Assalamu'alaikum wahai para sahabat~
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat perekonomian ekonomi Islam dunia.
Selain di dukung oleh besarnya jumlah penduduk muslim, Indonesia juga memiliki institusi strategis yang bisa dijadikan daya ungkit perekonomian rakyat, yakni lembaga pendidikan Islam tradisional yang disebut sebagai Pondok Pesantren.
Pesantren ini selain sebagai pusat pendidikan, juga bisa menjadi pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, di bidang ekonomi, dann paling utama bisa menjadi katalisator atau penggerak pembangunan umat.
Oleh karena itu, KH Ma'ruf Amin menggagas agar pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi syariah. Menurutnya, pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan rakyat yang bisa digali dari konsep-konsepnya banyak di kitab-kitab fikih klasik.
Menurut Kiai Ma'ruf pesantren seyogianya bisa membawa konsep arus baru ekonomi Indonesia sebagai anti-tesis terhadap ekonomi neoliberal. Pasalnya, ekonomi neoliberal justru membuat kesenjangan semakin lebar di antara masyarakat.
"Arus baru ekonomi Indonesia ini dapat diimplementasikan dengan kemitraan antara pelaku ekonomi kecil dan pebisnis besar. Saya berharap pesantren mampu menjadi pusat ekonomi syariah sekaligus pusat ekonomi bangsa," ujar Kiai Ma'ruf.
Usaha merealisasikan gagasannya ini pun telah mulai dirintis dalam beberapa tahun terakhir. Melalui serangkaian kajian yang dilakukan di Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'ruf Amin merekomendasikan gagasan pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi rakyat ini ke pemerintah.
Kiai Ma'ruf mengatakan, idenya itu telah disambut positif oleh Presiden Joko Widodo dalam dua tahun terakhir. Gerakan arus baru ekonomi Indonesia ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui program redistribusi aset.
Pesantren, katanya, mendapatkan hak kelola tanah negara yang tak terpakai. Dengan begitu, bank wakaf mikro dapat bertumbuh dengan sangat pesat di sejumlah provinsi yang menjadi pilot project.
"Di Banten misalnya omzetnya telah mencapai Rp 4 miliar yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga dan santri," kata dia.
Ma'ruf menjelaskan, ekonomi syariah yang berkarakter berkeadilan perlahan telah menjadi sistem ekonomi nasional. Hal itu ditandai dengan kemunculan perbankan syariah dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Perkembangan tersebut memang tak terlepas dari sosok Kiai asal Tangerang ini. Pemikirannya terkait Arus Baru Ekonomi Indonesia berusaha menantang dominasi paham ekonomi neoliberal.
Dalam pemikirannya itu, Kiai Ma'ruf mendukung pendekatan ekonomi dari bawah ke atas (bottom up) dan meninggalkan pendekatan top down atau dari atas ke bawah. Pendekatan bottom up disebutnya telah dicanangkan MUI sebagai konsep era ekonomi baru di Indonesia.
Ke depannya, ekonomi nasional harus ditopang oleh ekonomi umat, bukan hanya ditopang oleh segelintir konglomerat.
Apabila komitmen pemerintah ini dapat berjalan dengan mulus, maka Indonesia dapat menciptakan pasar dan sekaligus sebagai pemain ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Gagasan ini cukup bernas dan segar. Sebagai kandidat wakil presiden, Kiai Ma'ruf bisa dikatakan mumpuni dalam pemikiran ekonomi.
ditulis ulang oleh Pak Rt
sumber https://www.kompasiana.com/amorfati/5c10d376bde575705d0ddb95/arus-baru-ekonomi-indonesia-pesantren-pusat-pemberdayaan-ekonomi-rakyat
#Islam, #BeritaIslami, #Sunnah, #Qur'anHadist, #Tuntunan
#Islamnusantara, #PIN, #BelaIslam, #Aqidah, # ASWAJA
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar