Assalamu'alaikum Para Santri~ Masihkah ingat sedulurtentang pepetah jawa
"Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti"
memiliki arti dan pengertian sebagai berikut:
"Semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia akan dapat dihilangkan dengan sifat sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan"
ternyata itu sesuai lo dengan di Al-quran dan Hadist...mari kita simak
Allah menjelaskan bahwa Nabi-Nya,
Muhammad, sebagai orang yang memiliki akhlak yang agung. Allah Ta’ala
berfirman.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Sungguh, kamu mempunyai akhlak yang
agung” [Al-Qalam : 4]
Allah juga menjelaskan bahwa beliau
adalah orang yang ramah dan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ
لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Dengan sebab rahmat Allah kamu
berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu” [Ali Imran : 159]
Allah juga menjelaskan bahwa beliau
adalah orang yang penyayang dan memiliki rasa belas kasih terhadap orang-orang
yang beriman. Allah Ta’ala berfirman.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ
أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ
رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu
seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat
menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang
terhadap orang-orang mu’min” [At-Taubah : 128]
Rasulullah memerintahkan dan
menganjurkan kita agar senantiasa berlaku lemah lembut. Beliau bersabda.
يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا،
وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا
“Mudahkanlah dan jangan kalian
persulit, berilah kabar gembira dan janganlah kalian membuat orang lari”
Hadits ini diriwayatkan oleh
Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1734 dari Anas bin Malik.
Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Muslim no. 1732 dari Abu Musa dengan lafaz.
بَشِّرُوا وَلاَ
تُُنَفِّرُواوَيَسِّرُوا وَلاَتُعَسِّرُوا
“Berilah kabar gembira dan jangan
kalian membuat orang lari. Mudahkanlah dan janganlah kalian persulit”.
Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya
no.220 meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah
berkata kepada para sahabatnya pada kisah tentang seorang Arab Badui yang
kencing di masjid.
دَعُوهُ وَهَرِيْقُوا عَلَى بَوْلِهِ
سَجْلاً مِنْ مَاءِ أَوْ ذَنُو بًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِشْتُمُ مُيَسِّرِينَ
وَلَمْ تُبْعَشُوا مُعَسِّرِيْنَ
“Biarkanlah dia ! Tuangkanlah saja
setimba atau seember air. Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah, bukan
untuk mempersulit”
Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah
hadits no.6927 bahwa Rasulullah bersabda.
يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ
يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah
itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan”
Hadits ini juga diriwayatkan oleh
Muslim no. 2593 dengan lafaz.
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ
يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ
وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu
Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal
yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya”
Muslim meriwayatkan hadits dalam
kitab Shahihnya no.2594 dari Aisyah, Nabi bersabda.
إِنَّالرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ
إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sungguh, segala sesuatu yang
dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala
sesuatu akan nampak jelek”
Muslim juga meriwayatkan hadits no.
2592 dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda.
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ
الْخَيْرَ
“Barangsiapa yang tidak memiliki
sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.
Allah pernah memerintahkan dua orang
nabiNya yang mulia yaitu Musa dan Harun untuk mendakwahi Fir’aun dengan lembut.
Allah Ta’ala berfirman.
اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ
طَغَىٰ فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
“Pergilah kamu berdua kepada
Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan
kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut” [Thaha : 43-44]
Allah juga menjelaskan bahwa para
sahabat yang mulia senantiasa saling bekasih sayang. Allah Ta’ala berfirman.
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ
وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad itu adalah utusan Allah.
Orang-orang yang selalu bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesame mereka” [Al-Fath : 29]
sumber [Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Penulis Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr, Edisi Indonesia Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Penerbit : Titian Hidayah Ilahi Bandung, Cetakan Pertama Januari 2004]
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar