Yaa Rozzaaq”. Di atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf ‘ha’ bertuliskan angka 110.Mengenai ism seperti itu dan yang semacamnya maka hal itu merupakan tabarrukan dan tawassul kepada hal yang mulia. Sedangkan ism di atas sendiri adalah tabarruk dan tawassul kepada al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwiy al-Haddad, seorang wali yang sangat masyhur, cucu Rasulullah Saw. dari Sayyidina Husain bin al-Imam Amirul Mu’minin Ali bin Abu Thalib Kw., suami Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Rasulullah Muhammad Saw. Beliau adalah penyusun Ratib al-Haddad dan juga Wirdul Lathif yang banyak diamalkan oleh muslimin di berbagai penjuru dunia, juga Kitab Risalatul Mu’awanah, Nashoihud Diniyah, dll.

Dijelaskan oleh al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa:“Darakaah Yaa Ahlal Madiinah”, maksudnya adalah bertawassul pada shohibul Madinah yaitu Rasul Saw. “Yaa Tariim Wa Ahlahaa”, adalah tawassul kepada para shalihin dan lebih dari 10 ribu wali yang dimakamkan di pemakaman Zanbal, Fureidh, dan Bakdar, yang pada pekuburan zanbal itu juga terdapat Ashhabul Badr utusan Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq Ra.yang wafat di sana.“110” melambangkan marga Ibn Syeikh Abubakar bin Salim atau biasa disingkat dengan BSA (dzuriyyah Rasulullah Saw). “1030” melambangkan marga al-Habsyi (dzuriyyah Rasulullah Saw.).Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3 halaman 192, dan Tafsir Imam Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat al-Qur’an dan kalimat-kalimat mulia lainnya.

Namun tentunya manfaat dan kemuliaannya bukan pada tulisan dan stiker itu, tapi tergantung pada penggunannya, dan bila Anda ingin menggunakannya maka boleh ditempel di pintu atau lainnya sebagai tabarrukan dengan nama Imam al-Haddad rahimahullah.Mengenai tawassul, Allah Swt. sudah memerintahkan kita melakukan tawassul, tawassul adalah mengambil perantara makhluk untuk doa kita pada Allah Swt. Allah Swt. mengenalkan kita pada Iman dan Islam dengan perantara makhlukNya, yaitu Nabi Muhammad Saw. sebagai perantara pertama kita kepada Allah Swt., lalu perantara kedua adalah para sahabat, lalu perantara ketiga adalah para tabi’in, demikian berpuluh-puluh perantara sampai pada guru kita, yang mengajarkan kita islam, shalat, puasa, zakat dll, barangkali perantara kita adalah ayah ibu kita, namun di atas mereka ada perantara, demikian bersambung hingga Nabi Saw., sampailah kepada Allah Swt.Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah/patuhlah kepada Allah Swt. dan carilah perantara yang dapat mendekatkan kepada Allah Swt. dan berjuanglah di jalan Allah Swt., agar kamu mendapatkan keberuntungan.” (QS. al-Maidah ayat 35).Wallohu A’lam.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Muhammad Baihaqi.
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Amalan yang Pahalanya Akan Terus Mengalir


Assalamu'alaikum Para Santri~ Amal jariyah adalah amalan yang akan terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya.
Hadits tentang amal jariyah yang populer dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang berman­faat, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim)

Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan ibnu sabil (orang yang bepergian untuk kebaikan, seperti dalam rangka ibadah atau menuntut ilmu syar’i), sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).

Di dalam hadits ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah sebagai berikut.

Pertama:
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang syar’i, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah me­nulis kitab atau bisa juga sharing tulisan yang bermanfaat melalui sosial media.

Kedua:
Mendidik anak menjadi anak yang shaleh. Anak yang shaleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.

Ketiga:
Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.

Keempat:
Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di mas­jid itu.

Kelima:
Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.

Keenam:
Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir.
Semakin banyak orang yang memanfaat­kannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan mem­berinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).

Ketujuh:
Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Demikian Amalan Yang Pahalanya Akan Terus Mengalir, Semoga kita termasuk salah satu dari 7 orang diatas. Amiin

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Nanan Aryan
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN


Assalamu'alaikum Para Santri~
 
Ulama Abu Abdurrahman Abdullah Bin Al-Mubarak Al Hanzhali Al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :
“Berapa banyak yang datang tahun ini?”
tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?”
ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang,
yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.
Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, di tepi kota”
Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :
Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika
laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah.
Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.
Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam.
Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini.
Mintalah sedikit untukku”
"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu.
Ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan :
“tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.
Dalam hati saya:
Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untuk mu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga.
Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah……… disinilah Hajiku
Ya Allah……… disinilah Mekahku.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak
tak bisa menahan air mata.
Kisah ini memberi hikmah, bahwa membantu orang disekitar kita bisa jadi sama nilainya dengan pergi Haji di mata Allah.
Buat yang akan naik haji ....
atau yang sudah berhaji...
Saudaraku ............Ingat ...
Ada dua yang tidak kekal dalam diri manusia !
Yakni : Masa Muda dan Kekuatan Fisiknya.
Jangan Lupa ... Ada dua juga yang akan bermanfaat bagi semua orang !
Yakni : Budi Pekerti yang luhur serta Jiwa yang ikhlas memaafkan.
Perhatikan .. Ada dua pula yang akan mengangkat derajat kemulian manusia ! Yakni : Rendah hati dan suka meringankan beban hidup orang lain.
Dan ada dua yang akan menolak datangnya bencana ! Yakni : Sedekah serta menjalin hubungan silaturrahim. Semoga kita menjadi orang orang yang dimuliakan Allah swt aamiin.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Lulu Eza
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

 
33 TAHUN "HANYA" DAPAT 8 HAL


Assalamu'alaikum Para Santri~

⊙Suatu hari, Imam Syaqiq Al-Balkhi bertanya kepada muridnya yang bernama
Hatim Al-Ashom :
■Imam Syaqiq : "Sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?".
●"Sudah 33 tahun", jawab Hatim.
■"Apa yang telah kau pelajari, selama 33 th ini?", tanya Imam Syaqiq.
●"Hanya 8 hal ", jawab Hatim.
■" Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun !
Kuhabiskan umurku untuk mendidikmu,
namun kau hanya mempelajari 8 hal dariku?", Ucap Imam Syaqiq hairan.
●"Benar Yaa Syeikh, aku hanya mempelajari 8 hal saja,
aku tidak mahu mendustai anda", jawab Hatim.
■"Cuba sebutkan 8 hal yang telah kau pelajari itu ! ". pinta Imam Syaqiq.
●Hatim Al-Ashom pun berkata :

Pertama :
"Kulihat setiap manusia memiliki seorang kekasih.
Ketika dia mati, kekasihnya ikut menghantarkannya hingga ke kubur, lalu meninggalkannya sendirian di sana.
○Maka,
Aku lebih memilih amal kebajikan sebagai kekasihku,
Sehingga ketika nanti Aku masuk liang kubur, amalku akan ikut bersamaku".

Kedua :
"Aku merenungkan Wahyu Allah SWT :
"Dan Adapun orang2 yang takut kepada Kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka surga lah yang akan menjadi tempat tinggalnya".
(QS. An Naazi'aat,79:40-41).
○Aku sadar,
Bahwa Firman Allah pastilah benar,
Maka Aku pun berjuang untuk melawan keinginan nafsuku, hingga nafsuku tunduk kepada Allah SWT ".

Ketiga :
"Aku perhatikan manusia selalu memuliakan dan menyimpan harta benda berharga yang mereka miliki, lalu Kupelajari Firman Allah swt :
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal". (QS. An Nahl,16:96).
○Maka setiap kali Aku memperolehi sesuatu yang berharga,
Aku pun sedekahkannya di jalan Allah swt, agar hartaku selalu tetap terjaga di sisi-Nya".

Keempat :
"Aku melihat setiap manusia mengejar harta, kedudukan, kehormatan dan kemuliaan nasab.
Namun setelah aku mempelajarinya, ternyata semua itu tidak ada apa-apa, saat Aku membaca Wahyu Allah swt :
"Sesungguhnya, orang yg paling mulia di sisi Allah, adalah orang yang paling bertaqwa (kepada Allah) di antara kalian".
(QS. Al Hujurat,49:13).
○Kerena itulah,
Aku pun beramal utk mewujudkan Taqwa, agar Aku memperoleh kedudukan yang Mulia di sisi Allah SWT.

Kelima :
"Aku melihat manusia saling mencela dan melaknat, dan sumber semua itu adalah hasad (kedengkian). Lalu aku mempelajari Wahyu Allah SWT :
"Kami telah membahagikan untuk penghidupan mereka di alam dunia".
(QS. Az Zukhruf,43:32).
○Akupun sedar,
Bahwa semuanya telah di bahagi oleh Allah swt.
Maka aku tinggalkan sifat Hasad (dengki), aku jauhi manusia, dan aku tidak bermusuhan dengan seorang pun".

Keenam :
"Aku melihat manusia saling menganiaya dan saling membunuh, padahal Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh(mu)".
(QS. Al Fathir,35:6).
○Oleh sebab itu,
Aku tinggalkan permusuhan dengan manusia dan aku menjadikan syaitan sebagai satu-satunya musuhku.
Aku selalu mewaspadainya dengan sekuat tenaga, sebab Allah swt sendiri yg telah menjadikan Syaitan sebagai musuhku".

Ketujuh :
"Aku melihat setiap orang hanya demi sepotong roti (harta), mereka rela menghinakan diri mereka sendiri dengan melakukan hal-hal yang di haramkan oleh Allah swt. Lalu kuperhatikan Firman Allah SWT :
"Dan tiada satu pun binatang melata di bumi, melainkan Allah telah menanggung rezekinya".
(QS. Hud,11:6).
○Aku sedar,
Bahawa diriku adalah salah satu dari yang melata itu, dan Allah swt telah menjamin Rezekiku.
Oleh kerana itu, aku sibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang telah di berikan oleh Allah swt dan aku tidak pernah risau sesuatu yang telah di jamin oleh Allah swt untukku".

Kedelapan :
"Aku melihat semua orang bergantung kepada Makhluk Allah swt.
Ada yang bergantung kepada ladangnya,
bergantung kepada perniagaannya,
bergantung kepada pekerjaannya, dan
bergantung kepada kesihatan jasmaninya.
Akupun kembali kepada Firman Allah :
"Dan barang siapa yg bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan) nya".
(QS. Ath Thalaaq,65:3).
○Oleh karena itulah,
Aku pun bertawakkal (bergantung) kepada Allah swt yang Maha Perkasa dan Maha Agung, dan Allah swt pun mencukupi semua keperluanku".

■Mendengar jawaban dari Hatim Al-Ashom,
Imam Syaqiq Al-Balkhi berkata :
"Wahai Hatim, semoga Allah memberimu Taufiq.
Aku telah mempelajari Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur'an.
Dan aku menemui bahawa semua jenis kebaikan dan ajaran Agama, berkisar pada 8 hal yang tadi telah kau sampaikan.
Barang siapa mengamalkan 8 hal tersebut.
Maka bererti, dia telah mengamalkan isi dari 4 kitab suci".

semoga kita dapat mengambil hikmah dan semoga ALLAH SWT memberikan Taufiq kepada kita semua.

ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Rada Bule membagikan kiriman Ambu Heni.
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

TERNYATA ROKOK ITU TIDAK BERBAHAYA


Assalamu'alaikum Para Santri~

TERNYATA ROKOK ITU TIDAK BERBAHAYA
Khusus utk perokok…!!! Ternyata Rokok TIDAK BERBAHAYA!!!

Banyak orang mengkhawatirkan ­ bahaya rokok, tapi setelah diselidiki oleh beberapa pakar dalam bidangnya ternyata rokok itu sama sekali tidak berbahaya!

Ada sebuah the untold story yang membuka mata dunia bahwa rokok itu tidak berbahaya sama sekali.
Berikut cuplikan-nya :

Ada tiga orang pakar. Mereka selalu bersama kemana saja.
Tapi ketiganya memiliki kesukaan beda.
A. dr Jon Van Toncik (suka main perempuan).
B. dr Joni van Walker (suka minum minuman keras).
C. dr Toni Tobacco (suka segala jenis rokok).

Suatu hari mereka pergi ke dukun sakti. Lalu mereka memilih sesuai kegemaran masing-masing.
Si A: ”Aku mau perempuan² muda dari berbagai bangsa dan makanan minuman yang cukup. Letakkan dalam gua tertutup danjangan ganggu aku selama 10 tahun”…. dan sekejap mata jadi.

Si B: “Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia dan bekal makanan yang cukup letakkan dalam gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun”… Dan sekejap mata jadi.

Si C : ”Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia dan makanan yang cukup letakkan dalam gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun”… Dan sekejap mata jadi.

10 Tahun Kemudian, dukun sakti membuka pintu gua masing² sesuai perjanjian.

Ketika pintu Gua I dibuka, keluarlah si A, kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena lutut pada goyang hampir lepas, sebab hari-harinya dihabiskan hanya memuaskan nafsu dengan perempuan. Beberapa saat kemudian si A pun jatuh ke tanah lalu mati..

Pintu Gua II dibuka, maka keluarlah si B, perut buncit dan mata merah karena hari-harinya dihabiskan dengan mabuk²an,,. dia terhuyungdan jatuh ke tanah lalu mati..

Pintu III dibuka, keluarlah si C, sehat walafiat bahkan lebih sehat.,, dari 10 tahun lalu,,. dia berjalan tegap ke arah dukun itu dan langsung Menabok kepala sang dukun seraya berkata:
“ Dasar DUKUN GUOBLOOOKK!!! KOREKNYA MANA???! ”

ditulis Ulang Oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Ridho Suami, Sorga bagi Istri

Assalamu'alaikum Para Santri~
"Mengapa ridho SUAMI itu adlh surga bagimu wahai para ISTRI ?? "
1. Suamimu dibesarkan oleh ibu yg mencintainya seumur hidup. Namun ketika dewasa, dia memilih mencintaimu yg bahkan belum tentu kamu mencintainya seumur hidupmu, bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada rasa cintanya kpd ibunya sendiri.

2. Suamimu dibesarkan sbg lelaki yg ditanggung nafkahnya oleh ayah-ibunya hingga dia dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya & hanya terikat dg akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah-ibunya.

3. Suamimu ridha menghabiskan waktunya utk mencukupi kebutuhan engkau & anak2mu. Padahal dia tahu, di sisi Alloh, engkau harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak2mu dibanding dirinya. Namun tdk pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu & berharap engkau memang mendptkan yg terbaik drpdnya di sisi Alloh.

4. Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu & berusaha menyelesaikan sendiri. Sedang engkau terbiasa mengadukan masalahmu pd dia dg harapan suamimu mampu memberi solusi, padahal bisa saja di saat itu, dia sedang memiliki masalah yg lebih besar, namun tetap saja masalahmu di utamakan dibanding masalah yg dihadapinya sendiri.

5. Suamimu berusaha memahami bhs diammu, bhs tangisanmu. sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bhs verbalnya saja. Itupun bila dia mengulanginya berkali2.

## Delapan pintu surga terbuka bagimu & bisa masuk dr pintu manapun yg disuka, cukup dg dapat "RIDHO" dr suamimu, sedang suamimu tdk mendptkan kemuliaansemacam itu, krna itu taat & bersabarlah kpdnya.

##Semoga yg blm menikah Allah permudah dan percepat jodohnya, danSemoga yg sdh menikah Allah jadikan pernikahannya Sakinah Mawaddah Warrohmah Aamiin yaa robbal 'Alamiin 😇😇😇

ditulis ulang oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

WUSHUL KEPADA ALLAH Syeikh Abdul-Qadir Al-Jailani


Assalamu'alaikum Para Santri~TEKNIK SAMPAI (WUSHUL) KEPADA ALLAH Syeikh Abdul-Qadir Al-Jailani qaddasallahu sirrahu mengatakan:"Barangsiapa menginginkan akhirat, dia harus berlaku zuhud terhadap dunia. Barangsiapa yang menginginkan Allah, dia harus berlaku zuhud terhadap akhirat.

Dengan demikian, dia harus meninggalkan dunianya untuk akhiratnya dan meninggalkan akhiratnya untuk Tuhannya. Selagi di dalam hatinya masih terdapat syahwat dari berbagai syahwat dunia dan satu kenikmatan dari berbagai kenikmatan dunia, mencari kesenangan dari berbagai kesenangannya, baik berupa makanan, minuman, pakaian, pasangan hidup, tempat tinggal, kendaraan, kekuasaan, kepemimpinan, satu tingkatan dalam satu disiplin ilmu dari berbagai disiplin ilmu yang berupa fiqih di atas ibadah wajib yang lima waktu, meriwayatkan hadits dan membaca Al-Qur’an dengan riwayatnya sekaligus, nahwu, bahasa, fashahah, balaghah, dihilangkannya kefakiran dari dalam dirinya serta diberikan kekayaan, hilangnya semua ujian dan datangnya semua kesehatan dan kesenangan, semua bentuk terangkatnya bahaya, dan didatangkannya kemanfaatan, yang demikian itu masih belum bisa disebut sebagai orang yang zuhud secara hakiki.

Karena masing-masing dari semua yang telah disebutkan di atas itu di dalamnya terdapat kenikmatan hawa nafsu, dan muwafaqah kepadanya, kesenangan nafsu, dan kecintaan kepadanya. Semuanya itu termasuk dunia, yakni hal-hal yang menjadikan kecintaan untuk kekal di dalamnya serta menjadikan ketenangan dan thuma’ninah kepadanya. Dengan demikian, seorang hamba harus berjuang untuk mengeluarkan semua sifat itu dari dalam hatinya dan menggerakkan jiwanya untuk menghilangkannya dan menyembuhkannya, ridha dengan tidak adanya pemberian, merugi, dan kefakiran yang kekal. Maka tidak akan tersisa dalam hatinya meskipun satu titik kecil, agar hatinya terbebas dari dunia, dan zuhudnya menjadi murni.

Jika telah sempurna keadaan tersebut, hilanglah semua kegelisahan dan kesedihan dari dalam hati. Kemudian datanglah kesenangan, kenikmatan, dan kegembiraan bersama Allah swt sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya, “Zuhud di dunia itu akan dapat mengistirahatkan hati dan jasad.” Selama di dalam hati masih terdapat sedikit dari dunia; maka semua kesedihan, takut, dan kecemasan akan selalu bersemayam dalam hatinya, dan kehinaan akan tetap menimpanya. Hijab antara dia dan Allah swt akan semakin menebal.

Semuanya itu tidak akan hilang kecuali dengan menghilangkan cinta dunia secara sempurna dan memutuskan semua hubungan dengan jejak-jejak dunia. Kemudian dia harus zuhud terhadap akhirat. Untuk itu janganlah ia mencari derajat dan tingkatan yang tinggi di akhirat, mengharapkan mendapat bidadari, pelayan, taman, istana, serta kendaraan yang bagus. Menginginkan kuda, perhiasan, makanan, minuman, dan lainnya dari pahala yang telah disiapkan oleh Allah swt kepada hamba-Nya yang mukmin.

Janganlah ia mengharapkan balasan atas amalnya atau pahala dari sisi Allah swt sama sekali, baik di dunia maupun di akhirat. Pada saat itulah Allah swt akan menemukannya dan memberikan perhitungan kepadanya sebagai bentuk anugerah kepada hamba tersebut dan bentuk kasih sayang-Nya. Allah swt akan memberikan kedekatan dan keakraban, memberikan kelembutan, dan berbuat baik kepadanya dengan semua bentuk kasih sayang dan kebaikan-Nya, sebagaimana telah menjadi kebiasaan Allah swt kepada para utusan-Nya, nabi-Nya, wali-Nya, orang-orang khusus dan kekasih-Nya yang mempunyai pengetahuan tentang Allah swt.

Hamba tersebut setiap hari senantiasa dalam keadaan meningkat keadaan dirinya selama hidupnya. Kemudian dia akan dipindahkan dari kampung akhirat menuju tempat yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah dibayangkan oleh hati manusia. Yaitu suatu tempat yang pemahaman manusia akan sulit mencernanya dan susah untuk diungkapkan keadaannya. Wallahu A’lam."---Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futuhul Ghaib

ditulis ulang oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Dokter Mesum

Assalamu'alaikum Para Santri~ nyantai dulu....sambil ngopi.
 
Dokter Puskesmas Ndeso Santoso yang baru jadi dokter, mendapat tugas dari pimpinannya, menjadi dokter bantuan di puskesmas plosok.

Datanglah Pasien pertaman Kamiyatun,yang sedang menggendong bayi kecil kurus, ketoke kilhatannya kurang gizi.
Santoso: "putranya bias minum susu formula apa ASI bu?"
Kamiyatun: "ASI pak dokter..
Santoso: "Kok kelihatannya kurang gisi bu.....Coba saya lihat ASI-nya Ibu...
Kamiyatun manurut sambil membuka kancing bajunya sedikit...
Santoso: "maaf ya bu, saya pegang ya? Sambil cek apakah ada kelainan pd ASInya
Kamiyatun bingung tapi yo manut..
Santoso: "Sae sae mawon kok bu.. Cobi kulo sedotenggeh... Medal mboten ASI-nipun..
Kamiyatun tambah bingung tapi ya.... Manurut saja...
Kamiyatun: "Sudah belum dok?"
Santoso : sambil klamut klamut Santoso menjawab, "Kok gak keluar ASInya ya Bu?
Kamiyatun: "ya jelas gak kelur....dok, wong saya itu neneknya....."

Jiakakakakakaka.....dasar dokter mesum.

ditulis ulang oleh Pak Rt
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Habib Luthfi Ajari Cara Memaknai Hari Kemerdekaan


Assalamu'alaikum Para Santri~
17 Agustus 2016 sudah tiba dan Indonesia berumur 71 Tahun. Umur yang sebenarnya sudah cukup untuk bersantai-santai menikmati jerih payah para pahlawan perebut kemerdekaan. 
Bangsa Indonesia tidak serta merta merdeka begitu saja. 

Sejarah yang diajarkan di sekolah sudah menjelaskan bahwa Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan dengan perebutan kekuasaan yang berdarah-darah kepada penjajah. Penghargaan kepada para pahlawan harus kita junjung setinggi-tingginya.

Bung Karno dalam pidatonya pada peringatan hari pahlawan, 10 November 1961 menegaskan bahwa, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” 
Penghormatan kepada pahlawan ini merupakan titik tumpuan bangsa untuk melangkah lebih jauh dalam mengisi kemerdekaan dengan memajukan bangsa. Lantas, bagaimana kita memperingati jasa para pahlawan?

Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam suatu ceramah pada pekan lalu pernah dawuh, “Salah satu cara supaya generasi muda saat ini bisa memaknai arti kemerdekaan yaitu dengan mendatangi makam-makam para pahlawan. 

Yang Islam silakan gelar doa bersama disitu,Tahlilan-Yasinan untuk mendoakan para pahlawan, semaan Qur’an kalau perlu. Yang agama lain silakan datang dan berdoa dengan cara yang dianut masing-masing agamanya.
Ajak anak-anak kita ke makam para pahlawan. Anak-anak tentu mengerti bahwa mereka adalah orang mati, tidak akan menyembahnya. Jelaskan ini pahlawan namanya kopral siapa, ini adalah pahlawan. (Sebagai contoh) Makam ini adalah makam pahlawan tak dikenal. Kenalkan para pahlawan pada anak-anak sejak dini agar mereka paham bahwa kemerdekaan ini bukan hadiah. Dan agar dalam diri anak-anak tumbuh kecintaan pada bangsa. Rasa cinta yang kuat pada bangsa ini lebih dahsyat dari nuklir sekalipun.”

Dawuh Habib Luthfi tersebut tentu selaras dengan pidato Bung Karno di atas, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. 
Dan untuk membuktikan itu, kita perlu mendatangi makam-makam para pahlawan di kota kita masing-masing dan menggelar doa bersama dalam satu rajutan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanpa memandang agama, warna kulit ataupun bahasa, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sikap cinta tanah air juga harus dibangun di seluruh lini dan elemen masyarakat. Pembacaan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya harus benar-benar dibudayakan. 
Menyanyikan lagu Indonesia Raya danp pembacaan Pancasila jangan hanya pada kegiatan atau upacara resmi saja. Sebisa mungkin dalam agenda apapun baik agenda sosial maupun agenda kemasyarakatan, harus dibudayakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan. 
Pentingnya lagu kebangsaan dan pancasila ini tidak boleh disepelekan. Sekali saja kita menyepelekan lagu kebangsaan dan pancasila, akan muncul rasa tidak handarbeni, dan akan menjadi penyebab merosotnya nasionalisme bangsa dan kecintaan generasi muda pada tanah airnya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab.” Ungkapan kecintaan Nabi pada bangsanya adalah bukti bahwa cinta pada tanah air adalah berdasar dan mempunyai dalil (hadits).

Rasa cinta tanah air hadir sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah bumi pertiwi Indonesia. Kecintaan terhadap tanah air juga mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Jika nasionalisme kita melemah, jangan harap kita sebagai muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa. (Ahmad Ubaydillah/islami.co)


ditulis Ulang oleh Pak Rt
sumber suaranetizen
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI
PESAN GUS DUR, Ngaji Qur'an

Assalamu'alaikum Para Santri~

PESAN GUS DUR....
kalau ngaji Qur'an itu yg sungguh2. Sebab Qur'an itu kalau gak syafaat ya laknat. Pilihannya ya cuma dua itu.
Qur'an itu hurufnya ada 4: ق ر ا ن.
Pertama qaf
sifatnya qalqalah, artinya guncang.
Setiap orang yg menempuh jalan untuk menjadi ahlul Quran akan di uji Gusti Allah dg cobaan2 yg menggonjang ganjingkan hidupnya nduk.
Kedua ro'
sifatnya takrir, artinya mengulang2.
Meskipun cobaan yg mendera jalanmu kelak akan mengguncang hidupmu, sekali kali jangan kau pernah berhenti nduk ,karena Quran itu harus selalu dibaca berulang2 meskipun sudah khatam. DERES! Kalau tidak, SERED!
Ketiga hamzah,
sifatnya syiddah berarti kuat.
Maksudnya, kamu harus benar-benar kuat menjaga Quranmu dg membaca dan membacanya lagi dan lagi meskipun hidupmu digonjang ganjingkan masalah yg tak sudah sudah. Sapa ngrumat keramut, sapa ngremeh keremet nduk.
Dan yg terakhir nun,
sifatnya idzlaq, artinya ringan.
InsyaAllah nduk, kalau kamu kuat dan Sabar atas sgala coba yg mengguncang jiwa raga, sembari mengistiqomahkan ngajimu dg terus menerus nderes Quran mu, hidup matimu akan ringan nduk, seringan mulutmu saat mengucapkan nun..
ditulis  Ulang olehPak Rt
sumber Choirul Ulil Huda
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

BAGAIMANA ENGKAU MEMANDANG GURUMU?

TERGANTUNG DARI USAHAMU MEMBAHAGIAKANNYA.


Assalamu'alaikum Para Santri~

Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan :
ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك
" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".
(al Manhaj as Sawiy : 217)


Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ".
(Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)


Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". (Ghoyah al Qashd wa al Murad : 2/177)


Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". (Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)
Para ulama hakikat mengatakan, " 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan antara murid dengan gurunya ".


Semoga kita semua termasuk murid yang baik dan mendapat berkah dari guru kita.


ditulis Ulang Oleh Pak Rt
sumber Wong Banten
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Habib Ali Kwitang Datang Ke Acara Orang Miskin walau Dalam Keadaan Sakit


Assalamu'alaikum Para Santri~ Suatu malam ketika Habib Ali Kwitang sedang sakit, terdengar suara pintu diketuk. Ketika istrinya membuka, ternyata yang datang adalah seorang lelaki paruh baya yang bermaksud mengundang Habib Ali untuk mengisi acara majelis di kediamannya.
Namun karena Habib Ali sedang sakit, istrinya menjawab, “Maaf, Habibnya sedang sakit, saat ini beliau sedang tidur.” Dengan penuh harap orang tersebut memohon, “Tolonglah saya, para undangan sudah mulai berdatangan ke tempat saya, tapi tak ada satu Ustadz pun yang mau menghadiri acara itu.”
Rupanya Habib Ali yang sedang sakit dan tertidur, lalu bangun dan mendengar percakapan tersebut. Belum sempat istri Habib Ali menjawab lagi, tiba-tiba berdiri Habib Ali di belakang istrinya, lengkap dengan pakaian kebesarannya dan mengajak si pengundang untuk segera pergi ke tempat acara. Bukan main girangnya orang itu, sambil mencium tangan Habib Ali, orang itu mengucapkan banyak terima kasih.
Tenyata tempat acara tersebut berada di tempat kumuh dekat rel kereta, dan Shohibul Bait termasuk golongan masyarakat miskin yang berkeinginan besar untuk merayakan Maulid Nabi.
Ia kebingungan menyediakan biaya untuk akomodasi para Muballigh sehingga tak ada satu pun Muballigh yang hadir, kecuali Habib Ali Kwitang yang tanpa diduga-duga meski diundang secara mendadak, mau menghadiri dan menjadi cahaya sentral dalam acara tersebut, dan seusai acara pun Habib Ali enggan menerima sepeser pun uang dari Shohibul Bait, malah beliau yang memberi hadiah kepada Shohibul Bait.

“17 Habaib Berpengaruh Di Indonesia” hal. 143-144
(arifan)

ditulis Ulang Oleh Pak Rt
sumber Cerita Para Wali
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Abuya Yusuf Caringin.
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.


Assalamu'alaikum Para Santri~  Ketawadhuan Itu ada Ikhlasnya,ada sabarnya,ada jujurnya,yg menimbulkan kepasrahan atas Keputusan ALLAH alias RIDHO.
Di awal awal Abuya Yusuf mendirikan pesantren,Banyak para Tetangganya yg mencibir beliau bahkan mereka melarang Beliau membuang tanah urukan beliau didekat rumah beliau.
Tapi Abuya tdk membantah sehingga Abuya membuang tanah urukan tsb dg gerobak jauh dari pemukiman yg dulunya tdk serapat skrg.
Abuya tdk berani menyuruh Santri utk membantunya yg memang saat itu santrinya cuma ada beberapa org saja.
Hanya Ki Baehaqi Pabuaran yg membantu Abuya.
Ki Baehaqi sewaktu dulu mondok di Abuya,,selalu berjalan kaki apabila pulang kampung ataupun pergi mondok.
dari Maja ke caringin.
Konon menurut cerita saat setahun terakhir sebelum Abuya Yusuf meninggal...Beliau sakit keras kurang lebih selama satu tahun.
Abuya Uci yg sedang Mondok disuatu tempat diperintahkan Abuya Dimyati utk mengurus Abuya Yusuf.
Karena Atas permohonan Abuya Dimyati & Abuya Uci agar diperkenankan Abuya Uci utk mengurus Abuya Yusuf akhirnya pihak keluarga mengikhlaskannya.
Abuya Yusuf juga sangat senang diurus Abuya Uci salah satu Murid kesayangan Beliau.
Dengan sabar & penuh hormat & Kasih sayang Abuya Uci mengurus gurunya sampai Abuya Yusuf meninggal ditangan Beliau.
saat Abuya menghembuskan Nafas terakhirnya sambil mengucapkan:" LAA ILAHA ILLAAH".
Abuya Uci sambil menangis langsung mencium bibir Gurunya & menghirup nafas terakhir gurunya itu.
Lalu setelah itu Abuya Uci lgsg mencium pusar Gurunya.
saat Prosesi pemakaman terjadi kericuhan disebabkan begitu ramainya orang" yg datang & semua Kyai berebut ingin mengangkat jenazah Abuya.
Akhirnya diputuskan pihak keluarga para kyai & jamaah yg hadir utk berbaris sampai ke liang lahat.
Dan jenazah Abuya akan digotong dari tangan ke tangan sampai keliang lahat jadi semuanya bisa kebagian mengotong jenazah beliau.
Saat itu ternyata yg beruntung hanyalah para kyai karena saking begitu banyaknya kyai yg datang.
Saat prosesi penguburanpun terjadi kericuhan karena begitu banyak para kyai yg berebutan mengubur beliau bahkan sampai" memakai tangan dikarenakan paculnya cuma 2 buah.
Masya ALLAH begitu mulia Abuya Yusuf Caringin padahal semasa hidup beliau tdk sedikit org" yg menghinakan beliau.
Mudah"an kita semua diaku murid Beliau.
Dan keresap Ilmu Beliau agar kita selalu Tawadhu & selalu dibri kesadaran saat melakukan KESOMBONGAN.


ditulis ulang Oleh Pak Rt
sumber Doni Hasan
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Mama Ajengan Nakhrowi, Tanah Baru Bogor.
Ulama Akherat Nusantara Pembela NKRI.


Assalamu'alaikum Para Santri~ Beliau Selalu Tersenyum seakan" tdk merasakan Rasa sakit padahal hampir tiap waktu jarum" keluar dari Tubuhnya. Beliau menerima kiriman Ghoib Tsb dgn penuh Keikhlasan padahal Kalau Mau tentunya Beliau Bisa mengobati dirinya sendiri.
Beliau Menikmati Rasa Sakit yg di deritanya karena ketinggian keihklasannya menerima Kodrat ALLAH SWT.

Hampir menyerupai akhlaq Nabi Ayub AS yg menikmati kesulitannya.
Beliau Lahir pada hari jum'at 17 Agustus 1945.
Apakah keadaan Beliau seperti Keadaan Negara kita yg saat ini telah merdeka 71 Tahun akan tetapi Rakyat masih banyak yg menderita & Negara kita ini masih banyak menyimpan Jarum" tajam yg tertanam, yg selalu mengancam kelangsungan Bumi pertiwi?,,,ALLAHU A'LAM.
Apakah Beliau menunggu NKRI betul" meraih kemerdekaan secara lahir & batin barulah Beliau mau disembuhkan?


Karena tdk sedikit para Kyai sahabat Beliau yg menawarkan pengobatan tetapi selalu ditolak Beliau.
Bahkan sampai " sunan Kali Jaga pun mungkin pernah menawarkan Beliau Bantuan.
Diceritakan Mang zaed khodam beliau.
Suatu hari beberapa waktu yg lalu Mama ajengan Nakhrowi pernah ditamui oleh sunan Kali Jaga,Sunan Muria & seorang Sunan yg mang zaed telah lupa namanya.
Si Zaed seperti biasa menyiapkan jamuan makan.
Setelah Para tamu tsb Pulang lalu mama Nakhrowi bertanya kpd si zaed apakah tadi ada bersalaman dg para tamu tadi.


Lalu sizaed menjawab tdk sempat karena tadi kekamar sebelah.
Lalu mama Nakhrowi memberitahu bahwa para tamu tadi adalah Kanjeng Sunan Kali Jaga,Kanjeng Sunan Muria dan Kanjeng Sunan ???.


Mang Zaed terkaget kaget & terbengong.
Pantas saja tadi para Tamu yg datang berpakaian tdk seperti pakaian org skrg ,,pakaian mereka seperti pakaian" org" zaman dulu.


Ceritanya nyambung dg cerita KH.Zhaqee yg dua hari yg lalu juga ditemui Kanjeng Sunan kali Jaga.
Ada apa dgn INDONESIA para wali kembali turun ke jalan.
Emang bener kata sebuah dalil yg tahu wali hanyalah wali.
Mari kita doakan agar beliau diberi umur yg panjang & ditetapkan serta ditinggikan KEISTIQOMAHAN Beliau


ditulis oleh Pak Rt
sumber Doni Hasan
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

MEMPERMALUKAN WAHABI 

YANG ANTI TAHLILAN


Assalamu'alaikum Para Santri~ Gambar di samping adalah scand dari Kitab Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Taimiyah, Syaikhul Islam kaum Wahabi, juz 22 hal. 520:


“Ibn Taimiyah ditanya, tentang seseorang yang memprotes ahli dzikir (berjamaah) dengan berkata kepada mereka, “Dzikir kalian ini bid’ah, mengeraskan suara yang kalian lakukan juga bid’ah”. Mereka memulai dan menutup dzikirnya dengan al-Qur’an, lalu mendoakan kaum Muslimin yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Mereka mengumpulkan antara tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah (laa haula wa laa quwwata illaa billaah) dan shalawat kepada Nabi SAW.?” Lalu Ibn Taimiyah menjawab: “Berjamaah dalam berdzikir, mendengarkan al-Qur’an dan berdoa adalah amal shaleh, termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu. 

Dalam Shahih al-Bukhari, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki banyak Malaikat yang selalu bepergian di muka bumi. Apabila mereka bertemu dengan sekumpulan orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka memanggil, “Silahkan sampaikan hajat kalian”, lanjutan hadits tersebut terdapat redaksi, “Kami menemukan mereka bertasbih dan bertahmid kepada-Mu”… 

Adapun memelihara rutinitas aurad (bacaan-bacaan wirid) seperti shalat, membaca al-Qur’an, berdzikir atau berdoa, setiap pagi dan sore serta pada sebagian waktu malam dan lain-lain, hal ini merupakan tradisi Rasulullah SAW dan hamba-hamba Allah yang saleh, zaman dulu dan sekarang.” (Majmu’ Fatawa Ibn Taimiyah, juz 22, hal. 520).
 

Pernyataan Syaikh Ibn Taimiyah di atas memberikan beberapa kesimpulan:
Pertama) bahwa dzikir berjamaah dengan komposisi bacaan yang beragam antara ayat al-Qur’an, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat dan lain-lain seperti yang terdapat dalam tradisi tahlilan adalah amal shaleh dan termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu.
Kedua) Dzikir bersama atau berjamaah dengan mengeraskan suara dan bacaan seragam seperti Tahlilan, tidaklah bid’ah, bahkan termasuk amal dan ibadah utama di setiap waktu.
Ini bukti bahwa ajaran Wahabi, dari waktu ke waktu semakin ekstrem. Amaliyah yang dibolehkan oleh guru-guru mereka, sekarang mereka bid’ahkan. Jika memang Wahabi mengikuti jejak Ibnu Taimiyah, harusnya mereka menggelar Tahlilan, bukan malah melarangnya.


ditulis olehPak Rt
sumber aswaja.nu.albahjah
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

Prof Dr. Almuhadits Alhabib Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki


Assalamu'alaikum Para Santri~

Beliau adalah Ulama yang bersanad dan menjadi panutan Ahlusunnah Wal Jama'ah.
Beliau selalu mengamalkan Maulid Nabi saw di Mekah.
Beliau adalah Ulama dari Mekah kampungnya para wahabi.
Beliau selalu dituduh bid'ah dan syirik oleh kaum wahabi.
Jika Beliau selalu mengamalkan bid'ah dan syirik seperti yang dituduhkan wahabi, kenapa jasad Beliau tidak hancur dimakan tanah, dan setelah 5 tahun jasad Beliau mengeluarkan bau harum Gaharu, rambut dan kuku beliau tambah panjang.
Jika semua bid'ah itu sesat dan masuk neraka berarti jasad Beliau sudah membusuk dan tinggal tulang belulang.

"JIKA DENGAN CERITA INI KAUM SALAFI WAHABI MASIH MEMBID'AHKAN MENSYIRIKAN MENGKAFIRKAN AMALIAH KAMI, MAKA BONGKARLAH JUGA KUBUR ULAMA KALIAN DAN BANDINGKAN HASILNYA"

Membaca cerita Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki ini apakah masih ragu dengan karomah beliau yang mana FIRANDA ANDIRJA ustad WAHABI mensyirikkan beliau, saya berpikir menunggu si FIRANDA ANDIRJA mati apakah sama sama seperti beliau yang mana jasadnya tidak hancur dan berbau wangi...!!!

Setahun pasca wafatnya Habib Muhammad bin 'Alwi Al-Maliki Al-Hasani(orang yang dibilang penganjur bid' ah). Mekkah, orang-orang Wahabi yang berniat mau menghinakan Habib Muhammad, karena kebiasaan di Mekkah jika jenazah sudah hancur maka akan dipindah ke tempat lain agar areal lama dimasukkan jenazah yang baru; kemudian orang Wahabi melakukan penggalian makam beliau, awalnya mereka berharap agar apa yang mereka temukan pasca 1 tahun adalah jenazah yang sudah hancur, tapi apa dikata ?
Ternyata tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya, JENAZAH Habib Muhammad masih UTUH.
2 tahun kemudian, mereka menggali kembali makam Habib Muhammad, apa dikata? JENAZAH pun masih utuh, bahkan RAMBUT dan KUKU beliau terlihat tumbuh panjang.
5 tahun kemudian, dilakukan hal yang sama, dan ternyata JENAZAH beliau MASIH UTUH, bahkan TERCIUM AROMA WANGI YANG WANGINYA MELEBIHI WANGINYA KAYU GAHRU Subhanallah…

Kejadian ini sudah mentaubatkan banyak orang-orang Salafi Wahabi.
Beliau pulang ke rahmatullah pada 15 Ramadhan 1425H bersamaan 29 Oktober 2004, waktu subuh, hari Jumaat.


ditulis Ulang Oleh Pak Rt
Sumber: Al-Habib Segaf bin Hasan Baharun (Bangil).
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

LIR ILIR "SUNAN KALIJAGA"


Assalamu'alaikum Para Santri~Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali songo yang terkenal. Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1455 Masehi, pada waktu muda Sunan Kalijaga bernama Raden Said atau Jaka Said selain itu disebut juga dengan nama Syekh Malaya, Lokajaya, raden Abdurrahman dan pangeran tuban. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Sunan Kalijaga sangat bersifat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya.

  Maka masyarakat harus didekati secara bertahap demi tahap, prinsipnya mengikuti sambil mempengaruhi. Itulah salah satu taktik dakwah Sunan Kalijaga.

 Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama akan hilang. Beliau selalu memperkenalkan agama secara luwes tanpa menghilangkan adat-istiadat/ kesenian daerah (adat lama yang ia beri warna Islami) yang telah ada sebelumnya. Beliau terkenal dengan dakwahnya yang ajarannya terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk.
 Seni suara suluk karya Sunan Kali Jaga yang terkenal salah satunya adalah tembang lir-ilir.Lagu Ilir Ilir pada zaman Kerajaan Jawa Islam sangat populer dinyanyikan sebagai tembang dholanan di kalangan anak-anak dan masyarakat di Jawa. Dalam orde lama dan orde baru nyanyian ini terdaftar sebagai lagu wajib dalam lembaga-lembaga umum di Jawa timur dan Jawa Tengah. Namun pada era reformasi sekarang ini lagu tersebut jarang dinyanyikan kalangan anak-anak bahkan sudah tidak pernah lagi, Lagu ini mulai kembali digemakan baik dalam nuansa religius sebagaimana ditampilkan oleh grup musik Kiai Kanjeng yang digawangi seniman dan budayawan Emha Ainun Najib maupun dalam konsep aslinya yaitu dolanan yang mulai dipopulerkan oleh grup band bernama Rich Band.

Sunan Kalijaga sangat akrab ditelinga rakyat apalagi didaerah Jawa, Beliau sangat terkenal karena berbagai ciptaanya dan dakwahnya .Salah satunya menciptakan tembang seperti Tembang Rumekso in Wengi dan tembang Lir Ilir. Lir-ilir merupakan salah satu tembang Jawa di gunakan Sunan Kalijaga untuk melakukan dakwah Islam di Jawa. Tembang lir-ilir tersebut berbunyi :

“Lir-ilir, Lir Ilir , Tandure wus sumilir , Tak ijo royo-royo ,Tak sengguh temanten anyar, Cah Angon, Cah Angon , Penekno Blimbing Kuwi , Lunyu-lunyu penekno Kanggo Mbasuh Dodotiro, Dodotiro Dodotiro, Kumitir Bedah ing, pinggir , Dondomono, Jlumatono , Mumpung Padhang Rembulane, Mumpung Jembar Kalangane , Yo surako surak Iyo”


Tembang lir-ilir ini populer dalam berbahasa jawa karena diciptakan di Jawa, arti dalam bahasa indonesianya kurang lebih seperti ini :“Sayup-sayup, Sayup-sayup bangun (dari tidur). Tanaman-tanaman sudah mulai bersemi, demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru. Anak-anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu, walaupun licin tetap panjatlah untuk mencuci pakaian. Pakaian-pakaian yang koyak disisihkan. Jahitlah benahilah untuk menghadap nanti sore. Selagi sedang terang rembulannya. Selagi sedang banyak waktu luang. Mari bersorak-sorak ayo”
Tembang ini memiliki makna yang mendalam dan makna khusus karena tembang ini bukan tembang biasa. Jika kita dapat memaknai nya secara mendalam, tembang ini sebagai inspirasi kacamata kehidupan kita.

Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliaupun sering memainkannya. Dalam alinea pertamanya berbunyi “Lir-ilir-Lir-ilir, Tandure wus sumilir , ijo royo-royo, Tak sengguh temanten anyar” mempunyai makna bagunlah bukan berarti bangun dari tempat tidur. Tetapi kita diminta bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas, bangun dari kebodohan tentang tidak mengenal Allah, bangun dari sifat yang buruk penyakit hati, bangun dari kesalahan-kesalahan dan hendaknya kita senantiasa mohon ampun kepada Allah dan brdzikir untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Allah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. “Tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak, senggo temanten anyar”. Bait ini mengandung makna jika kita telah berdzikir kita akan mendapatkan banyak manfaat bagi kita sendiri dan menghasilkan buah makrifat atas izin Tuhannya. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya masih dalam level pertama.Selanjutnya makna Cah Angon-cah angon Penekno Blimbing Kuwi Lunyu-lunyu penekno Kanggo mbasuh dodotiro . “Cah angon” ? kenapa kata yang di pilih Sunan Kalijaga adalah cah angon, bukan presiden atau para pengusaha, ini menjadi pertanyaan besar buat kita ? Sunan Kalijaga memilih kata “cah angon” karena pada dasarnya cah angon adalah pengembala, Pengembala mempunyai makna seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar yang diridhoi oleh Allah. Pengembala dalam tembang disini masksudnya dapatkah kita menggembalakan dan menahan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya dan menahan hal-hal yang membuat kita akan cenderung melakukan dosa. Kita harus menentang hawa nafsu yang dapat menejerumuskan kita ke lembah syetan yang tidak diridhoi Allah, dengan cara berpegang teguh dengan rukun Islam yang yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah yang di ibaratkan rukun islam. Jadi meskipun sulit, kita harus sekuat tenaga tetap berusaha menjalankan rukun islam yang merupakan dasar dari agama Islam meskipun banyak halangan dan rintangan. “Penekno” ? dalam bahasa indonesia adalah “panjatlah” ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk memeluk Islam dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejek para pemimpin Islam Nabi dan Rosul dalam menjalankan syari’at Islam. Walaupun dengan penuh rintangan baik harta, benda maupun tahta dan godaan lain maka kita harus tetep bertaqwa kepada Allah.“Dodotiro Dodotiro, Kumitir Bedah ing pinggir”, yang maknanaya Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita hindari dan kita tinggalkan, perbaiki kehidupan dan akhlak kita, seperti merajutpakaian hingga menjadi pakaian yang indah ”karena sebaik-baik pakaian adalah pakaian bertaqwa kepada Allah. Dondomono, Jlumatono, Kanggo Sebo Mengko sore ini Pesan dari para wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu didunia baik amal baik maupun amal buruk. Maka perbaikilah dan sempurnakanlah ke-Islaman kita agar kita selamat pada hari pertanggung jawaban kelak. Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.Mumpung padhang rembulane Mumpung jembar kalangane Yo surako surak iyo!!! Selagi kita masih ada kesempatan, kita harus senantiasa mohon ampun kepada Allah, menahan hawa nafsu duniawi yang dapat menjermuskan kita, dan senantiasa bertaqwa kepada Allah sebagai bekal pertanggung jawaban kita kelak di akhirat.
Begitulah, para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata kita, ketika usia masih menempel pada hayat kita ketika kita masih di beri kesehatan. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai, senantiasa bersyukur dan menegakan syari’at Islam. Dalam firman Allah :“Mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :24)

Subhanallah, kita melihat bagaimana Sunan Kalijaga secara jenius menerjemahkan ajaran Islam dalam rangkaian syair dan tembang pendek yang memiliki makna mendalam mengenai perlunya seseorang dalam memperhatikan hidup kita selama di dunia ini. Jangan hanya berorientasi pada keduniawian melainkan berorientasikan pada kehidupan dalam alam kekekalan yaitu akhirat. Sehingga kehidupan dunia dan akhirat harus seimbang. Sunan Kalijaga mengingatkan manusia bahwa kita mempunyai pertanggung jawaban pribadi kepada Tuhan, karena semua perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawaban dari kita. Sunan Kalijaga menawarkan Islam sebagai jalan dan bekal untuk menghadapi kematian dan pertanggungjawaban akhir. Dengan berbekal mengenai keislaman dengan Rukun Imannya yaitu Sahadat, Sholat, Zakat, Shaum, Haji dan senantiasa melakukan hal-hal yang baik menjauhi perbuatan buruk untuk mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat nanti.


ditulis ulang oleh pak rt
sumber kutub pesantren
Blog ini mengenai syiar ISLAM ala NUSANTARA, yang menjunjung adab ketimuran, sekaligus sebagai gambaran kecintaan terhadap kyai, habaib, dan NKRI

AL–‘ARIF BILLAH MAULANA AL-HABIB LUTFI BIN YAHYA PEKALONGAN

dan KATA-KATA BIJAKNYA



Assalamu'alaikum Para Santri~ “Perselisihan para ulama fiqih ibarat biji mangga, tumbuh bercabang kemudian menumbuhkan ranting, dari ranting kemudian muncul dedaunan dan buah-buahan yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.”
“Rahasia Allah terletak pada makhlukNya.”
“Sesama wali quthub meski memiliki pangkat kewalian yang sama tetapi memiliki sirr atau rahasia yang berbeda. Salah satu hikmahnya adalah agar tidak ada kecemburuan di antara makhluk Allah.”
“Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbingmu menuju Allah. Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.”
“Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya' (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.”
“Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ke tujuan.”
“Jangan kau akui keilmuan seorang alim yang suka mencerca para auliya’ dan ulama.”
“Qana’ah dan zuhud adalah pakaian tani yang kita gunakan untuk menggarap lahan di sawah, pelindung dari kotoran-kotoran dan lumpur yang bisa menodai tubuh kita dikala menggarap lahan. Begitulah kaum sufi memandang dunia, mereka tetap bekerja, ikhtiar mencari rizki dengan bersikap qana’ah dan zuhud agar kotoran dunia tidak mengotori hati mereka yang bersih.”
“Anda keliru jika menyangka para ulama sufi tidak kaya. Al-Imam Abul Hasan asy-Syadzili memiliki empat ekor kuda paling mahal di masanya, kereta kudanya memiliki dua roda yang dihiasi mutiara dan batu mulia, tapi tidak sedikitpun kemegahan kereta kuda itu mengisi relung hatinya. Bahkan ketika ada orang yang takjub akan kemegahan kereta kudanya dan sangat menginginkan apa yang dimiliki sang sufi, asy-Syadzili lantas memberikan kereta kudanya untuk orang tersebut.”
“Tidak usah memikirkan kekeramatan, yang penting kalian mendalami sekaligus mengamali secara benar dzahir-dzahir syariat.”
“Aku tidak pernah belajar komunikasi dengan arwah di alam barzakh. Aku bisa karena memiliki mahabbah (kecintaan) kepada meraka. Ilmu seperti itu tidak usah dipelajari, berbahaya, karena kalian belum bisa membedakan mana arwah para wali dan mana arwah yang merupakan jelmaan iblis.”
“Hikmah di balik tanaman yang diletakkan di atas kuburan adalah untuk meringankan adzab si ahli kubur. Karena selama tanaman itu masih hijau, dia (tanaman) bertasbih memujiNya. Hal inilah yang menjadi sebab turunnya rahmat diringankan siksaan si ahli kubur.”
“Kasih sayang seorang wali itu sama seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, bahkan mereka rela menanggung adzab yang turun di umat mereka. Begitulah sifat para auliya’.”
“Rahmat turun karena sebab ikhtiar. Contoh: sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah.”
“Qudrat dan iradat Allah Swt. ditunjukan pada tiap makhluk yang telah Dia ciptakan.”
Make up orang mukmin ialah bekas sujud yang memancar dari wajahnya.”
“Maksiatnya Nabi Adam As. merupakan tarbiyah Allah Swt. kepada Nabi Adam As. agar kelak jangan mengulangi perbuatan tersebut.”
“Hikmah diperoleh setelah penalaran yang mendalam. Hikmah juga mengajarkan seseorang untuk bersikap sabar.”
“Demi menghormati Abdullah bin Umi Maktum, Rasulullah Saw. selalu berdiri tiap kali ada orang buta yang lewat di hadapan beliau.”
“Berpalingnya Rasulullah Saw. dari Abdullah bin Umi Maktum membuat beliau ditegur oleh Allah Swt. dengan cara yang halus yaitu dengan dhamir ghaib: “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling”, bukan dengan dhamir mukhathab: “Kamu (Muhammad) bermuka masam dan berpaling”, (QS. ‘Abasa ayat 1). Hal ini adalah bentuk pendidikan sekaligus perintah Allah kepada Rasulullah Saw. untuk menyampaikan dakwah, terlepas dari diterima atau tidaknya dakwah Rasulullah Saw., sebagai kewajiban beliau selaku utusan Allah sekaligus menekankan bahwa hak Allah Swt. adalah memberikan hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki.”
“Salah satu penyakit hati yang berbahaya adalah hasud. Hasud jika dikombinasikan dengan sifat ghaflah atau lalai akan memunculkan sikap sombong.”
“Hasad dan marah adalah dua hal yang saling berhubungan satu sama lain.”
“Segala sesuatu memiliki batasan, termasuk kesabaran. Jika sabar tidak memiliki batas, mungkin Kanjeng Nabi Saw. akan diam saja dan tidak akan memerangi kaum kafir di Perang Badar.”
“Bersabar tidak boleh menuruti hawa nafsu tapi harus dengan ilmu.”
“Aku (Oki Yosi) pernah bertanya kepada Abah: “Bagaimanakah cara kita mengetahui keinginan yang semata-mata karena Allah dan keinginan yang bersumber dari nafsu?” Beliau Habib Luthfi bin Yahya menjawab: “Bagi saja keinginan itu menjadi dua, satu untuk akal dan kedua untuk ilmu. Akal sebagai hakim dan ilmu alat untuk menganalisa dengan hati sebagai rajanya yang akan mendorong keinginan kita bertindak semata-mata karena Allah.”
(Disarikan dari pengajian rutin al-‘Arif Billah Maulana al-Habib M. Luthfi bin Yahya Pekalongan selama Ramadhan 1434 H)

ditulis Ulang Oleh Pak Rt
sumber pustakamuhibbin