4 TINGKATAN DZIKIR
Assalamu'alaikum Para Santri~ sedikit berbagi pengertian tentang tingkatan Dzikir, Monggo disimak
============
1.Tingkatan Shiddiqin
============
Mereka adalah kaum beriman yang tenggelam dalam ingatannya kepada Allah Ta’ala. Yang ada di pikiran dan hatinya hanyalah Allah Ta’ala. Maka, ia bebas dari jeratan dunia, nafsu, dan syahwat yang membinasakan. Mereka hanya membutuhkan dunia untuk sesuatu yang benar-benar darurat dan sesuai kebutuhannya, tidak berlebih-lebihan.
“Tidak akan sampai pada tingkatan ini,” tutur Imam al-Ghazali, “kecuali setelah seseorang menempuh riyadhah dan kesabaran dalam menjauhi hawa nafsu dalam waktu yang teramat lama.”
============
2.Tingkatan Haalikin
============
Mereka adalah orang-orang yang binasa. Mereka ditenggelamkan oleh kebutuhan dan segala hal terkait duniawi. Yang ada dipikirannya adalah dunia, harta, tahta, wanita, dan perhiasan nan melenakkan lainnya.
Alhasil, “Tak ada lagi kesempatan mengingat Allah Ta’ala, kecuali bisikan yang melintas di pikirannya.” Jika pun mereka melakukan dzikir dengan lisan, lanjut Imam al-Ghazali, “Ianya tidak dihayati oleh hati.”
============
3.Cenderung pada Agama
============
Kelompok ini memiliki kecenderungan yang sama; antara ingat kepada dunia dan akhirat (terkait agama). Hanya saja, ingatan mereka kepada agama lebih sering mendominasi. Dan karenanya, porsi dunia pun lebih sedikit, tetapi tetap ada.
Kelak, menurut Imam al-Ghazali, “Mereka akan diselamatkan, tetapi tergantung pada seberapa besar dan seringnya mereka dalam mengingat Allah Ta’ala.”
============
4.Cenderung pada Dunia
============
Inilah kebalikan dari golongan ketiga. Mereka memikirkan dunia dan agama. Tetapi dunia lebih memenuhi pikiran dan hatinya. Alhasil, dzikir kepada Allah Ta’ala pun tersingkirkan. Meski tidak hilang seutuhnya.
Sebab itulah, “Mereka akan tinggal di dalam neraka dalam waktu yang sangat lama.” Meskipun kelak, entah kapan, akan dikeluarkan dari neraka karena mereka masih mengingat Allah Ta’ala dalam beberapa masa hidupnya.
============
~Hujjatul Islam Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin
ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber Ilmu Tasawuf
BACA JUGA
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar