Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
Keturunan Nabi (HABAIB) yang tidak mengikuti ADAB dakwah & AKHLAQ datuknya akan menjadi fitnah akhir zaman.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦُ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥَ ﺑْﻦِ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺤِﻤْﺼِﻲُّ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﻤُﻐِﻴﺮَﺓِ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﺳَﺎﻟِﻢٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﺍﻟْﻌَﻠَﺎﺀُ ﺑْﻦُ ﻋُﺘْﺒَﺔَ ﻋَﻦْ ﻋُﻤَﻴْﺮِ ﺑْﻦِ ﻫَﺎﻧِﺊٍ ﺍﻟْﻌَﻨْﺴِﻲِّ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦَ ﻋُﻤَﺮَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻛُﻨَّﺎ ﻗُﻌُﻮﺩًﺍ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦَ ﻓَﺄَﻛْﺜَﺮَ ﻓِﻲ ﺫِﻛْﺮِﻫَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺫَﻛَﺮَ ﻓِﺘْﻨَﺔَ ﺍﻟْﺄَﺣْﻠَﺎﺱِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻗَﺎﺋِﻞٌ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻓِﺘْﻨَﺔُ ﺍﻟْﺄَﺣْﻠَﺎﺱِ ﻗَﺎﻝَ ﻫِﻲَ ﻫَﺮَﺏٌ ﻭَﺣَﺮْﺏٌ ﺛُﻢَّ ﻓِﺘْﻨَﺔُ ﺍﻟﺴَّﺮَّﺍﺀِ ﺩَﺧَﻨُﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺖِ ﻗَﺪَﻣَﻲْ ﺭَﺟُﻞٍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻲ ﻳَﺰْﻋُﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺋِﻲ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘُﻮﻥَ ﺛُﻢَّ ﻳَﺼْﻄَﻠِﺢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺟُﻞٍ ﻛَﻮَﺭِﻙٍ ﻋَﻠَﻰ ﺿِﻠَﻊٍ ﺛُﻢَّ ﻓِﺘْﻨَﺔُ ﺍﻟﺪُّﻫَﻴْﻤَﺎﺀِ ﻟَﺎ ﺗَﺪَﻉُ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺄُﻣَّﺔِ ﺇِﻟَّﺎ ﻟَﻄَﻤَﺘْﻪُ ﻟَﻄْﻤَﺔً ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧْﻘَﻀَﺖْ ﺗَﻤَﺎﺩَﺕْ ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﻤْﺴِﻲ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺼِﻴﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻟَﻰ ﻓُﺴْﻄَﺎﻃَﻴْﻦِ ﻓُﺴْﻄَﺎﻁِ ﺇِﻳﻤَﺎﻥٍ ﻟَﺎ ﻧِﻔَﺎﻕَ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻓُﺴْﻄَﺎﻁِ ﻧِﻔَﺎﻕٍ ﻟَﺎ ﺇِﻳﻤَﺎﻥَ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺫَﺍﻛُﻢْ ﻓَﺎﻧْﺘَﻈِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝَ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻣِﻪِ ﺃَﻭْ ﻣِﻦْ ﻏَﺪِﻩِ
Abdullah bin Umar berkata, "Saat kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bercerita tentang fitnah, panjang lebar beliau bercerita seputar fitnah itu hingga beliau menyebutkan tentang fitnah Al Ahlas. Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu fitnah Al Ahlas?" beliau menjawab: "Adanya permusuhan dan peperangan, kemudian fitnah sarra' yang asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki Ahlu bait ku (keturunan Nabi) ia mengaku berasal dari keturunan ku padahal bukan (tdk diakui Nabi) Wali-wali ku adalah orang yang bertaqwa.
Kemudian orang-orang akan berdamai pada seorang laki-laki layaknya pangkal paha yang bertumpuk di tulang rusuk (kesepakatan yang semu). Kemudian akan muncul fitnah seorang yang buta (dengan kekuasaan), tidak seorang pun dari umat ini kecuali ia akan mendapat satu tamparan di mukanya (bencana kerusakan darinya). Ketika fitnah itu telah dianggap usai, namun fitnah tersebut justru berkelanjutan.
Seorang laki-laki yang paginya beriman menjadi kafir di waktu sore, sehingga manusia akan menjadi dua kelompok; sekelompok orang yang beriman dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya, dan sekelompok orang yang penuh kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya.
Jika kondisi kalian sudah begitu, maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya (dekat kemunculannya)."
(Riwayat Abu Dawud No. 7304).
ditulis oleh
sumber
#Islam, #BeritaIslami, #Sunnah, #Qur'anHadist, #Tuntunan
#Islamnusantara, #PIN, #BelaIslam, #Aqidah, # ASWAJA
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar