Minapadi Sitem Pertanian Indonesia yg Mendunia
Assalamu'alaikum Para Santri~Sebagai negara agraris, Indonesia terus berusaha mengembangkan sistem pertanian padinya. Negeri ini terus mengembangkan bibit agar diperoleh padi yang unggul, menghasilkan banyak panen, dan tentu saja kuat terhadap hama yang mengganggu. Selain masalah bibit, Indonesia juga terus mengembangkan bagaimana metode bertahan padi yang berdaya guna tinggi meski dengan biaya yang seminim mungkin.
Akhirnya terciptalah sistem yang dinamakan minapadi. Sistem ini menggabungkan pertanian padi dengan perikanan menjadi satu tempat. Dari hasil uji coba yang dilakukan, sistem ini mampu memberikan keuntungan signifikan sehingga direkomendasikan oleh FAO untuk diterapkan di negara lain. Berikut sistem minapadi selengkapnya.
Konsep Minapadi yang Ada di Indonesia
Minapadi memiliki konsep hybrid atau menggabungkan dua hal berbeda untuk melipatgandakan keuntungan. Sistem yang diterapkan adalah menggabungkan antara tanaman padi dengan kolam ikan. Tanaman padi akan dibesarkan bersamaan dengan membesarkan ikan yang memiliki daya jual tinggi sehingga sekali panen untungnya dobel.
konsep minapadi [image source]
Konsep ini menjadi jawaban bagi petani yang ingin mendapatkan penghasilan lebih di satu tempat. Gampangnya, minapida adalah bekerja sekaligus usaha sampingan sehingga saat panen, keuntungan belipat. Bahkan hasil padinya bisa jauh lebih banyak dari biasanya.
Pemilihan Bibit Padi dan Ikan
Sebelum melakukan minapadi, seorang petani harus mempersiapkan dua hal yang berbeda. Pertama adalah bibit padi dan yang kedua adalah bibit ikan. Bibit padi yang dipilih adalah yang memiliki akar dalam yang kuat. Hal dilakukan agar padi tidak gampang roboh mengingat air akan terus menggenangi sawah dan ikan akan terus bergerak dan menyenggoli tanaman padi.
bibit minapadi [image source]
Bibit ikan yang dipilih biasanya jenis lele, patin, atau nila. Ikan ini dipilih karena bisa tahan berenang di dalam air yang keruh dan berlumpur. Selain itu mereka juga sangat tahan terhadap hama penyakit sehingga petani tidak perlu mengkhawatirkannya. Oh ya, ikan jenis di atas juga gampang besar karena bisa makan hewan kecil di air termasuk hama.
Keuntungan Sistem Minapadi
Minapadi memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan metode lain untuk menanam padi. Pertama adalah masalah banyaknya panen padi. Dari satu hektare lahan yang diterapkan, hasil yang didapat cukup menggiurkan. Keuntungan yang didapat bisa lebih dari dua puluh juta rupiah. Keuntungan itu bisa berlipat ganda jika sawahnya semakin banyak.
keuntunga sistem minapadi [image source]
Selain padi yang melimpah, ikan yang dipanen juga cukup menguntungkan. Saat pembesaran ikan, petani tidak perlu memberi banyak makan. Hal ini akan memangkas biaya perbesaran namun hasilnya lebih besar. Akhirnya, keuntungan yang didapat menjadi lebih banyak. Oh ya, minapadi juga membuat sawah minim menggunakan pestisida kimia yang cukup berbahaya untuk kesuburan tanah.
Diterapkan di Negara Lain
Pada tahun 2015 lalu, Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan FAO. Dalam kerja sama ini, minapadi dikembangkan dengan baik dengan memperbaiki sistem agar lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dan hasilnya cukup mengejutkan. Keuntungan yang didapat berlipat sehingga petani bisa menerapkannya di lahan dengan perairan yang baik.
diterapkan di negara lain [image source]
Setelah penerapan minapadi sukses di Indonesia, FAO mulai merekomendasikan sistem ini diterapkan di negara lain. Sementara ini dua negara sudah tertarik untuk mengadopsinya. Dua stakeholder di Laos dan Filipina mulai tertarik dan akan segera menerapkannya di negerinya. Mereka menganggap kalau sistem ini sangat baik dan minim risiko kegagalan.
BACA JUGA:
Potret Proklamasi 1945, Siapakah Yang Memotret???
Inilah sistem minapadi yang mulai diterapkan di negara lain. Sebagai negara yang mengembangkan sistem ini, sudah seharusnya Indonesia memakainya untuk lebih menyejahterakan petani di Indonesia. Selain itu, kalau hasil pertaniannya meningkat, negeri ini tidak perlu impor beras lagi, kan?
ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Boombastis
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar