Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
*Sarasehan Anti Radikalisme dan Terorisme dg Narasumber Syeh MUHAMAD SULAIMAN dari Syiria (ulama dan dosen di Univ Negeri Syria) di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl. Gajah Raya No. 128 Gayamsari Kota Semarang*
Jum'at tanggal 28 September 2018 pukul 09.15 s.d. 11.20 WIB

*Inti Ceramah Syeh MUHAMAD SULAIMAN dari Syria, al :*

a.   Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti tidak berterima kasih kepada Allah SWT. Saya berterima kasih kepada Bp. TAJ YASIN MAIMOEN dan saya sangat senang bisa bertemu dengan alumni dari Universitas Syiria. Kami juga berterima kasih pada para alumni pelajar Indonesia yang pernah belajar di Negeri Syam Syiria. Ketika saya berkunjung ke Indonesia saya khawatir akan adanya intervensi- intervensi dari luar seperti di negara kami. Saya datang dari negeri yang punya pengalaman pahit krisis dan konflik. Hendaklah kalian mencintai sesama manusia agar selalu dalam kehidupan yang damai.

b.   Krisis Suriah tidak dimulai tiba-tiba, tapi dimulai dengan proses adu domba dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang. Pada tahun 2003 saat Amerika menginvasi Irak, kami sudah merasakan akan berdampak pada negara kami. Konflik dimulai dari media-media yang mempropaganda kebencian atau permusuhan antara aliran Suni dan Syiah. Kami sendiri merasakan adanya upaya pemecahbelahan itu. Meskipun berbeda, saya selaku ulama Sunni selalu bisa hidup berdampingan dengan Syiah karena saling menghargai. Kami sendiri di Syiria tidak punya sejarah peperangan antara Sunni dan Syiah, kami sendiri bingung sebenarnya ini datang dari mana. Setelah muncul kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam, maka munculah isu yang berkembang bahwa ada musuh karena mereka kafir. Apakah jihad itu membunuh sesama muslim? apakah jihad itu menhancurkan negara?;Inilah yang disebut gerakan ekstrimisme yang menyimpang. Ajaran itu datang dari mana dan dari lembaga mana mereka belajar? Siapa yang merekayasa munculnya mereka? Negara-negara non muslim sebenarnya yang mendanai mereka, sehingga apakah itu bisa dinamakan jihad? Maka jadilah Syria negara yang dulunya aman menjadi berperang, negara yang dulunya makmur menjadi babak belur.

c.  Di sinilah terlihat untuk siapa mereka bekerja dan keuntungan bagi siapa, dan terlihat bahwa yang diuntungkan adalah Israel karena mengalihkan perhatian dari perang di Palestina. Akibat itu negara kami hancur, harta benda hancur, ratusan ribu jiwa manusia melayang terbunuh. Ada banyak umat Islam yang datang menuju Suriah karena adanya isu propaganda yang dibentuk bahwa di Suriah telah terbentuk negara Khilafah. Khilafah tidak didirikan atas kekerasan, akan tetapi dengan perdamaian dan persaudaraan. Kami sudah mengalami peristiwa pahit yang panjang dan kami baru membangun dan memperbaiki negara dengan proses yang masih panjang. Kami ingin mengingatkan agar bapak ibu menjaga anak- anak agar tidak mudah termakan isu pendirian negara khilafah di Suriah. Di sana ada banyak kelompok-kelompok ekstrim, tidak hanya ISIS. Tanggung jawab kita bersama adalah menjaga negara dan jangan pernah diam untuk menjaga negara. Jangan biarkan mereka membajak Islam, kita harus membawa Islam yang haqiqi dan membawa Islam yang bersaudara dan mengasihi seluruh manusia dan alam.   

d.  Negara adalah tempat kita hidup, tempat kita makan dan bernafas. Saya hanya ingin bapak ibu memegang teguh Islam yang siap hidup membangun negara dan merawat negara kalian di jalan Allah SWT. Saya berterima kasih kepada bapak ibu semua yang hadir dan saya berdoa agar Allah SWT senantiasa menjaga negara kalian.

*Sesi Tanya jawab :*

a.  Bagaimana tinjauan Syeh terhadap Hijrah jihad ke Syria.

*jawaban :* Jihad itu merupakan syariat dan tidak dapat dihapuskan, akan tetapi apakah jihad itu membunuh sesama muslim? Apakah itu dibenarkan? Dan untuk paham ekstrim yang saling membunuh tersebut pasti keduanya akan masuk neraka, karena yang dibunuh dan membunuh sudah berniat untuk membunuh sesama muslim. Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan di dalam Islam.

b.  Bagaimana kondisi sebelum tahun 2003, kondisi ulama dan Umaro di Syria ? 

*Jawaban :* Syeh Muhamad Sulaiman: pada tahun 2003 di media-media ada yang ingin membenturkan antara Sunni dan Syiah. Ada yang tidak suka bahwa situasi di Syiria Islam hidup berdampingan. Situasi awalnya menjadi tidak jelas. Tidak ada yang mengetahui sebenarnya apa yang terjadi. Masyarakat di sana tidak mengetahui mana kelompok yang benar mana yang salah. Di tempat saya tinggal ada kelompok yang ekstrim/fanatik berlebihan. Saya mengajak mereka berdialog bersama para pemuka agama, akan tetapi mereka tidak mau. Bagaimana bisa dengan pengetahuan agama yang rendah, mereka memfatwakan siapa yang boleh dibunuh dan siapa yang harus dibunuh, padahal pengetahuan mereka kurang memadai. Ketika aktor-aktor mulai terang siapa dibalik semuanya itu, mereka saling serang dan saling membunuh untuk mendirikan khilafah.

c.  Mengapa bisa terjadi konflik separah itu di Syria ?

*Jawaban :* Kami juga tidak mengatahui bagaimana awal mulanya, akan tetapi terjadi para ulama berbeda pandangan, yang diawali dengan propaganda media- media massa elektronik yang berdampak adanya pertikaian antar kelompok di Syria. Yang lebih penting bahwa Anda sekalian harus belajar dari pengalaman kami di Syiria, jangan sampai konflik tersebut terjadi di negara anda.

Semoga bermanfaat

ditulis ulang oleh Pak Rt

Pak Rt

Pak Rt

Salah Satu Penggiat Sosial Media, yang selalu mengedepankan informasi benar terpercaya. sebagai wahana Dakwah dan memerangi HOAK .

Post A Comment:

0 comments: